.26

7 1 0
                                    

OOO

Studio-D

Danny membuka matanya setelah suara keyboard yang sibuk terdengar di kedua telinganya. Memposisikan badanya sampai terduduk kini pandangannya dicuri oleh punggung Jevano yang sedang fokus berkutat dengan komputer itu ia hampiri.

"Lagi ngapain, Jev?" Tanya Danny seraya ia sampai dan berdiri di sebelah Jevano. Jevano yang terkejut akan Danny yang datang tiba-tiba itu pun mengambil nafas dalam.

Danny menyisir rambutnya dengan kedua tangannya itu menambahkan, "Eh sorry, Jev. Lo sampai kaget gitu," Kata Danny kembali dengan nada suara berat bangun tidurnya. 

"H-haha it's okay, Dan" Balas Jevano terkekeh.

"Btw, gue tadi habis cetak foto yang dibawa bang Yoga, terus ini gue lagi arsip-arsipin file," Ucap Jevano menjawab pertanyaan Danny tadi. Mendengar jawaban Jevano, Danny langsung menatap whiteboard tempat foto orang-orang yang bersangkutan dengan kasus ini. Ia berjalan mendekatinya.

Seraya memperhatikan foto-foto Dewa dan Gema yang dipajang, Danny mengernyitkan dahinya setelah menyadari bahwa kini hanya Jevano dan dirinya yang berada di studio, yang lain tak ada. Dilihat bahwa Jevano sudah mencetak foto, berarti Aji dan Yoga seharusnya sudah ada disini.

"Jev,"

"Ya? Kenapa, Dan?" 

"Ini yang lain pada kemana?" Tanya Danny. "Oh itu— Kalau kak Yudha tadi ada keperluan mendadak sama bandnya," Jelas Jevano dan dibalas anggukan oleh Danny.

"Terus bang Yoga, dia balik ke apartment dulu dan bakal balik ke sini lagi jam 10-an,"

"Ehmm, kalau Aji tadi dia bilang mau ketemu sama kak Shasa," Jelas Jevano dan dibalas kepala Danny yang mengangguk kembali. 

Tak lama ponsel Danny berdering mendapatkan pesan masuk,

*TING*

Terlihat nama kontak Ibu mengirimkannya sebuah pesan berupa alamat dan pukul acara makan malam dimulai. Ia pun dengan cepat mengambil kunci mobil untuk pulang ke apartment bersiap, karena tinggal tersisa 3 jam lagi sebelum waktu acara yang dijanjikan.

Danny melirik Jevano yang masih berkutat dengan komputer, dan berbicara.

"Lo udah baca pesan dari Aji yang di grup kan? Jadi, untuk malam ini lo bisa istirahat, Jev. This case akan dilanjut besok, jadi gunakan waktu lo untuk istirahat ataupun senang-senang sebelum kita mulai lagi—" Ucap Danny terhenti. Ia baru teringat bahwa tadi sebelum ia sampai dan menelepon Ajiel, ia menyuruh Ajiel untuk memberitahu tentang rencana malam ini di grup chat. dan Danny pun menduga Jevano yang sedang mengerjakan tugas ini adalah atas dasar keinginannya, karena Yudha tidak akan memberikan bagian pekerjaanya disaat tidak ada orang lain yang sukarela untuk mengerjakan tugasnya.

"Karena tugas lo juga akan sibuk kedepannya," Lanjut Danny. Mendengar ucapan Danny, Jevano langsung mengangguk dan berdiri dari duduknya.

"Btw, kayaknya lo gak baca grup, ya?" Tanya Danny, heran. Karena kini hanya Jevano yang masih di studio.

"Oh itu—sebelum pergi, tadi Aji udah bilang. Cuman gue masih mau disini aja," Jelas Jevano. Danny terdiam dan menyadari karena Jevano lah satu-satunya orang yang tidak memiliki tujuan kemanapun selain disini dan di—arena  sirkuit. 

Setelah memutar otaknya, Danny memutuskan untuk membiarkan Jevano untuk ke arena. Sebenarnya yang membuat Danny sedikit ragu adalah ia takut kejadian yang menimpa Juna terulang kembali, mengingat kejadian tersebut terjadi disaat seluruh anggota fokus terhadap Mufest. Tapi yang membuat akhirnya Danny yakin dan mengizinkan Jevano, karena Danny mengetahui bahwa Jevano pun memiliki banyak rekan-rekan yang siap melindunginya di arena sana.

No One Can Remove YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang