Part 39

101 2 0
                                    

Dengan mata yang masih terpejam Zeya meraba nakas disampingnya mengambil handphone dan mematikan alarm handphonenya yang sedari tadi berdering, meletakkannya lagi dan kembali memeluk Kenzo yang tidur disampingnya dengan bertelanjang dada. Kenzo juga masih enggan membuka matanya balik mendekap Zeya. Zeya menggerakkan kepalanya kecil merapatkan dirinya dengan Kenzo.

Langit diluar sudah mulai terang, tapi suasana rumah ini masih saja sepi. Semua penghuni rumahnya masih setia berada didalam dunia mimpi mereka. Semalaman mereka bergadang menghabiskan waktu bersama termasuk Arka dan Felix yang pada akhirnya juga menginap. Mereka berdua tidur diruang tamu, Arka dan Felix tidur dikasur lipat yang dibentang didepan TV. Sofa dan Meja yang ada disana mereka geser ketempat lain.

Semalam sekitar jam 24:00 saat Fara kembali kekamar duluan ditengah - tengah keseruan. Arka bercerita kepada yang lain tentang pembicaraannya dengan Fara diwarung ayam bakar. Dan mereka berlima memutuskan hari ini untuk menghibur Fara agar kembali ceria dan ramai seperti biasanya. Seharian ini mereka akan mengikuti semua yang ingin dilakukan Fara dimulai dari pergi ketaman hiburan.

Semalam mereka sudah sepakat untuk bangun pagi dan sebelum jam 9 mereka sudah berangkat sekalian makan pagi diluar, tapi apala daya realita tidak sesuai dengan ekspetasi. Sekarang sudah hamper jam setengah 9 belum juga ada satupun dari mereka yang beranjak dari dunia mimpi. Ya seperti orang indonesia pada umumnya, mereka juga tidak pernah tepat waktu.

Anya yang baru mematikan alarm handphone yang sudah berbunyi untuk kesekian kalinya merubah posisinya mejadi duduk. Masih dengan mata yang terpejam mengumpulkan nyawanya. Anya melirik Fara yang masih tidur disampingnya. Menggoyangkan kaki Fara, "Far bangun, Fara"

Fara menggumam kecil, "Hmm" matanya masih terpejam

"Bangun!mandi!katanya lo mau ketaman hiburan" Kata Anya menarik selimut yang dipeluk Fara.

Fara mengerjap - ngerjapkan matanya melihat langit - langit kamar, lalu melihat Anya, "Taman hiburan?" Katanya memastikan kalau dia tidak salah dengar.

Anya mengangguk, "Makanya bangun, mandi sana cepetan!" Ujar Anya

Fara langsung sadar seketikan dan turun dari tempat tidur, "Beresin tempat tidur ya!" Katanya pada Anya dan pergi masuk kedalam kamar mandi.

Anya diam sebentar melihat Fara, heran melihat tingkah laku temannya yang satu itu. Anya kemudian turun dari tempat tidur. Merapikan tempat tidurnya sambil menunggu Fara mandi dan pergi keluar kamar untuk melihat apakah yang lain sudah bangun apa belum.

"Felix, felix" Anya membangungkan Felix lembut yang masih tidur dengan wajah tenangnya. Anya baru kali ini melihat Felix tidur. Bahkan saat tidurpun wajah pacarnya itu tetap tampan, mimpi apa Anya bisa memiliki pacar setampan dan sebaik Felix.

Felix membuka matanya, diam melihat Anya yang saat ini memandangi wajahnya. "Bangun" Ujar Anya tersenyum lembut.

Felix mengangguk, lalu duduk dan membangun Arka yang tidur disofa. Arka menguap sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Jam berapa?" Tanya Arka

"Hampir jam 9" Kata Anya

"Belum pada siap?" Tanya Arka yang melihat Anya yang masih memakai baju tidur

"Gue juga baru bangun, Fara lagi mandi tuh"

"Kenzo, Zeya?"

Anya mengedikkan bahu, "Masih tidur juga kali" Katanya

Arka melihat pintu kamar Kenzo yang masih tertutup rapat.

"Ya udah siap - siap lah" Kata Anya, lalu pergi keatas meninggalkan Arka dan Felix

Felix berjalan gontai mengambil air dingjn dari dalam kulkas dan meminumnya. Kemudian dia berjalan kekamar Kenzo dan mengetuk pintunya.

Dari dalam Kenzo yang mendengar suara ketukkan pintu dari luar membuka matanya.

"Udah jam sembilan kurang, Bangun lo!" Ujar Felix dengan suara sedikit keras agar didengar Kenzo. Lalu, pergi kekamar mandi. "Gue mandi duluan" Katanya sebelumnya pada Arka yang kembali tidur lagi.

Kenzo mengambil handphonenya dan melihat jam dan kembali meletakkannya.

"Ze, zeya" Panggil Kenzo lembut membangunkan Zeya yang masih setia menenggelamkan kepalany didada Kenzo.

"Bangun Ze, kita kan mau pergi"

Zeya bergerak kecil sambil berdeham masih malas membuka matanya.

"Ya udah aku mandi duluan ya" Kata Kenzo melepaskan tangan Zeya yang memeluk tubuhnya.

Zeya kembali memeluk Kenzo sambil menggeram tidak mau dilepas, "Bangun dulu, kan mau pergi"

Zeya membuka matanya melihat Kenzo, menutup matanya lagi dan menepuk - nepuk kecil dahinya dengan jarinya. Kenzo yang mengerti dengan maksud Zeya tersenyum kecil dan tiga detik kemudian mencium dahi Zeya. Zeya tersenyum masih dengan mata yang terpejam. Melihat itu kemudian Kenzo kembali mencium Zeya tepat dibibirnya. Zeya langsung membuka matanya menatap Kenzo dan Kenzo kembali mengecup bibir Zeya.

Zeya tidak bisa menahan senyumannya lagi dan memukul Kenzo pelan, "Mandi sana!" Katanya mengusir Kenzo

Kenzo menggeleng dan malah membawa Zeya kedalam dekapannya. "Iih buruan nanti mereka pada ngamuk ih"

Kenzo meregangkan pelukannya menatap Zeya dengan senyum jailnya, "Mandi bareng?biar cepet?" Ujarnya

Zeya mendelikkan matanya menatap Kenzo. Bibirnay tidak berhenti tersenyum, "Gak, cepetan mandi sana, aku mau tidur dulu" Ujar Zeya mendorong tubuh Kenzo menjauh darinya

Kenzo pun menurut dan pergi mandi duluan membiarkan Zeya yang senyum - senyum sendiri melihatnya, lalu menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

***
"Lama banget sih lo berdua!!"
"Kita tau lo berdua udah halal, tapi liat waktulah!kita udah pada laper ini nungguin lo berdua hampir satu jam!" Sewot Arka begitu melihat Kenzo dan Zeya yang baru saja keluar dari kamar.

"Berisik lo!" Kata Kenzo tidak meladeni sewotan Arka dan berjalan menuju pintu keluar.

"Ayo!" Zeya mengajak Anya dan Fara yang duduk dimeja makan, berjalan mengekori Kenzo keluar tanpa rasa bersalah.

Fara, Anya, Arka dan Felix yang masih berada ditempat mereka melihat pasutri yang sudah keluar rumah duluan lalu saling bertukar pandang dan menggelengkan kepala tidak heran lagi dengan sikap pasutri yang sangat menguji kesabaran mereka itu.

"Ya udah ayo!" Ujar Fara beranjak dari duduknya dan pergi menyusul Kenzo dan Zeya sambil menyelipkan rambutnya kebelakang, mengehela kasar. Anya melihat Fara, lalu mengikutinya keluar.

Felix juga ikut berdiri. Dia melihat Arka yang masih berdiri diposisinya sambil melotot menatap kearah pintu dengan perasaan jengkel. Felix mendekati Arka. Menepuk bahunya dua kali, lalu pergi menyusul yang lain.

Arka melihat Felix, lalu menghela nafasnya kasar, "Lo dirumah dia Ka, sabar, sabar" Katanya menenangkan diri sendiri. Mengambil kunci motornya diatas meja dan pergi menyusul yang lain.

Setelah memastikan tidak ada yang tertinggal dan kondisi rumah aman dan sudah terkunci. 15 detik kemudian motor mereka beriringan pergi meninggalkan perkarangan rumah Kenzo melaksanakan rencana mereka semalam untuk menghiburkan Fara meskipun mereka memulai dengan awal yang tidak sesuai dengan rencana.

THE CHOICEحيث تعيش القصص. اكتشف الآن