PART 19

128 2 0
                                    

"Hazel beneran mantan lo?" Tanya Fara begitu mereka sudah kembali kedalam kelas.

Zeya mengangguk.

"Kenzo tau?" Anya gantian bertanya

Zeya menggeleng.

Fara dan Anya melihat temannya itu tidak percaya.

"Mantan pertama lo?" Tebak Fara yang dianggukin lagi oleh Zeya. "Terus lo berdua kenapa putus?" Tanyanya semakin penasaran.

"Hm karena dia pindah ke Amerika"

"Putus baik - baik?" Anya ikut bertanya

Zeya mengangguk mengiyakan.

"Terus kenapa lo berdua masih panggil aku, kamu?" Tanya Anya

Zeya mengedikkan bahunya, "Kebiasaan, gue gak pernah manggil gue, lo sama dia dari dulu bahkan sebelum pacaran" Kata Zeya

Fara dan Anya melihatnya tidak habis pikir.

"Gila sih lo!"
"Lo gak takut Kenzo salah paham apa??"

Zeya melihat Fara, dia juga bingung, tapi masa iya Kenzo salah paham, "Gue sama Kenzo kan sama - sama gak punya perasaan, buat apa juga dia salah paham" Katanya

"Yah mana tau, lo kan gak pernah tau perasaan Kenzo sama lo. Masa iya lo berdua udah tidur bareng, ketemu tiap hari belum ada perasaan juga?beneran mati rasa berarti lo!" Sarkas Fara melihat temannya itu

"Lagian mau gimanapun kan lo sama Kenzo udah punya status, ya lo jaga la perasaannya" Kata Anya

Zeya diam, dia juga bingung sama perasaannya. Beberapa detik kemudian guru mata pelajaran bahasa indonesia datang dan jam pelajaran pun dimulai.

***
"Makasih ya udah temenin lihat - lihat area sekolah" Ucap Hazel yang berjalan beriringan dengan Zeya menuju ke area parkiran.

Zeya tersenyum singkat membalas Hazel, lalu matanya kembali melihat kelayar handphonenya yang memperlihatkan notifikasi pesan masuk, 'Masih lama?' isi chatnya. Siapa lagi kalau bukan dari Kenzo yang sudah menunggunya sedari tadi dimobil. Mungkin ada hampir satu jam Kenzo menunggunya. Zeya tidak membalas chat Kenzo bahkan tidak membuka chatnya.

"Kamu pulang naik apa?" Tanya Hazel

"Naik mobil"

"Kamu?"

"Sama"

"Mobil kamu diparkir dimana?"

"Didepan sana" Katanya menghentikan langkahnya. Dia melihat kearah mobilnya yang sudah terlihat dari tempatnya berdiri, "Ya udah kalau gitu aku duluan ya" Kata Zeya pada Hazel yang tersenyum didepannya.

"Ze"

Zeya kembali melihat Hazel.

"Aku senang bisa ketemu kamu lagi" Kata Hazel yang berhasil membuat Zeya diam tertegun ditempatnya.

Hazel tersenyum melihat raut wajah Zeya yang menurutnya menggemaskan. "Ya udah titip salam sama om, tante, bg Edo ya" Katanya, "Sampai ketemu besok" Ujar Hazel lagi

Zeya tersenyum kikuk, lalu mengangguk. Lalu berjalan meninggalkan Hazel.

Ditempatnya Kenzo melihat Zeya yang berjalan kearahnya sambil sesekali melihat Hazel dibelakangnya. Sejak tadi Kenzo memperhatikan interaksi mereka berdua, pesannya tidak dibalas oleh Zeya bahkan tidak dibaca. Entah kenapa Kenzo merasa sedikit kesal melihat. Kenzo merasa sedikit terganggu dengan kehadiran Hazel yang ternyata adalah mantan Zeya. Tapi, bukannya Kenzo belum memiliki perasaan untuk Zeya.

Zeya masuk kedalam mobil, "Sorry lama" Katanya melihat Kenzo takut yang diam saja dengan wajah datarnya. Zeya memakai sabuk pengamannya sambil memperhatikan Kenzo. Apa Kenzo marah?pikirnya.

"Hm" Deham Kenzo, lalu mengendarai mobilnya meninggalkan parkiran sekolah.

***
Zeya memperhatikan jalan didepannya dalam diam, matanya sesekali melirik Kenzo yang sedari tadi tidak mengeluarkan suara sedikitpun yang membuat Zeya merasa serba salah sendiri.

Zeya ingin mengajak Kenzo mengobrol, tapi dia tidak berani melihat ekspresi dingin wajah Kenzo. Jadi, dia memilih diam. Bahkan untuk sekedar menyalakan musik saja Zeya tidak berani.

***
"Eh, udah pulang" Ujar Ayu begitu melihat Zeya dan Kenzo yang berjalan masuk, "Pas banget mamah baru selesai masak, kalian belum makan kan?ayo makan dulu" Ajak Ayu pada menantu dan anaknya itu.

Zeya meletakkan tasnya diatas sofa, lalu duduk dimeja makan. Kenzo juga ikut duduk.

"Wihh... ayam gulai" Kata Zeya melihat lauk yang dimasak ibunya

Ayu mengambil piring dan sendok, lalu memberikannya pada Zeya dan Kenzo. Duduk bergabung dengan mereka.

"Makasih mah" Ucap Kenzo. Sedangkan Zeya tanpa basa - basi langsung menyendokkan nasi kepiringnya.

"Heh... layanin suaminya dulu" Ayu menepuk pelan tangan Zeya yang ingin menyendokkan lauk kepiringnya.

Zeya melihat Ayu cemberut, meletakkan kembali piringnya, lalu mengambil piring Kenzo.
"Udah?" Katanya memperlihatkan nasi yang disendoknya kepiring Kenzo. Kenzo mengangguk. Kemudian, Zeya menyendokkan lauk pauk kepiring Kenzo dan memberikannya pada Kenzo. Setelah itu dia mengambil piringnya lagi.

Ayu yang melihatnya tidak bisa menahan senyumnya, lucu melihat Zeya dengan wajah cemberutnya.

"Oh iya Mah.." Ucap Zeya yang masih mengunyah makanannya, "Mamah masih ingat tante Melati gak?yang pindah ke Amerika" lanjutnya begitu menelan makanannya.

Ayu diam sebentar mencoba mengingat, "Oh yang ikut suaminya, yang anaknya senior kamu kan, siapa namanya?"

Zeya melirik kenzo dulu disampingnya, "Hazel" Ucapnya pelan.

"Iya iya mamah ingat, kenapa?" Tanya Ayu

"Mereka balik ke indo terus Hazelnya sekarang sekolah disekolah kita. Dia tadi titip salam sama Mamah" Ujar Zeya

"Ya ampun beneran, kapan?kok tante Melati gak hubungi mamah ya" Kata Ayu antusias karena dia juga dekat dengan ibunya Hazel

Kenzo melihat Zeya dan Ayu bergantian, ternyata Ayu juga mengenal Hazel bahkan orangtuanya.

"Ya ampun mamah udah lama gak ketemu tante Melati nanti mamah coba hubungi tante Melati deh"

Zeya mengangguk, "Bang Edo belum pulang?" Tanya Zeya mengganti topik pembicaraam mereka

"Belum, tadi katanya mau nongkrong dulu sama teman - temannya"

"Ohh...Zeya mau nitip ice cream kalau gitu" Zeya meletakan sendoknya, beranjak dari kursi mengambil handphonenya dari dalam tas, lalu kembali lagi kemeja makan. Mengetikkan pesan dan mengirimnya pada Edo.

"Kamu kalau ada maunya aja pasti baik sama bang Edo"

Zeya hanya menyengir, lalu kembali menyuapkan nasi kedalam mulutnya.

"Kamu lagi gak enak badan?" Tanya Ayu pada Kenzo yang sedari tadi diam saja

Kenzo melihat Ayu, "Engga kok Mah" katanya

Ayu mengangguk, "Perut kamu masih sering sakit?"

"Engga Mah"

"Yang terarut makannya, Zeya sering masak kan dirumah?"

Kenzo mengangguk.

"Omelin aja Mah, dia susah banget makan, kalau gak diingati gak ingat makan tuh" Bawel Zeya

Kenzo melihat Zeya yang bawel disampingnya.

"Jangan gitu, nanti kan kalau udah sakit susah. Zeya kan gak bisa ngurusin kamu, dia ngurus diri sendiri aja gak bisa, kan kasihan kamunya"

Kenzo tersenyum mendengar penuturan Ayu.

Zeya yang diomongin menatap Ayu cemberut, "Ih Mamah!!" Rengek Zeya tidak terima

Ayu tertawa, "Bercanda loh" katanya

Zeya menatap Ayu sebal begitu juga Kenzo yang terlihat senang disampingnya.

"Gak Ken, Zeya bisa pasti ngerawat kamu. Tapi, paling telinga kamu agak sakit aja denger omelan Zeya yang gak bakal berhenti - berhenti" Ayu kembali tertawa. Kenzo ikut tertawa.

Zeya meletakkan sendoknya, "Mamah!!.." Sebalnya melihat Ayu yang terus meledeknya.

THE CHOICEWhere stories live. Discover now