.43

1 0 0
                                    

OOO

Dokter berkata jika Arjuna dapat siuman di hari kedua tapi sampai hari ini, hari keempat pasca operasi, hal tersebut masih belum terjadi. Pikiran yang kacau, Samudra berada di rooftoft rumah sakit untuk menenangkan diri, dengan harap yang terus ia panjatkan terhadap bintang yang jauh disana. 

Samudra memalingkan wajahnya setelah sadar ia telah menatap langit berjam-jam. Ia meluruskan tangannya ke atas lalu bersiap akan kembali ke ruangan sang Kakak. 

Tapi, niatnya tersebut terhalang disaat sosok Ajiel berjalan menuju arahnya. Samudra mengurungkan niatnya, ia kemudian bergeser, dirinya menyambut Ajiel. 

Senyum tipis yang ditunjukkan Ajiel, ia menyapa Samudra. Tentu, Samudra membalasnya. 

Tanpa ada kata yang langsung membuka percakapan mereka, keduanya hanya diam menunggu kata yang tepat untuk diucapkan.

"I heard about your brother."

"sorry." Seru Ajiel memulai percakapan.

Samudra yang berada disampingnya, melirik Ajiel cepat lalu tersenyum kecil. 

"Thank you" ucap pelan Samudra. 

Sebenarnya Ajiel tadi mengunjungi ruangan dimana Arjuna berada, ia ingin bertemu dengan Samudra, tetapi sesampainya Ajiel disana perawat mengatakan kalau mereka tak melihat Samudra dari beberapa jam yang lalu. Mendengar itu, tanpa bertanya kembali, Ajiel langsung menuju rooftop, karena ia tahu Samudra pasti akan ada disini dan tebakannya itu benar.

Memang keduanya memiliki kesamaan, Gumam Ajiel.

"Grab some air, yea?" Ujar Samudra dan Ajiel pun menyandarkan tubuhnya yang kaku ke penyangga kursi. 

"Yup."

"Bad day?" Tanya kembali Samudra dan membuat pandangan Ajiel teralihkan. Kini ia menatap Samudra. 

"Nah, not a bad day..cuma urusan yang belum selesai aja" Balas Ajiel. Samudra mengangguk.

Keheningan terjadi setelah Ajiel membalas ucapannya. Kedua manik Ajiel yang menatap mata Samudra, membuat Samudra bingung dengan tatapan penuh tanya. 

"Apa ini tentang Kayla?" Ujar Samudra menebak topik yang hendak Ajiel bicarakan. 

Tatapan serius tersebut berhenti, Ajiel kini menatap kedua tangannya yang ia satukan.

"Iya, ini tentang Kayla"

"Lebih tepatnya, tentang janji yang gue katakan waktu lalu."

Janji? Janji mau mempertemukan aku dengan Kayla? Gumam Samudra. Ia diam sebelum Ajiel melanjutkan ucapannya. 

"She's getting better now." Ucap Ajiel dan membuat kedua bola mata Samudra membesar. 

"But" satu kata sambung yang membuat kedua alis Samudra bersatu dan panjatan do'a terucap. 

"Her old illness, back.

"Gue gatau mempertemukan lo dengan Kayla adalah jalan terbaik atau itu akan memperburuk kondisi Kayla."

"Gue gak mau melihat temen gue harus mati-matian sembuh dari illnessnya lagi."

Tanpa ada jeda dari ucapan Ajiel, Samudra langsung membalas. 

"Gak perlu."

"Gak perlu mempertemukan aku sama Kayla, Ji." 

"Kesehatannya lebih penting dari apapun—bahkan dari fakta yang sebenarnya."

No One Can Remove YouHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin