Jaehyuk langsung terduduk, tubuhnya terasa aneh. Sial, dia baru ingat kalau ini sudah masuk masa Rut nya sedangkan Asahi ada di rumahnya. Buru-buru dia menyemprotkan parfum sebanyak mungkin, juga mencari-cari supresannya.
Cklek
Asahi baru saja selesai mandi, dia mengacak-ngacak rambut coklatnya yang basah dengan handuk kecil.
Jaehyuk menelan ludah berusaha mati-matian menahan feromonnya yang merajalela juga hasrat menggebu-gebunya. Asahi saat ini hanya menggunakan handuk yang menutupi pinggang dan area sensitifnya, dengan buliran air yang jatuh dari kulit putihnya itu.
Jangan lupakan kotak-kotak yang terbentuk samar di perutnya itu.
Biasanya Jaehyuk akan memalingkan wajah atau berpura-pura menyibukkan diri tapi sekarang rasanya mata Jaehyuk enggan berpaling.
Asahi membelalakan matanya.
"Jae? Kamu heat.." Menutup hidungnya saat tercium aroma lain dan wajah kekasihnya yang memerah. Asahi dengan cepat merogoh laci meja Jaehyuk.
Lalu keluar kamar.
Jaehyuk sedikit lega saat Asahi pergi, namun secepat kilat Asahi masuk lagi ke kamarnya mendekati Jaehyuk.
"Minum," perintah Asahi sambil meminumkan Jaehyuk supresan juga air putih yang di ambilnya tadi.
"Pergi."
Asahi terdiam memperhatikan Jaehyuk yang duduk membelakanginya.
"Pergi Sa," mohon Jaehyuk akhirnya karena merasa tidak sanggup.
"Kamu tau hari ini tapi kenapa gak ngingatin kayak biasanya?" gumam Jaehyuk.
"Aku mau bantu Jaehyuk, sedikit aja."
Greb
Jaehyuk memeluk Asahi, menelusupkan wajahnya ke ceruk leher menghirup aromanya kuat membuat Asahi tersentak.
Asahi tidak tau ini feromon apa, antara persik dan aroma lain yang samar namun menyengat. Belum bisa membuat Asahi tergoda tetapi wajah tersiksa Jaehyuk yang menahan gairahnya membuat bagian tubuhnya yang lain bereaksi.
Asahi reflek mengeluarkan feromonnya.
"Jae hm?" Asahi menangkup wajah Jaehyuk agar ke arahnya.
"Sahiya~" Jaehyuk melirik leher Asahi. Rasanya dia ingin menggigit itu saat ini juga.
Kecupan terasa di pelipis Jaehyuk. Kemudian turun ke hidungnya. Mereka saling bertatapan. Jaehyuk lebih dulu menubrukkan bibirnya ke bibir Asahi mendorong Asahi hingga punggungnya bersandar di samping ranjang. Mereka saat ini berada di lantai, di bawah kasur di dekat nakas.
Asahi sedikit kelabakan.
Ciuman Jaehyuk penuh dengan nafsu.
Bukan ini yang Asahi inginkan.
"Ahh.." desah Jaehyuk saat Asahi menggigit bibirnya.
"Nngh Sahiya," rengek Jaehyuk saat Asahi berganti memeluk kepalanya.
Sentuhan kulit sama kulit malah membuat badan Jaehyuk makin panas.
Asahi belum memakai bajunya.
Mati-matian Jaehyuk menahan diri supaya tidak melepas sehelai kain yang Asahi gunakan saat ini.
Asahi mengangkat Jaehyuk, meletakannya ke atas kasur. Memberinya boneka beruang besar untuk di peluk.
Asahi membuka lemari pakaian Jaehyuk, mengambil asal dan memakainya. Karena ia tahu kemana arah pandang Jaehyuk sedari tadi menatapnya.
Tanpa Rut saja, Asahi pernah colay memikirkan Jaehyuk. Gimana saat ini di suguhkan Jaehyuk yang sedang kepanasan seperti ini.
Sepertinya supresan tidak terlalu berefek. Asahi tidak mungkin memberikannya melebihi dosis yang telah di tentukan.
Kembali naik ke atas Jaehyuk, Asahi menciumnya, tangan Asahi turun dari rahang ke dadanya. Bergerak lembut di sana, dia juga bisa merasakan detak jantung Jaehyuk yang seirama dengan miliknya.
"STOP SA."
Jaehyuk mendorong Asahi hingga terjatuh. Dia reflek melakukan itu karena tangan Asahi meraba sesuatu yang tegang di bawah sana yang berusaha Jaehyuk sembunyikan.
Tentu itu membuatnya panik. Kalau Asahi tahu bagian itu tidak seperti yang Asahi harapkan, bagaimana. Lagian tidak ada omega yang memiliki aset se big itu.
"Jangan yahh," gumam Jaehyuk meraih tangan Asahi. Dia malah makin takut Asahi jadi merasa tertolak karenanya. Selalu seperti ini.
Asahi tersenyum paksa.
"Gak papa, maaf kalo aku selalu maksa. Aku pulang aja kalau gitu."
"Makanan udah aku siapin tinggal dipanasin nanti, aku titip Mashiho aja biar jagain kamu." Asahi mengecup kening Jaehyuk sebelum pintu kamar itu tertutup.
Jaehyuk langsung mengacak rambutnya frustrasi. Dia merasa bersalah.
Asahi pasti sangat membencinya kalau tau hal ini.
Setelah mendengar geraman motor Asahi yang keluar dari kediamannya, Jaehyuk membuka celananya sendiri menuntasi hasratnya.
Tangan itu maju mundur mengocok miliknya sambil membayangkan bercinta bersama kekasihnya.
Membayangkan Asahi berada di bawahnya tidak berdaya.
"Ahhh Sahiya..."
"Sa sssshhh."
Setelah Asahi menutup pintu kamar Jaehyuk dia segera turun dari tangga, namun netranya menemukan pemuda berkulit Tan di sana duduk santai.
"Wohh santai uhukkh," ucap Jeongwoo saat mencium feromon Asahi yang mengintimidasinya.
"Ngapain di sini? Pulang! Jae lagi heat."
Jeongwoo terkekeh.
"Ya gak papa dong, gue bisa muasin dia kan."
Asahi menatapnya tajam.
"Kenapa? Pasti Lo di tolak lagi ya haha."
"Diam!" Asahi menarik lengan Jeongwoo agar keluar dari rumah itu, yang ditarik menahan senyumnya ngikut aja.
"Sana Lo, gue gak akan segan-segan nonjok Lo kalau berani nyentuh milik gue."
"Duh tapi gue tadi nebeng temen ke sini, gak bawa motor gimana dong?"
"Naik bang ojol lah atau telpon lagi temen lu."
"Gue gak biasa naik gituan, temen gue juga sibuk. Capek, gue mau istirahat aja di dalam." Jeongwoo berjalan masuk.
Asahi langsung menarik baju Jeongwoo menyeretnya ke arah motornya sendiri.
"Woah, di tebengin nih." Dengan sigap Jeongwoo menangkap helm yang Asahi lempar asal ke arahnya.
"Gue aja yang bawa Sa."
"Bacot, naik Cepet," kata Asahi yang langsung menggas kencang saat Jeongwoo baru setengah naik hampir terjengkang, kalau saja tidak langsung berpegangan pada pundak Asahi.
"Buset, hampir aja."
Gak ikhlas nih kayaknya.
YOU ARE READING
Enigma Alpha (Jaesahi)
Fanfiction"You a liar!!" Asahi sangat lega saat tes gender kedua keluar, dia termasuk ke dalam golongan Alpha. Tapi sesuatu terjadi. Asahi kira Jaehyuk itu Beta, namun pengakuannya sebagai omega membuat Asahi gencar mendekatinya. Semua orang percaya. Namun, s...
