Enigma Alpha 21

3.2K 207 10
                                        

"Kalo adek gue Lo macem-macemin.." Jihoon membuat gestur horizontal di depan lehernya seolah-olah akan memotong.

"Gue gak boleh sedangkan Jaehyuk boleh? Parah lu bang.."

PLAKK

"ASUU." Haruto mengusap belakang kepalanya yang di geplak Jihoon.

"Jadi Lo ada niat buat macem-macemin Sahi?"

"Nggak Bang, gue pure cuma temenan doang yaelah.."

Asahi yang baru keluar pun langsung merangkul pundak Haruto membuat Haruto yang lebih tinggi darinya itu menunduk.
"Yok berangkat, gue pergi bang!"

Jihoon menghela napas, kemudian menutup pintu. Dia juga harus segera pergi, ada urusan soalnya.

"So, gimana rasanya jadi omega?" tanya Haruto penasaran, menjauhkan lengan Asahi dari lehernya, berganti untuk merangkul bahunya sambil mengecek plester feromon yang menempel di belakang leher Asahi. Untuk menyembunyikan aroma sekalian mate sign nya.

Asahi mengerutkan hidungnya.
"Nggak enak bangett!"

Haruto tertawa singkat sambil memberikan helm yang di terima Asahi dengan baik.

"Nggak usah sok jadi act of service gitu, gue bisa sendiri," kata Asahi saat melihat Haruto menurunkan kaki motor untuknya.

"Dih, ini biar motor gue gak lecet ya mangkanya gue turunin dulu. Gak usah GR."

Tangan Asahi memukul punggung Haruto sebelum benar-benar naik.

"Gasssss.." ucap Asahi menandakan dia sudah naik.

VROOMM

"HARUUU!"

"HAHAHAHAHHAHAHAHA..." Haruto tertawa terbahak-bahak sambil melirik kaca spion. Tangan Asahi meremat bahunya untuk berpegangan.

"Gue baru sadar badan Lo kecil amat, diginiin aja serasa mau terbang."

"Babi Lo."

"Peluk dong Sa, kapan lagi Lo mau di bonceng gini."

"Ooh Lo modus ternyata ya, kalo mau di peluk bilang aja gak usah bikin gue jantungan."

Asahi benar-benar memindahkan tangannya dari pundak Haruto ke pinggang, membuat Haruto terdiam mendadak bisu selama perjalanan. Sedangkan Asahi bersyukur di dalam hati karena Haruto tidak banyak tingkah lagi.

Asahi pun menyamankan dirinya, dengan sisi kepala yang bersandar pada punggung Haruto. Tanpa tahu, Alpha itu sedang menahan jantungnya yang mulai berirama.

Jujur saja, setelah memergoki Jaehyuk dan Asahi di hotel waktu itu. Haruto tidak bisa melupakan bagaimana rasanya memegang kulit lembut Asahi yang basah saat itu. Masih terbayang-bayang juga dipikirannya bentuk tubuh Asahi tanpa busana.

Tapi dia harus bersikap seperti biasanya. Asahi aja biasa saja, dia juga pasti tidak akan mengingatnya kan.

Saat memasuki kawasan kampus sampai parkiran fakultas, Asahi belum melepaskan pelukannya membuat beberapa pasang mata menatap mereka penuh kegosipan seperti menantikan berita baru. Termasuk juga Jaehyuk yang baru memarkirkan motornya menatap mereka berdua tidak suka.

"Sa? Lo tidur ya?" tanya Haruto menepuk tangan Asahi pelan.

"Bentar Ru, ada Jae..."

Baru saja Haruto mau melihat kesamping tetapi sebuah tangan langsung menarik lengan Asahi agar terlepas dari pinggangnya.

Enigma Alpha (Jaesahi)Where stories live. Discover now