Jangan meragukan kemampuan Jaehyuk sebagai Enigma, dia sudah memikirkan dan memperhatikan sikap Asahi.
Ada rasa hangat dihati dan feelingnya mengenai Asahi, tapi dia tidak bisa berasumsi begitu saja tanpa adanya bukti.
"Yoon?"
Eh.
"Iya Gyu nanti gue sampein ke Taehyun," ucap Jaehyuk di akhiri dengan senyum ramah.
"Wooo de bestt banget lu, kecup dulu." Secepat kilat Beomgyu mengecup rahang Jaehyuk sambil melirik orang di belakang punggung Jaehyuk.
"Hahaha selamat.. prahara rumah tangganya dimulai bang, duluaann!!!" Beomgyu menarik lengan Soobin berlari cepat meninggalkan Jaehyuk yang cengo di tempat. Adik tingkatnya itu sungguh diluar nalar.
Jaehyuk berbalik, matanya terbelalak sesaat kemudian melangkah lebar ke arah Asahi.
"Udah aku bilang tunggu di kelas aja? Nanti kalo kamu capek gimana?"
Alis Asahi terangkat.
"Apa sih Jaehyuk," ucap Asahi judes.
"Asa yang tadi itu gak seperti yang kamu lihat." Jaehyuk panik saat Asahi mulai berjalan.
"Hm, iya-iya tau."
Alpha itu mengekori Asahi tanpa sepatah katapun, ekspresi Asahi kayak lagi badmood parah.
Masuk ke dalam mobil pun, Asahi tak banyak bicara. Asahi memang tidak banyak bicara sih hanya saja sekarang omeganya hanya menjawab seperlunya saja.
"Emang tadi bicarain apa?" tanya Asahi menatap ke luar jendela.
"Ah tadi, dia nitip surat buat crush nya yang kebetulan satu klub sama aku."
"Emang harus ya cium-cium kayak tadi?" terdengar nada tidak suka di sana membuat Jaehyuk memelankan laju mobilnya hingga berhenti ke pinggir.
Gemes sih, tapi Jaehyuk takut.
"Maaf...aku gak sempat buat ngehindar." Jaehyuk mengelap kasar dagu yang di kecup Beomgyu tadi, menghadap ke Asahi sepenuhnya.
"Udah aku elap nih hum? Sayang~"
Asahi masih tidak mau menatapnya.
"Sa~" rengek Jaehyuk mendusel di bahu Asahi.
"Maaf ya?? Kalo ketemu bakal aku geplak kepalanya biar tau rasa."
"Gak usah ketemu."
Jaehyuk tersenyum.
"Iya, gak bakal ketemu lagi kok." Tangannya melingkar di perut Asahi.
Asahi meliriknya sekilas.
"Mau es krim gak? Tapi jangan banyak-banyak nanti kamu flu.."
Es krim? Asahi menelan salivanya susah payah. Kok jadi pingin ya...
Pelan-pelan Asahi menghadap ke arah Jaehyuk.
"Beneran ya?" cicitnya.
Senyum Jaehyuk melebar.
"Tentu."
Tapi mengingat Jaehyuk yang akan pergi beberapa hari lagi membuat dia murung.
🍓🍓🍓
Jaehyuk membuka pintu, dia melihat Asahi bergelung di selimut hingga puncak kepalanya saja yang menyembul.
"Sahiyaa?" Jaehyuk duduk dipinggir kasur mengusap pucuk kepala omeganya, tapi Asahi makin tenggelam di dalam selimut.
"Aku ada salah ya?" tanya Jaehyuk mengendus kepala Asahi yang tertutupi selimut.
"Setelah di pikir-pikir aku gak jadi pergi deh... Sahi gak lagi sakit kan? Kita ke dokter ya."
Mendengar kata dokter, Asahi langsung bangun membuat Jaehyuk terkejut sesaat.
"Gara-gara aku kamu gak jadi pergi?"
Jaehyuk menggeleng.
"Setelah aku pikir-pikir, itu bisa di tunda kapan-kapan. Masih ada semester berikutnya."
Mata Asahi menangkap gelas besar di genggaman Jaehyuk.
"Itu apa?"
"Hm?" Tersadar, Jaehyuk memberikannya kepada Asahi. "Ini lemon dingin, katanya baik untuk kesehatan. Apalagi mood kamu kayaknya buruk akhir-akhir ini."
"Makasih," gumam Asahi meminumnya perlahan.
Jaehyuk tersenyum, merapikan untaian rambut Asahi yang berantakan.
"Jae?"
Jaehyuk berdehem dengan tatapan yang membuat Asahi merasa dicintai.
"Gak jadi," kata Asahi menggenggam gelas dengan kedua tangannya, dia kembali fokus minum.
"Sahiya~ sebenernya apa yang ganggu pikiran kamu, hm?" tanya Jaehyuk sabar. Sudah seminggu sejak Asahi kembali bersikap aneh, dia benar-benar berpikir apakah dirinya melakukan hal yang salah? Atau ada yang Asahi sembunyikan darinya.
Asahi meletakkan gelasnya ke meja nakas.
"Aku sayang kamu?"
Memamerkan senyumannya pada Jaehyuk.
Jaehyuk pun membalas senyuman Asahi, menarik omega itu ke dalam pelukan hangatnya.
"Aku lebih dari sayang Asahii."
Jaehyuk memang bukan orang yang sabar, tapi semenjak bersama Asahi, rasa sabarnya perlahan terbentuk seiring dengan rasa sayangnya yang juga meningkat.
Tidak sulit bagi Jaehyuk untuk menunggu Asahi menceritakan rahasianya.
Semoga tidak terlalu lama.
Jaehyuk ingin mendengarnya dari bibir Asahi sendiri, bukan orang lain.
Dia benar-benar bisa merasakannya.
Maaf
Kehadiran Asahi dari awal adalah bentuk dari keserakahannya. Dia harap hubungan mereka makin membaik seiring berjalannya waktu.
"Sa?"
Asahi mendongak menatap Jaehyuk dengan tatapan bertanya.
"Ayo tinggal bersama."
"Kita.. udah sering tinggal bareng?"
"Maksudnya serumah, aku bakal beli rumah untuk kita berdua." Jaehyuk memajukan wajahnya hingga hidung mereka bersentuhan.
"Jadi gak akan ada yang ganggu, like a family.." lanjut Jaehyuk menggesekkan ujung hidung mereka.
Asahi menipiskan bibirnya.
"Keluarga?"
Jaehyuk mengangguk tersenyum lebar.
Mereka? Keluarga? Asahi menatap ke arah lain, dia akan punya keluarga sendiri? Asahi kembali bersandar di dada bidang Jaehyuk sambil memegang perutnya sendiri. Haruskah dia mempertahankannya.. apa Jaehyuk akan bahagia dengan ini.
"Jaehyuk ada yang mau aku bicarain."
Jaehyuk mengecup puncak kepala Asahi.
"Bilang aja sayang.."
🍓🍓🍓
Siapa yang masih nungguin? Satu part lagi selesai ya, say good bye dulu sama cerita yang satu ini
YOU ARE READING
Enigma Alpha (Jaesahi)
Fanfiction"You a liar!!" Asahi sangat lega saat tes gender kedua keluar, dia termasuk ke dalam golongan Alpha. Tapi sesuatu terjadi. Asahi kira Jaehyuk itu Beta, namun pengakuannya sebagai omega membuat Asahi gencar mendekatinya. Semua orang percaya. Namun, s...
