PART 7

32 2 0
                                    

"Perut lo masih sakit?" Tanya Zeya yang sedang memainkan handphonenya disamping Kenzo. Keluarga mereka sudah pulang beberapa menit yang lalu dan sekarang mereka sedang berada dikamar.

"Engga"

Zeya diam selama beberapa detik, lalu bertanya lagi, "Lo beneren ikut balapan?" Tanyanya ragu ingin menghilangkan rasa penasaran yang sedari tadi terus menghantuinya. Sebenarnya Zeya gengsi untuk menanyakannya, takut Kenzo menganggapnya kepo. Tapi, mau bagaimana lagi dari pada dihantui rasa penasaran, Zeya memilih bertanya.

"Iya" Jawab Kenzo tidak berniat menutup-nutupinya.

"Balapan ilegal?" Zeya beralih melihat Kenzo yang santai memainkan handphonenya.

Kenzo mengangguk melihat Zeya sebentar.

"Lo gak takut ditangkap polisi apa ikut gituan?"

Kenzo menggeleng, "Ditangkap juga paling masuk penjara" Ujarnya dengan santai.

"Terus lo gakpapa masuk penjara?" Tanya Zeya tidak habis pikir dengan jawaban santai Kenzo

Kenzo meletakkan handphonenya beralih menatap Zeya dan tiba - tiba menoyor dahi Zeya pelan dengan telunjuknya.

"Apaansih!" Ketus Zeya. Kenzo tersenyum kecil menatap Zeya yang menatapnya galak.

"Lo polos atau bego?"
"Kalau ada polisi ya gue kaburlah, balapan juga pasti bubar, makanya harus pinter-pinter pilih waktu dan tempat untuk balapan. Gue juga udah tau resikonya dari awal, jadi gue harus siap kalaupun tiba - tiba ditangkap" Jelas Kenzo. Zeya menatapnya masih tidak habis pikir dengan pola pikir Kenzo.
"Lagian gue juga cuma balapan sama satu orang" Lanjutnya

"Maksudnya cuma sama satu orang?" Tanya Zeya

"Gue cuma balapan sama orang yang sama aja, selain itu engga. Jadi, peluang gue untuk ditangkap polisi juga kecil"

Zeya diam menatap Kenzo masih tidak bisa memahami pola pikir Kenzo.

"Gue udah jujur sama lo, terserah lo sekarang mau mikir apa tentang gue. Gue rasa juga lo udah tau soal Bhadrika. Jadi gue gak perlu jelasin lagi soal itu. Lo juga tenang aja, gue gak akan buat nama lo dicap jadi istri narapidana" Kata Kenzo lagi

Zeya yang mendengarnya menatap sinis Kenzo, "Ya gue tinggal minta cerai" Katanya, lalu tidur membelakangi Kenzo.

Kenzo yang melihatnya. Mematikan lampu kamar mereka dan tidur membelakangi Zeya.

***
"Lo kemarin kenapa gak masuk?gak sakit pastikan" Tanya Anya saat mereka sedang duduk disudut lapangan sekolah sambil melihat teman sekelas mereka yang sedang bermain basket. Pagi ini adalah jadwal kelas Zeya melakukan pelajaran olahraga hingga jam istirahat nanti.

"Sakit" katanya, "Tapi bukan gue, Kenzo" lanjutnya lagi melihat Anya dan Fara bergantian

"Bisa aja lo nyari alasan bolos!" Sewot Fara

"Sakit apaan Kenzo?" Tanya Anya

"Maag" Ujar Zeya sambil memperhatikan siswa cowok yang sedang bermain basket.

"Terus lo yang ngerawat dia?" Tanya Anya menyelidik

"Iyalah"

Anya dan Fara melihat Zeya ragu, tidak percaya dengan Zeya yang mengaku merawat Kenzo. Melihat mereka kenal betul sifat Zeya yang luar biasa cuek dan gengsi. Dan Zeya yang anti sekali dengan hal - hal manis. Apalagi merawat orang sakit, Zeya sangat anti dengan hal itu karena dia merasa geli sendiri dengan dirinya saat melakukan itu. Anehkan?tapi seperti itulah Zeya.

"Beneran. Lo tanya aja sama orangnya kalau gak percaya" Kata Zeya melihat temannya yang tidak percaya kepadanya.

"Nanti gue tanya." Kata Fara. Zeya mengangguk mengiyakan.

THE CHOICEWhere stories live. Discover now