PART 2

60 2 0
                                    

"Gue mau kasih tau satu hal sama lo berdua. Gue yakin lo berdua pasti bakalan kaget banget!"

Fara dan Anya yang duduk berhadapan dengan Zeya berhenti mengunyah makanan mereka beralih menatap Zeya penasaran, karena ekspresi Zeya saat ini sangat meyakinkan.

"Itu.." Zeya menunjuk kearah laki-laki yang sedang duduk dengan teman-temannya dipojok kantin. Anya dan Fara mengikuti arah tangan Zeya.
"Dia yang dijodohin sama gue" Sambungnya yang berhasil membuat Anya dan Fara bersamaan menatap dirinya terlihat tidak percaya.

"Arka maksud lo?" Tanya Fara memastikan tidak mau salah paham dahulu

"Sampingnya"

"Serius?"

Zeya mengangguk.

"Serius Ze?lo masih ngantuk ya habis belajar sejarah tadi?lo gak lagi halu kan?" Zeya menggelengkan kepalanya yakin pada Anya

"Gue serius!",
"Dan yang lebih gilanya lagi gue bakalan nikah besok." Zeya menghela nafasnya kasar.

"HAH!SUMPAH!SERIUSAN LO??" Teriak Fara heboh yang membuat penghuni kantin yang lain reflek melihat kearah mereka.

"Suara lo gak bisa diturunin dikit apa volumenya Ra?gak usah teriak-teriak!" Gerutu Zeya. Fara hanya menyengir saja dibilangin.

"Eh tapi beneran lo serius Ze?" Fara masih tidak percaya dengan ucapan Zeya.

"Gue keliatan lagi bercanda?"

"Gak sih" Ujar Fara polos.

"Kalau satu sekolah tau lo nikah sama Kenzo bisa habis lo diserbu fans maniak Kenzo!" Ujar Anya menakut- nakuti.

"Ya, makanya lo berdua jangan pada ember mulut nya, kalau sampai ada yang tau selain lo berdua awas aja!!" Zeya menunjuk kedua temannya itu dan kemudian menggerakkan tangannya dileher dari disisi kanan ke kiri.

"Ya elah Ze sadis banget lo sama temen!" Kata Fara

"Kita juga bisa jaga rahasia kali!" Anya menimpali

"Good girl." Zeya tersenyum lebar pada kedua temannya itu sedangkan Anya dan Fara hanya melihat Zeya yang menyeruput es tehnya jengah

***
"Nzo gimana?cantik gak cewek yang dijodohin sama lo?perasaan dari tadi lo gak jawab-jawab gue tanyain!" Jengkel Arka yang kepo, karena tidak mendapat jawaban dari Kenzo, "Jangan bilang kalau cewenya bukan tipe lo?atau jangan - jangan ceweknya lebih tua dari lo?tante - tante Nzo?" Tanya Arka yang masih sangat kepo.

"Beneran tante - tante Ken?" Tanya Felix melihat Kenzo yang hanya diam saja

Kenzo menatap jengah kedua temannya itu. Sejak jam pertama pembelajaran hingga istirahat sekarang mereka terus menanyakan hal yang sama. Tidak ada topik lain selain itu.

"Itu orangnya" Kenzo menunjuk kearah seorang cewek yang sedang mengobrol dengan kedua temannya disalah satu meja kantin.

"Serius lo?" Tanya Arka memastikan, "Satu sekolah?" Katanya lagi yang hanya diangguki oleh Kenzo.

"Itu bukannya Zeya ya?" Tanya Felix yang masih melihat cewek yang diberitahu Kenzo.

"Iya, lo kenal?" Kenzo melihat Felix bertanya.

"Gak sih, cuma tau aja. Dia kan termasuk cewek populer disekolah ini. Gue pernah dengar katanya sih orangnya jutek, susah didekatin"

"Bisa juga lo tau soal hal begituan lix" Ujar Arka heran, karena tumben saja temannya itu bisa tau gosip sekolah. Biasanya juga tidak peduli atau kalau bukan Arka yang cerita, temannya itu juga tidak akan tau gosip-gosip yang ada disekolah mereka ini. Felix diam saja malas merespon ucapan Arka yang tidak penting.

"Terus kapan lo nikahnya?" Tanya Arka kembali ke topik pembicaraan mereka.

"Besok."

"HAH!serius lo?ekspres njir!" Heboh Arka sedangkan Kenzo hanya mengedikkan bahunya.

"Oh iya Nzo gue baru ingat, Gilang ketua ASTRA nantangin lo balap lagi" Felix teringat semalam salah satu temannya yang biasa menjadi perantara antara BHADRIKA dan ASTRA, menghubunginya.

"Gak jera juga tuh anak kalah sama si Kenzo" Ujar Arka tidak habis pikir.

"Taruhannya apa?" Tanya Kenzo dengan raut wajahnya yang datar dan sorot mata dinginnya yang menjadi ciri khasnya.

"10 juta" Ujar Felix.

"Ok"
"Kapan?"

"Lusa ditempat biasa" Ucap Felix yang dibalas anggukan oleh Kenzo.

"Asikk ada tontonan nih" Arka tersenyum penuh arti. "Eh, tapi memang gakpapa?besokkan lo nikah, status udah berubah. Kalau Zeya tau gimana?"

Kenzo diam sebentar, lalu "Gakpapa, tenang aja" katanya.

***
"Ma masak apa?" Tanya zeya yang baru saja pulang dari sekolah.

"Lihat aja dimeja makan!" Ujar Ayu yang terlihat sedang sibuk didapur.

"Kamu habis makan nanti jangan lupa beresin baju dan barang- barang kamu yang perlu-perlu aja nanti sisanya bisa belakangan dibawa." Ujar Ayu sambil menghampiri Zeya yang duduk dikursi meja makan.

"Emang kenapa ma?" Bingung Zeya sambil mengambil roti lapis yang ada dimeja makan.

"Iih kamu ya!" geram Ayu,
"Kamu kan besok nikah selesai acara nanti ya kamu tinggal sama Kenzo dirumah yang mamah, papah, om Gino dan tante Citra sudah siapin untuk kalian berdua" Jelas Ayu.

"Kenapa gitu Mah? Gak ah gak mau" Ucap Zeya sambil memakan roti lapisnya.

"Kalau kamu udah nikah ya kamu harus tinggal sama suami kamu Ze nanti sesekali kamu bisa menginap disini. Mamah, Papah sama bang Edo juga bakalan sering main kesana juga" Ayu kini mendekati Zeya yang terlihat sedih.

"Bener ya bakalan sering main" Ujar Zeya yang merasa sedih. Ayu mengangguk. Ayu juga merasa sedih karena harus melepas putri satu-satunya itu. Mereka berdua saling berpelukkan. Ayu pasti akan merindukan suara berisik Zeya yang biasa memenuhi rumahnya setiap hari. Apalagi saat Zeya sedang bertengkar dengan Edo.

***
"Ken udah diberesin barang kamu yang perlu dibawa?" Tanya Citra yang baru saja masuk kekamar Kenzo.

"Udah Ma" Ucap kenzo yang duduk dipinggir tempat tidur sambil memainkan handphonenya.

"Dengar dulu, Mamah mau bicara" Kenzo meletakkan handphonenya dan menatap Mamahnya yang sudah duduk disampingnya.

"Kamu kan besok sudah menikah dan jadi suami Zeya dan engga tinggal sama Mamah, Papah lagi," Citra mengusap lembut punggung tangan Kenzo.
"Mamah juga gak akan bisa perhatiin kamu terus kayak biasa lagi. Jadi kamu jangan suka telat-telat makannya. Ingat kondisi perutnya. Jaga kesehatan. Jangan selalu ngerepotin Zeya. Jangan lagi suka pulang pagi-pagi subuh. Kamu harus lebih dewasa dan jagain Zeya" Mata Citra mulai berkaca-kaca menatap Kenzo.

"Iya Mamah sayang" Ujar Kenzo lembut sambil memeluk Mamahnya.

Sedingin dan semenakutkan apa pun Kenzo diluar sana, tapi tetap saja dia akan berlaku lembut dan sangat berbeda dengan orang- orang yang dia sayang terutama orangtuanya. Kecuali Gino, karena hubungan Kenzo dan Gino cukup dingin kayak freezer. Mungkin karna sifat mereka yang terlalu mirip. Tapi, meskipun begitu sebenarnya Gino dan Kenzo saling menyayangi satu sama lain hanya saja hubungan mereka tidak terlalu dekat. Dan cara mereka mengungkapkan kasih sayang kesatu sama lain itu berbeda.

THE CHOICEWhere stories live. Discover now