Sudah dua harian ini setiap pagi Asahi muntah-muntah membuat perutnya terasa tidak enak. Jihoon belum juga pulang dari luar kota karena pekerjaannya itu. Asahi juga lagi malas banget ketemu Jaehyuk.
Sehingga saat ini Haruto lah yang menemaninya, memijit belakang lehernya pelan.
"Mendingan? Kita kerumah sakit aja."
Asahi menggeleng.
"Gue telpon Jaehyuk."
Gelengan Asahi makin kuat.
Haruto menggendong Asahi ke arah kasur lalu menyelimutinya.
"Mau gue beliin tespek?"
"Apasih Haru Lo kira gue hamil!?"
Haruto menyerngit bingung.
"Lah emang iya kan? Gue curiga Lo beneran hamil."
Asahi terdiam setelah itu, kemudian terkekeh garing.
"Gak mungkinlah."
"Kok...gak mungkin?" tanya Haruto tambah bingung, dia ikut duduk di dekat Asahi. "Inget sekarang Lo omeganya Jaehyuk?"
"Ya..tapi gue sebelumnya kan Alpha."
Haruto menggaruk pipinya yang tidak gatal.
Asahi merasa mual lagi, dia mendorong badan bongsor Haruto dan berlari ke arah kamar mandi sambil menutup mulut.
"Hueekkkk.."
Haruto ikut berlari, mengusap rambut hitam Asahi sambil mengusapkan minyak kayu putih ke tengkuknya.
"Kita periksa sekarang."
Asahi menggeleng cepat.
"Atau gue kasih tau Jaehyuk soal ini?"
Akhirnya Asahi pasrah. Mereka beneran ke dokter kandungan untuk pemeriksaan.
"Terima kasih, Dok," ucap Haruto permisi sambil merangkul Asahi yang termenung.
Haruto terlihat sangat excited karena tebakannya benar. Tapi ekspresinya berubah saat melihat Asahi.
"Kenapa? Bukannya harus seneng ya Sa? Ini anak Lo! Gue bakal jadi Uncle Saaa."
Haruto tersenyum lebar mengusap-usap perut Asahi.
"Gimana kalo gue gugurin aja?"
Ucapan Asahi membuat Haruto melotot terkejut.
"APA KATA ehem apa kata Lo??"
"Lo gila??" bisik Haruto mengekori Asahi yang berjalan.
"Sa!!!" Wahh, Haruto tidak habis pikir. Menarik lengan Asahi hingga ke parkiran dia memegang pundak Asahi serius.
"Lo gak mikirin perasaan Jaehyuk? Lo gak mikirin bayinya? Masalahnya dimana coba? Gue tanya Sa jawab!"
Asahi memalingkan wajah.
"Gue gak mau punya anak."
Haruto seperti sudah hilang respect ke Asahi, dia menatap Asahi serius dengan mata sedikit memerah.
"Jangan coba-coba ngelakuin apa yang Lo pikirin."
Haruto tertawa.
"Gue kecewa banget sama Lo Sa. Gak mungkin Asahi gue jadi sebrengsek ini."
Alpha itu mengeluarkan ponselnya. Membuat Asahi menahan tangan Haruto.
"Jangan telpon Jaehyuk gue bilang."
"Awas!!" Haruto menepis tangan Asahi.
"Gue gak bakal ngelakuin itu asal Lo jangan kasih tau Jaehyuk!" kata Asahi membuat Haruto menggenggam ponselnya kuat.
"Lagian masih lima hari," gumam Asahi menatap perutnya sendiri.
Menghela napas Haruto menggenggam tangan Asahi menuntunnya ke arah mobil.
"Ada yang mau Lo makan gak? Ngidam apa gitu."
Asahi menggeleng.
"Jaehyuk bapaknya Lo Sa, gue kasih tau aja nih, dia pasti seneng banget."
"Hm, biar gue kasih tau sendiri."
Saat sampai dirumahnya pun dia dikejutkan dengan Jaehyuk yang sudah duduk santai di kamarnya.
"Abis dari mana? Kok sama Haruto?" tanya Jaehyuk.
"Ah itu keluar bentar tadi."
"Kenapa gak sama aku aja?" Melihat Asahi yang mendekat, Jaehyuk menarik omeganya ke pangkuan.
"Deket kok."
"Kamu ngehindarin aku lagi Sahiyaa~" gumam Jaehyuk menelusupkan wajahnya di ceruk leher Asahi.
"Kok feromonnya bercampur kayak bau obat gitu Sa?" tanya Jaehyuk menjauhkan wajahnya menatap Asahi.
Asahi memeluk tubuh Jaehyuk.
"Tadi ke apotik nemenin Haruto beli obat flu." Dia sedang menimang-nimang ingin mengatakan kehamilannya. Asahi takut, dia juga tidak mengharapkan ini.
Jaehyuk menyerngit tapi kemudian mengangguk, mengusap rambut Asahi sayang.
"Sa, Minggu depan aku mau pergi."
Asahi langsung melepaskan pelukannya.
"Kemana?"
"Aku ikut pertukaran mahasiswa di Prancis, cuma sebulan kok."
Melihat ekspresi Asahi membuat Jaehyuk merasa bersalah.
"Aku janji bakal rutin ngehubungin kamu. Aku gak bakal nakal, aku juga bakal bawain hadiah nanti waktu pulang."
"Oh."
"Sayang, gak marah kan? Aku bingung mau bilangnya gimana."
"Yaudah, masih seminggu lagi kok. Tapi sekarang.." Asahi mengambil tangan Jaehyuk melebarkan jari-jarinya, menatap Jaehyuk singkat. Mengarahkan itu ke arah perutnya.
"Kenapa sayang?"
Asahi menggeleng.
"Mau kamu, aku mau kamu di dalam aku sekarang, yang brutal."
Belum sempat mencerna, Asahi sudah menyerang bibir Jaehyuk lebih dulu.
🍓🍓🍓
Jaehyuk bangun lebih dulu dengan Asahi yang terlelap disampingnya, dia mengecup kening Asahi. Asahi terlihat aneh, Mereka tidak jadi bercinta karena mereka sempat berdebat di tengah kegiatan dan diakhiri dengan Asahi yang menangis entah karena apa.
Tadi, Asahi memaksanya lebih kasar dan terlalu menuntut. Sikapnya membuat Jaehyuk kebingungan. Finally, hanya sampai jari saja yang masuk.
Ah, mungkin karena keberangkatannya yang terlalu mendadak membuat mood Asahi hancur.
Jaehyuk menelusupkan lengannya di bawah leher Asahi, menjadikan bantalan.
"Kalau kamu nyuruh aku gak usah pergi pasti aku gak bakalan pergi," gumamnya mengecup pipi Asahi, kemudian memeluknya dengan pikiran yang ramai.
🍓🍓🍓
Ponakan baluuu
YOU ARE READING
Enigma Alpha (Jaesahi)
Fanfiction"You a liar!!" Asahi sangat lega saat tes gender kedua keluar, dia termasuk ke dalam golongan Alpha. Tapi sesuatu terjadi. Asahi kira Jaehyuk itu Beta, namun pengakuannya sebagai omega membuat Asahi gencar mendekatinya. Semua orang percaya. Namun, s...
