PART 26

22 0 0
                                    

"Kita mampir makan dulu ya, aku lapar banget. Didekat rumah aku ada rumah makan enak mampir kesitu dulu ya" Ucap Sisil yang duduk diboncengan Kenzo sambil memeluk pinggangnya erat dari belakang. Kenzo yang sedang mengendarai motornya mengangguk tanpa menjawab Sisil.

30 menit kemudian mereka sampai dirumah makan dibilang oleh Sisil. Kenzo memarkir motornya didepan rumah makan yang ada dipinggir jalan itu. Kenzo pikir Sisil akan mengajaknya makan ditempat mewah, tapi ternyata Sisil membawanya kerumah makan biasa. Kenzo baru tau kalau Sisil ternyata mau makan ditempat seperti ini.

Kenzo mengikuti Sisil masuk kedalam rumah makan itu. Lalu, mereka duduk disalah satu meja yang kosong. Tempat itu lumayan ramai oleh pengunjung yang sedang makan.

"Kamu mau pesan apa?" Tanya Sisil pada Kenzo sambil melihat kertas menu yang ada dimeja

"Samain aja" Kata Kenzo, "Jangan seafood, gue gak makan seafood" Katanya lagi saat melihat ada seafood dimenunya

Sisil mengangguk, "Minumnya?"

"Es jeruk"

Sisil memanggil mas - mas yang kerja disitu, "Mas Nasi goreng ayamnya 2 ya sama Es jeruknya juga 2" Ujar Sisil, lalu Masnya pergi meninggalkan meja mereka.

Sisil menatap Kenzo yang duduk dihadapannya memperhatikan sekeliling. Sisil tersenyum, "Kenapa?lo heran gue mau makan ditempat kayak gini" Ujar Sisil pada Kenzo

Kenzo hanya melihat Sisil yang saat ini tersenyum melihatnya.

"Gue nggak kayak yang ada dipikiran lo kali. Gue juga mau kok makan dipinggir jalan asal bersih. Lo pada aja yang nilai gue berlebihan" Katanya

"Lo sering makan disini?" Tanya Kenzo

Sisil mengangguk cepat, "Ini salah satu tempat makan favorite gue, lo harus coba makanan disini enak - enak semua nggak kalah sama yang ada direstoran" Ujarnya antusias, "Mm..aku senang deh bisa makan bareng kamu disini" Katanya terlihat senang. Senyum Sisil semakin melebar menatap Kenzo.

"Nasi gorengnya dua sama es jeruknya dua" Kata Mas yang mencatat pesanan mereka tadi, "Ada lagi teh?" Tanya Masnya setelah menaruh pesanan Sisil dan Kenzo. Sisil menggeleng, lalu Masnya pergi meninggalkn mereka.

Kenzo mengaduk nasi gorengnya, lalu menyuapkan sesendok nasi goreng kedalam mulutnya.

"Gimana?enakkan?" Tanya Sisil melihat Kenzo

Kenzo menyeruput es jeruknya, lalu melihat Sisil, "Pedas?" Tanyanya setelah memakan nasi gorengnya

Sisil mengangguk, "Disini memang ciri khas makanannya pedas semua. Makanya gue suka makan disini. Lo gak bisa makan pedas ya?" Tanya Sisil khawatir melihat Kenzo yang terlihat kepedasan, "Maaf ya Ken, gue pikir lo suka makanan pedas" Katanya

Kenzo melihat Sisil. Dia bukannya tidak suka pedas, tapi karena kondisi perutnya Kenzo tidak bisa makan pedas lagi. "Ambisin cepat makanannya, gue mau ada urusan" Ucap Kenzo dan kembali melanjutkan makannya. Karena, sudah terlanjur dipesan tidak mungkin kan tidak Kenzo makan.

Sisil menatap Kenzo yang sedang makn dihadapannya sambil merutuki kecerobohan dirinya didalam hati. Kesempatan bisa makan berdua dengan Kenzo seperti sekarang sangat langat untuk Sisil, tapi kenapa bisa - bisanya dia malah mengacaukannya. Sisil menghela nafasnya, lalu melanjutkan makannya.

***
"Dari mana aja lo baru dateng?" Tanya Arka begitu melihat Kenzo yang muncul dari ambang pintu.

Kenzo berjalan memasuki rumah Bhadrika dan menghampaskan dirinya disofa duduk disamping Felix yang juga ada disana.

"Gue sama Felix kira lo udah kesini duluan tadi. Soalnya motor lo udah nggak ada diparkiran tadi waktu pulang" Ujar Arka lagi yang duduk disofa yang berhadapan dengan Kenzo dan Felix.

"Abis ngater Sisil" Kata Kenzo yang memejamkan matanya

"HA?SERIUS LO?"

Kenzo melihat Arka malas tidak menjawab.

"Anjir kok bisa?kesambet apa lo?"

"Lo bisa biasa aja gak?" Felix melempar bantal sofa ke Arka yang heboh sendiri

Arka menangkap bantal yang dilempar Felix dan menatapnya tajam.

"Lo beneran nganterin Sisil?" Tanya Felix yang duduk disamping Kenzo

Kenzo mengangguk.

"Kenapa woi??bukannya selama ini lo nolak dia terus. Nanti anak orang makin baper gimana?mau tanggung jawab lo?" Ujar Arka yang tidak habis pikir dengan Kenzo, "Jangan bilang lo jadiin dia pelampiasan karena lagi berantem sama Zeya?" Sambung Arka. Arka dan Felix menatap Kenzo yang hanya diam saja.

"Kenapa lo Ken?" Tanya Felix begitu menyadari Kenzo yang sedang memegangi perutnya.

Arka yang melihatnya, menghampiri Kenzo, "Sakit lo?" Tanyanya khawatir

"Anterin gue pulang" Kata Kenzo sambil memegangi perutnya yang terasa sakit

"Ka pinjem mobil bang Andre cepetan" Suruh Felix

Arka mengangguk, lalu pergi menghampiri Andre yang sedang bermain playstation dengan anggota bhadrika yang lain. Setelah mendapatkan kunci mobilnya, Arka kembali ketempat Felix dan Kenzo.

"Gue keluarin mobil ya" Kata Arka, lalu pergi keluar. Felix pun membantu memapah Kenzo berjalan keluar rumah. Setelah itu mereka pergi meninggalkan perkarangan rumah bhadrika menggunakan mobil.

***
"Bilangnya gak suka tapi ngaterin pulang, dipegang - pegang mau!" Dumel Zeya yang duduk sendiri disofa sambil menonton TV, mengingat Kenzo dan Sisil disekolah tadi.

(Suara bel rumah berbunyi)

"Siapa sih?ganggu banget gak tau ap orang lagi nonton!" Gerutunya begitu mendengar suara bel rumahnya. Zeya berdecak, lalu dengan malas dia melangkahkan kakinya pergi membuka pintu.

"Siapa?" Katanya sambil membuka pintu rumahnya, "Kenapa?masuk - masuk?" Kata Zeya terlihat panik begitu membuka pintu dan mendapati Arka dan Felix yang sedang memapah tubuh Kenzo.

Felix membawa Kenzo masuk diikuti Arka. Zeya menutup kembali pintu rumahnya, lalu berlari kecil membuka pintu kamarnya membiarkan Felix, Kenzo dan Arka masuk.

"Lo kenapa?" Tanya Zeya khawatir pada Kenzo yang sekarang sudah berbaring ditempat tidur. Zeya melihat Felix dan Arka bergantian.

"Kita juga gak tau, tadi waktu ngobrol dia diem aja megangin perut terus langsung minta dianterin pulang" Ujar Arka pada Zeya.

Felix yang berdiri disamping Arka menyenggolnya, mengajaknya untuk keluar membiarkan Zeya dan Kenzo.

Zeya kembali melihat Kenzo yang meringkuk sambil memegangi perutnya terlihat kesakitan. Lalu, dia berjalan keluar kamarnya dan beberapa detik kemudian dia kembali membawa segelas air dan juga obat. Duduk disamping Kenzo, "Minum obat dulu" Katanya sambil membantu Kenzo meminum obatnya. Setelah itu Zeya menarik selimut menutupi setengah tubuh Kenzo. Membiarkan Kenzo istirahat. Zeya memandangi wajah Kenzo yang sedang memejamkan matanya sebentar yang terlihat pucat. Lalu, dia pergi keluar kamar.

Zeya menghampiri Felix dan Arka yang menunggunya disofa.

"Maagnya kambuh?" Tanya Arka begitu melihat Zeya, "Nggak mau kerumah sakit aja?"

"Iya kayaknya, udah gue kasih obat sih lagi istirahat juga dia. Liat nanti aja kalau memang perutnya masih sakit nanti gue bawa kerumah sakit" Kata Zeya

"Lo gakpapa sendiri?" Tanya Felix

"Gakpapa, lo berdua balik aja. Makasih ya udah nganterin Kenzo"

"Ya udah kalau ada apa - apa nanti kabari kita aja Ze jangan sungkan - sungkan" Ujar Felix sambil berdiri. Arka juga ikut berdiri

Zeya mengangguk.

"Kita balik ya jangan lupa kabarin kalau butuh bantuan" Kata Arka, lalu mereka berjalan keluar rumah. Diikuti Zeya.

Setelah Arka dan Felix pergi. Zeya kembali menutup pintu rumahnya. Lalu, pergi masuk kedalam kamarnya. Zeya melihat Kenzo yang sudah tertidur. Berjalan kesisi lain tempat tidur, lalu membaringkan tubuhnya.

Zeya memperhatikan Kenzo yang sedang tidur, "Kan gue jadi nggak bisa marah" Gumamnya kecil menatap Kenzo. Lalu beberapa menit kemudian Zeya sudah tertidur pulas.

THE CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang