15 tahun kemudian.
Seorang laki-laki yang baru menginjak tahun pertama putih abu-abu itu pun duduk di sofa memperhatikan Papinya mengobrol bersama seorang klien, dengan tatapan malas.
"Hwan duluan Pi," katanya mulai beranjak.
"Tunggu." Jaehyuk mengakhiri pembicaraannya dengan Sang Klien secepat mungkin lalu mendekati anaknya. "Ayo."
Junghwan membuka ponselnya, raut wajahnya tiba-tiba menjadi cerah.
"Buna bentar lagi nyampe."
Jaehyuk langsung melihat ke layar ponsel Junghwan.
"Serius? Kita harus cepet!!!"
Jaehyuk menarik lengan Junghwan untuk berlari ke arah mobilnya.
"Ck, Papi sih kerjaannya gak kelar-kelar. Katanya mau ngasih kejutan." Junghwan membanting tubuhnya ke sandaran mobil. Membiarkan Papinya menambah kecepatan berkendaranya.
Junghwan terus memantau ponselnya sambil tersenyum.
"Buna pasti suka," gumamnya.
Yoon Junghwan, paras menawan perpaduan Jaehyuk dan Asahi dengan bibir turunan dari Jaehyuk itu merupakan anak satu-satunya dari pasangan Jaesahi, dan mungkin nanti akan nambah lagi kalau ingin.
Asahi mengecek alamat yang Junghwan berikan, saat sudah benar dia melangkahkan kakinya ke dalam sebuah restoran yang tampak sepi. Tadi dia datang diantar Haruto, tetapi Haruto tidak bisa menemaninya sampai ke dalam karena ada urusan lain.
Membuka pintu secara perlahan, keningnya menyerngit melihat kelopak mawar yang berada di bawah pijakannya.
Mengikuti ke mana arah kelopak bunga mawar itu berserakan dengan lilin-lilin yang perlahan menyala, hingga Asahi mendengar suara musik klasik. Dia menatap ke sekitar lalu menutup mulutnya saat melihat banyaknya hiasan dan foto-fotonya bersama Sang Alpha, ada tanggal dan tahunnya juga hingga ia memiliki Sang buah hati - foto mereka bersama Yoon Junghwan dari saat masih bayi hingga menginjak remaja.
Get you - Daniel Caesar mengalun, tiba-tiba matanya tertutup membuat Asahi langsung menoleh dengan melepas tangan orang yang menutup matanya itu.
Senyum Jaehyuk mengembang lebar dengan Junghwan di sebelahnya memegang kue besar.
"Selamat hari pernikahan kita ke 15 tahunnya sayang cintakuu.."
Asahi terkekeh mendengar panggilan dari Jaehyuk.
"Kenapa repot-repot gini?" tanya Asahi, Jaehyuk langsung mencium bibirnya membuat Junghwan menepuk pundak Papinya.
"Itu nanti, kuenya dulu."
Asahi tertawa cantik membuat Papi dan anak itu tersenyum lembut.
"Ayo tiup sama-sama." Lengannya merangkul pinggang Jaehyuk dan Junghwan, memejamkan mata dan meniupnya bersamaan.
Junghwan meletakkan kuenya di atas meja, membiarkan Asahi menciumi pipinya.
"Makasih Hwanie sayang.."
"Hwan sayang Buna.." ucap Junghwan merendahkan wajahnya untuk mencuri kecupan di bibir Asahi membuat Jaehyuk mendengus, ingin nampol anaknya. Itu spot favorit Jaehyuk, cuma milik Jaehyuk. Tauk ah dia ngambek!
"Kenapa cemberut gitu, sama anak sendiri juga." Asahi terkekeh juga mengecup bibir Jaehyuk.
"Kamu kan cuma punya aku.." Jaehyuk mencium bibir Asahi melumatnya terburu-buru membuat Asahi menepuk dada Alphanya.
"Jaee!"
"Hiss kamu milik aku."
"Nggaklah, kan aku juga milik Junghwan sekarang," kata Asahi menggandeng lengan Junghwan membuat Jaehyuk makin merengut.
"Sahiyaa~ ntar tuh anak jadi Sangkuriang kalo kamu ngebolehin gitu."
"Hussss gak boleh ngomong gitu."
Jaehyuk makin merapatkan pinggang Asahi.
Sedangkan Junghwan menyengir lebar, merasa senang berada di keluarga hangat ini. Meskipun dari dulu hingga sekarang keromantisan Papi dan Bunanya ini tidak tahu umur dan tempat. Walaupun juga kadang dia mau muntah melihat sifat Papinya yang sangat amat menggelikan saat bersama Bunanya.
Junghwan terlahir sebagai Alpha. Dia selalu menemani Asahi saat Jaehyuk sedang sibuk-sibuknya dengan pekerjaan. Menjadi sosok yang kuat untuk Bunanya, dia juga ingin memiliki pasangan seperti Asahi.
"Jadi Papi Enigma ya Bun?"
Asahi mengangguk, mencium rambut Junghwan. Anak itu sedang bermanja-manja padanya. Asahi tidak menyangka saat mendengar rumor Junghwan merupakan sosok Alpha dingin di luaran sana, padahal sikapnya kalau di rumah itu berbanding terbalik.
"Emang Enigma itu kayak gimana Buna."
"Tanya Papimu aja biar lebih spesifik."
Junghwan mengangguk pelan di dalam rengkuhan Asahi yang terus mengusap kepalanya.
"Tapi kalau bisa, jatuh cinta sama omega aja," ucap Asahi memikirkan betapa dulu dia pernah menolak perubahan gendernya. Dan Asahi yakin sekali Junghwan akan mewarisi gen Alpha milik Jaehyuk.
Lagi, Junghwan mengangguk. Mana berani dia membantah.
"Dan...jangan cepat-cepat dewasa, Buna belum siap ngelepas kamu. Pacarannya pas udah kerja aja..."
"Buna tetap cinta pertamanya aku," gumam Junghwan memejamkan matanya merasa kenyamanan.
Asahi juga dengan sukarela menceritakan kisah pertemuannya dengan Sang Papi. Junghwan jadi banyak tahu. Dia mengusak kepalanya di leher Asahi, menghirup feromon Bunanya yang sangat disukainya.
Junghwan tidak bisa sebebas ini kalau ada Papi Jaehyuk. Jaehyuk mana mungkin membiarkannya sedekat ini dengan Asahi, Papinya itu cemburuan, setiap pulang kerja dapat dipastikan Asahi tidak akan sempat untuk keluar kamar lagi. Bahkan Jaehyuk berkali-kali menawari Junghwan seorang adik, tapi tentu saja dia tidak ingin kasih sayang kedua orangtuanya terbagi.
Junghwan tetaplah bayinya Asahi.
Eitsss, Jaehyuk juga masih nyusu.
Mereka tetaplah dua bayi besarnya Asahi sampai kapan pun..
🍓
Selesai yuhuuuu
See you In another story
Byebyee
YOU ARE READING
Enigma Alpha (Jaesahi)
Fanfiction"You a liar!!" Asahi sangat lega saat tes gender kedua keluar, dia termasuk ke dalam golongan Alpha. Tapi sesuatu terjadi. Asahi kira Jaehyuk itu Beta, namun pengakuannya sebagai omega membuat Asahi gencar mendekatinya. Semua orang percaya. Namun, s...
