Enigma Alpha (Jaesahi)

Enigma Alpha 1

Asahi tersenyum saat matanya terbuka, tangannya mengusap kepala Jaehyuk yang berada di dadanya.

"Morning sayang," ucap Asahi dengan suara bangun tidurnya saat Jaehyuk mendongak.

"Sahiya~" ucap Jaehyuk manja, mengusakkan wajahnya di dada Asahi dengan tangan yang melingkar erat di pinggang Alpha itu.

"Bangun, ada kelas pagi kan? Biar aku anterin."

"Hem~ masih ngantuk Bee.."

Asahi terkekeh memainkan rambut hitam Jaehyuk.
"Mau aku mandiin?"

Mata Jaehyuk langsung terbuka, dengan wajah merahnya segera berlari ke arah kamar mandi membuat tawa Asahi pecah.

"Lucunya.."

Selagi Jaehyuk mandi,  Asahi bergegas merapikan tempat tidur mereka kemudian membuatkan sarapan.

Asahi suka memasak, karena hanya hidup berdua bersama Abangnya membuat dia lebih mandiri.

Hubungannya dengan Jaehyuk juga sudah berjalan cukup lama.

Terkadang dia tidur di rumah Jaehyuk, kadang Jaehyuk yang tidur di rumahnya. Sekarang mereka berada di rumah Jaehyuk. Orang tua Jaehyuk sedang dinas ke luar kota.

Tapi mereka tidak pernah melakukan hal lebih. Meskipun Asahi ingin, dia menghargai keputusan Jaehyuk yang masih belum bisa lanjut ke hubungan yang lebih intim.

Jaehyuk memeluk tubuh Asahi dari belakang sambil menghirup aroma lehernya. Dia ingin merasakan feromon Asahi yang lebih bervariasi tetapi Jaehyuk tidak bisa. Dia hanya bisa mencium feromon yang berusaha mendominasi.

Khas sesama Alpha.

Rasanya dia ingin cepat-cepat menandai Asahi. Tapi tentu saja gigitan Alpha dengan Alpha tidak berefek apapun.

Alasan Jaehyuk tidak ingin di sentuh Asahi lebih jauh juga karena takut hubungan mereka jadi kacau.

Tetapi kalau begini terus Jaehyuk juga takut Asahi akan bosan dan malah melirik omega lainnya.

"Ayo sarapan," kata Asahi menggeser tubuh Jaehyuk, meletakkan sarapan mereka di meja makan kemudian beralih meraih handuk di leher Jaehyuk untuk mengusak-ngusak rambut basahnya agar lumayan kering.

"Makan gih, nanti telat."

Jaehyuk menggeleng dengan bibir mengerucut, meraih tangan Asahi di kepalanya.
"Ayo sarapan sama-sama, ini nanti aja bisa pake hairdryer."

Asahi merapikan rambut Jaehyuk kembali kemudian mengecup pipinya.

"Yaudah," katanya tersenyum tipis, duduk berhadapan untuk sarapan dengan tenang.

"Emm Sa?"

Asahi berdehem saja.

"Kamu gak bosen kan sama aku?"

Pertanyaan itu membuat Asahi menatap Jaehyuk sepenuhnya.
"Nggak ... ada yang ganggu pikiran kamu Jae?"

Jaehyuk menggeleng kembali fokus ke makanannya.

Asahi selesai.
"Aku mandi dulu sebentar," ucapnya mengecup kepala Jaehyuk singkat dan berlalu.

Jaehyuk akhirnya ikut selesai juga, dia mengambil piringnya dan Asahi untuk di cuci. Dan selama menyuci piring Jaehyuk memikirkan banyak hal.

Asahi dengan jaket boombernya turun dari tangga dan melihat Jaehyuk yang sedang memakai sepatu.

"Sa, gak usah," kata Jaehyuk saat Asahi berlutut mengikat tali sepatunya.

"Apa sih sayang.."

Jaehyuk menatap ke arah lain menyembunyikan wajah tersipunya membuat Asahi terkekeh.

"Ayo."

"Kamu mandi bebek terus, lima menit selesai," kata Jaehyuk.

"Itu namanya sat set gak lelet."

"Emangnya bersih?" tanya Jaehyuk sedikit mengejek.

"Bersih, lihat aja sendiri."

"Bersih apanya, suka garuk-garuk gitu."

"Kamu ya udah berani."

"Huwaa Sahiyaa.."

"Hahahahaha."

Asahi tertawa ngakak sambil mengeluarkan motornya.

"Nunduk sedikit."

Jaehyuk sedikit merendahkan tubuhnya. Membiarkan Asahi memasangkannya helm.

Asahi mengakui dirinya sedikit pendek, itu juga alasan Asahi sering insecure dan membandingkan dirinya sendiri dengan Alpha lainnya. Terutama pada Jeongwoo.

Di depan Jeongwoo Asahi tampak lebih posesif dan menantang.

Padahal Asahi seringkali merasa kurang.

Jaehyuk mencuri kecupan di bibir Asahi sebelum Alpha itu menjauh membuat Asahi tersenyum kecil.

"Ayo cepetan Sa," suruh Jaehyuk.

"Kurang." Asahi memajukan wajahnya dan dengan cepat menempelkan bibir mereka berdua. Menjadikan pundak Jaehyuk sebagai pegangannya. Sedikit lumatan Jaehyuk rasakan sebelum Asahi menjauh.

"Ayo naik," ucap Asahi saat sudah menaiki motornya.

Jaehyuk dengan mudah duduk dan langsung memeluk pinggang Asahi yang pas di pelukannya.

Meletakan dagunya di pundak sempit itu. Jaehyuk tersenyum senang. Hanya Asahi yang dia mau. Hanya Asahi yang bisa membuat jantungnya bereaksi berbeda.

Jaehyuk tau, dirinya menyimpang karena menyukai sesama Alpha sejak awal. Tapi di mata Jaehyuk, Asahi itu unik. Dia Alpha yang mempunyai wajah manis dan tampan sekaligus.

Katakanlah Jaehyuk sengaja mengatakan bahwa dirinya adalah omega untuk memancing Asahi datang. Padahal sebelumnya dia tidak pernah mempublish dirinya sendiri, membiarkan orang lain mengira-ngira gender keduanya.

Jaehyuk tidak pernah jatuh cinta pada omega, dia juga tidak pernah terangsang hanya karena feromon omega.

Tapi hanya karena feromon amber mint Asahi yang melingkup kuat di tubuh Mashiho waktu itu membuat Jaehyuk penasaran. Mashiho juga mantannya, btw.

Yang mengetahui Jaehyuk adalah seorang Alpha hanya Jeongwoo dan Mashiho. Mereka satu sekolah sejak dulu.

Tapi Jaehyuk malah berandai-andai. Andai saja Asahi itu adalah omega. Jaehyuk mungkin tidak akan senekat ini untuk membohonginya.

Dan Asahi terang-terangan hanya menyukai omega saja. Tidak mungkin Asahi mempertahankannya setelah Jaehyuk jujur.

Asahi benar-benar Alpha yang baik. Dia bersikap cool dan gentleman saat bersama Jaehyuk bahkan sikapnya lebih manis.

Tipe cowok act of service juga pengertian.

Namun, Jaehyuk sedikit lelah bersikap terbalik dari role nya. Dia ingin lebih banyak menyentuh Asahi, ingin Asahi bermanja-manja padanya.

Jaehyuk makin mengeratkan pelukannya di pinggang Asahi. Dia tidak pernah ngebut-ngebutan saat memboncengnya. Padahal Yoshi bilang Asahi kalau bawa motor udah nyamain Rossi, nyelap nyelip dengan kecepatan tinggi. Bahkan lampu merah pun Asahi tancap aja kalau lagi buru-buru.

Jaehyuk merasakan punggung tangannya di usap pelan. Dia diam-diam tersenyum lebar. Entahlah, ini tidak aman untuk hatinya.

Beberapa kali mereka bersama Jaehyuk terkadang lepas kendali. Dia takut Asahi menyadarinya.