Enigma Alpha 8

5.3K 278 30
                                        

"Enak Sa?" tanya Haruto sambil terus bergerak.

"Hmm enak.." Asahi memejamkan matanya memeluk bantal di antara kepalanya.

"Kalo kayak gini sakit gak?"

"Awww shh Haruto jangan ditekan bego!"

Asahi menoleh sesaat membuat Haruto buru-buru menyuruh Asahi untuk kembali memejamkan mata.

"Kalo tulang gue patah Lo gue santet."

Haruto tertawa, sedangkan Asahi mendengus.

"Ini gue udah hati-hati loh mijat nya."

"Mending turun Ru, ambigu posisi Lo." Gimana nggak ambigu, lututnya Haruto saat ini berada di sisi pinggul kanan dan kiri Asahi sambil memijat-mijat pinggang hingga pundak.

"Lebih gampang. Diam aja napa."

Karena pijatannya Haruto benar-benar enak dan bikin pegal dibadannya rada berkurang. Asahi biarkan. Laki-laki manis itu kembali memejamkan mata.

"Emm itu anu Lo perih gak?" tanya Haruto pelan.

"Apa-an anu-anu Ru, minggir. Pijatin kaki gue juga," kata Asahi sambil menggoyangkan badannya sesaat.

Haruto memandang Asahi sinis, dia segera menyingkir dan meletakan tangannya di paha Asahi lalu memijat turun ke betis.

"Untung temen."

"Ponsel siapa tuh," ucap Asahi saat merasakan getaran di kasur yang mereka tempati.

Haruto melirik ponsel yang tidak jauh dari kakinya Asahi.
"Bukan siapa-siapa," katanya saat sebuah panggilan di ponsel Asahi menampilkan nama seseorang, berkali-kali.

"Ru itu ponsel gue gak sih?" tanya Asahi gregetan karena sedari tadi mengganggu.

"Iya, dari cowok Lo."

Asahi terdiam. Dia belum siap jika bertemu Jaehyuk sekarang.

Risih, Haruto mengambil ponsel itu dan mematikannya. Lalu kembali memijat.

"Mending Lo tidur. Nanti siang gue beliin makanan yang ada di gang depan aja."

"Tapi gue pengen soto.."

"Lo hamil ya? Pake segala pengen-pengenan."

Asahi mendelik, dia berbalik cepat dan tidak sengaja kakinya mengenai wajah Haruto.

"WOII SAA." Haruto memegang hidung kebanggaannya yang hampir saja kena tendang Asahi.

"Gak mau, gue gak mauu Harutooo gimana nihh.." rengek Asahi grasak-grusuk di tempat tidur.

Tuk

"Awwwh." Asahi menatap Haruto kesal karena menyentil kepalanya lumayan kuat.

"Alpha bego."

"Lo ngatain gue?"

"Lo Alpha Sa, Alphaa!! Gue cekek juga Lo lama-lama." Haruto geram.

"Iya yah.." Wajahnya tampak lega, dia kembali menelungkupkan dirinya dan memejamkan mata.

Sedangkan Haruto menghela napas.

🍓🍓🍓

Jaehyuk mengacak rambutnya frustasi, dia terduduk di teras kediaman Jihoon yang terlihat sepi. Jaehyuk sudah tau di mana Asahi, tapi panggilannya yang tidak diangkat sedari tadi membuatnya gelisah.

Kembali menelponnya dan yang terdengar hanyalah suara operator.

"Sahi.."

"Please come back to me."

Jaehyuk memejamkan mata sambil meremat rambutnya, namun saat kembali mengingat momen mereka sebelumnya apalagi saat beberapa hari yang lalu membuat senyum Jaehyuk terbit.

"Ah, sialan.." Senyumnya makin merekah dengan telapak tangan yang menumpu keningnya, bahkan wajah hingga ke telinga Jaehyuk tampak merona.

🍓🍓🍓

"Ru, serius ini bauu nya bikin mual huek.." Asahi menutup hidungnya, dengan sebelah tangan yang ditarik Haruto membelah kerumunan.

Musik berdentum dan lampu kelap-kelip pun membuat Asahi pusing sendiri.

Menarik tangan Asahi hingga ke meja bartender. Haruto berbicara untuk memesan.

"Club elit ngekos sulit," gumam Asahi sambil mengedarkan pandangan.

"Jangan jauh-jauh. Ntar lu diculik om om kan gue repot," kata Haruto saat Asahi melepaskan pegangan tangan mereka.

Asahi hanya bergumam, tanpa beranjak. Dia kembali melihat ke arah meja bartender yang sudah tersedia minuman mereka.

"Eitsss, bukan yang ini. Ini minuman yang buat lo," ucap Haruto menyodorkan lemon tea ice yang dihiasi potongan lemon.

"Alkohol ada berbagai macam rasa ya." tanya Asahi memegang gelasnya yang dingin, membuat Haruto menahan tawanya. Apalagi saat Asahi meminumnya sambil mengerutkan dahi, dan berusaha mencerna rasa minumannya itu.

Haruto menyemburkan tawa.

"Lo nipu gue ya? Ngapain jauh-jauh ke sini cuma buat minum ini yang biasa ada di cafe!!?" Asahi memukul bahu Haruto kuat.

"Haha Lo lucu tau, ini yang minuman gue ini ada alkoholnya. Mending kita ke sana," ajak Haruto membawa minumannya dan menarik tangan Asahi menuju dance floor yang ada di ujung agar tidak terlalu berdesakan.

Melihat Haruto yang bergerak asik tanpa mengalihkan perhatian darinya membuat Asahi ikut menggerakkan tubuhnya meskipun malu-malu.

Haruto tersenyum merangkul bahu Asahi sambil terus bergerak mengikuti dentuman musik.
"Jangan pernah kesini sendirian. Sekarang ayo lupain semuanya."

Haruto mengangkat minuman miliknya.

Asahi tertawa.
Ya, mungkin dia juga bisa bersenang-senang seperti yang Haruto lakukan.

🍓🍓🍓

Pada tahun baruan nih yee

Enigma Alpha (Jaesahi)Where stories live. Discover now