2. Suami Yang Selingkuh

5.7K 49 1
                                    

1 jam sebelumnya....

Pukul 22.00 wib.

"Aku mau pulang. Ambil baju bersih." Betapa senangnya Aruni mendapatkan pesan singkat dari sang suami.

Sudah sekitar 2 mingguan, dia tidak berjumpa dengan Zio. Walau sudah biasa ditinggal untuk waktu lama, bahkan Zio biasanya pulang sebulan sekali, tetap saja ada sedikit rindu di hati Aruni.

Cepat-cepat Aruni menyiapkan apa yang akan Zio ambil. Memasukkannya ke dalam tas, tidak lupa mengeceknya sekali lagi, memastikan kalau semua pakaian suaminya sudah rapih dan bersih.

Begitu selesai. Giliran Aruni membersihkan diri. Membuat tubuhnya di penuhi wewangian yang di sukai Zio. Tidak lupa memoles sedikit bedak dan lipstik tipis-tipis agar wajahnya tidak terlihat pucat.

Sekitar jam setengah 12 malam, Aruni bisa mendengar deru mesin mobil yang berhenti di depan rumahnya.

Zio sudah datang.

Aruni segera berlari menuruni tangga. Begitu sampai di bawah, Aruni tersenyum menyambut suaminya itu yang baru saja melewati ambang pintu. Tidak perlu menunggu Aruni untuk membukakan pintu karena Zio selalu membawa kunci cadangan.

Zio tersenyum tipis, membalas Aruni.

"Kebelet aku. Mau ke kamar mandi dulu." Zio menghilang dengan cepat ke dalam salah satu bilik.

Aruni mengambil tas yang tadi Zio letakkan di sofa ruang tamu. Pasti berisi baju kotor yang akan ditukar dengan yang bersih. Sambil menunggu Zio selesai, Aruni berjalan mendekati mesin cuci. Mulai membongkar isi tas. Memisahkan pakaian berwarna dengan yang tidak. Memisahkan mana yang harus dicuci dengan ekstra dan yang bisa langsung diputar di mesin cuci.

Sebuah benda kecil lembut dan ringan yang terjatuh di kaki Aruni menghentikan kegiatan Aruni untuk sesaat.

Aruni memperhatikan benda yang jatuh itu dengan kernyitan di dahi sebelum memutuskan untuk mengambilnya. Kembali meneliti benda itu.

Karet rambut?

Karet berbahan satin putih. Dengan motif hati kecil-kecil berwarna hitam.

Itu karet rambut perempuan.

Aruni mengangkat lebih tinggi lagi benda yang dijepit ibu jari dan telunjuknya. Beberapa helai rambut panjang berwarna hitam juga masih tertinggal di sana.

Dengan jijik Aruni melempar benda itu ke tempat sampah.

Kenapa benda itu bisa ada bersama tumpukan baju-baju kotor Zio?

Kecurigaan tiba-tiba saja menyelimuti Aruni. Walaupun ia tidak mau berpikiran buruk, dugaan itu tetap saja adalah yang pertama muncul di benak Aruni.

Bagaimana bisa barang perempuan ada bersama barang laki-laki, kalau bukan....

Apa Zio selingkuh darinya?

Drrrt....

Drrrt....

Lamunan Aruni buyar seketika merasa getaran dari tas yang sedang di pegangnya.

Getaran apa itu?

Aruni mencari. Menggeledah setiap kantung tas. Hingga menemukan benda pipih yang tidak pernah Aruni lihat.

Sebuah ponsel yang Aruni tahu bukan milik Zio. Ponsel yang Zio miliki merknya berbeda.

Aruni berusaha menyalakan ponsel itu yang ternyata tidak diberi sandi atau pengenal sidik jari. Tidak ada yang mencurigakan saat ponsel itu terbuka sebelum sebuah pop up dari aplikasi pesan muncul di atas layar. Dari pengirim yang bernama Merin dengan 3 emot hati di belakangnya.

Milik Tetangga [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang