.01

49 7 3
                                    

Kekuatan cinta pertama ternyata menyakitkan.

OOO

"Lo kenal Danny dari kapan?" Tanya Shasa yang menatap punggung Kayla yang sedang menempatkan buku sesuai tema yang tertera. 

Kayla yang sedang fokus itu, mendengus kencang.

"Gue ga kenal sama yang namanya Danny." 

"Loh barusan lo bareng," Balas Shasa cepat.

"Mana tatap-tatapan tuh gue liat-liat" Tambah Shasa. Kayla seketika berhenti dan membalikkan badannya menaruh sisa buku asal.

Kayla tidak menjawab ucapan Shasa dan hanya melemparkan tatapan kesal kepada sahabatnya yang terlihat senang menggodanya.

"Jangan malu-malu Kay gue ngerti kok," Ucap kembali Shasa tertawa kecil.

"Udah saatnya lo cari yang baru, pengganti samud-" Tambahnya tak menyelesaikan kalimatnya. Suasana hening seketika, rasa yang baru saja perlahan menghilang seakan terhenti dan kembali memukul keras dada Kayla. Rasa sakit itu kembali.

Shasa menelan air liurnya, ia lupa jika sudah mengungkit laki-laki tersebut serangan panik yang dimiliki Kayla akan kambuh.

Tepat tiga tahun kemarin memang salah satu usaha Kayla yang membuat Shasa terkejut bukan main, pasalnya Kayla memutuskan untuk melepaskan cinta pertamanya, Samudra. Walaupun Kayla sudah melepaskan Samudra tapi tentu saja perasaannya tidak bisa hilang secepat hanya mengucapkan sebuah kata.

Suasana menjadi canggung, Shasa bergerak berniat langsung  meminta maaf kepada sahabatnya itu yang diam membalikan badanya lalu melanjutkan merapikan buku membelakangi dirinya tanpa kata.

"Kay, gue gak maksu-." Seru Shasa. Sebelum Shasa menyelesaikan ucapanya Kayla memotong perkataan sahabatnya itu.

"Gue yang minta maaf Sha," Ucap Kayla menaruh buku terakhirnya di rak paling ujung dan membalikkan badanya menatap Shasa.

"Gue memang melepaskan, Tapi setiap gue denger namanya kenangan gue balik lagi, Sha." Matanya berkaca-kaca mengingat sosok Samudra dan kenangan yang pernah mereka berdua bangun.

"D-dada gue sesak setiap inget dia Sha," Lirih Kayla mencengkram dadanya kuat. Shasa menghampiri Kayla cepat membopong tubuh Kayla yang hampir jatuh itu.

"Kay, inhale exhale," Ucap Shasa menenangkan Kayla, nafasnya terpenggal-penggal luka di hati Kayla memang belum sepenuhnya sembuh. Dan sampai saat ini belum ada cara melupakan sosok pria tersebut.

Shasa mengambil botol minum milik Kayla lalu membukanya dan menyuruh Kayla untuk meminumnya pelan-pelan. 

Jiwa dan raga perempuan itu menjadi rapuh seiringan Samudra pergi dari kehidupannya.

OOO

"TADI LO KESAMBET APAAN SIH DAN?," Seru Aji mengencangkan suaranya diantara musik yang menggila malam itu.

"GA BIASANYA LO DULUAN NGOBROL SAMA CEWE STRANGER." Tambahnya sambil meneguk gelas kecil berisikan wine di tangannya.

Danny diam tidak menjawab Aji, ia pun tidak mengerti mengapa ia bercakap dengan seorang perempuan yang asing baginya, walaupun Danny hanya sebatas tau karena Kayla merupakan teman Shasa dan Aji. Tetapi sore tadi merupakan pertama kalinya Danny melihat jelas langsung seorang Kayla Amesta.

Setelah hubungan Danny berakhir dengan mantan pacarnya, ia membatasi komunikasi dengan seorang perempuan, Bahkan ia hanya berbicara kepada Shasa pacar Ajiel.

Aneh. Gumamnya dalam hati.

"SHA LO HARUS TAU GUE ITU SAYANG BANGET SAMA LO! JANGAN TINGGALIN GUE YA SHA!!" Teriak Aji membuyarkan lamunan Danny disebelahnya.

Danny menampar pelan pipi Aji yang mulai hilang kendali dengan maksud menyadarkannya, karena jika Aji sudah mabuk itu akan menjadi bencana buat Danny.

"TOLONGGG~ SAYA DI T~AMPAR OLEHNYA~." Ucap Aji ngawur, baru saja Danny berdoa agar Aji tidak melakukan hal aneh.

Aji bangsat, Gumam Danny melototi temanya dengan sangat kesal.

Danny tersenyum kecil kepada orang-orang yang mulai menatapnya ia menjelaskan kepada mereka bahwa ia temannya. Danny pun bergegas untuk pergi dari kerimunan di kelab malam dan tentunya membopong Aji yang sudah tak sadarkan diri.

"Gue heran sama lo, gue yang abis banyak tapi lo yang mabuk duluan," Ucap Danny yang kerepotan membawa Aji. Sebenarnya Aji tahu bahwa ia tidak kuat minum banyak, tetapi ia selalu hilang kontrol dan akhirnya menghabisi banyak gelas.

"Lo bisa diem ga gue berat bawa lo gila!" Ucap Danny kesal, Mungkin jika hanya bergumam Danny bisa menahan rasa kesalnya, tetapi Aji terus menggerakkan tubuhnya dan sesekali ia melambai dan menyapa setiap orang yang lewat. Tentu Danny-lah yang meminta maaf dan menanggung malu.

"Haah, Akhirnya sampe mobil juga gue udah ga kuat nahan malu karena lo ji," Seru Danny mengehela nafas panjang di dalam mobil sport hitam pekatnya.

"Kebiasaan lost kontrol gini, kalau dirasa mau mabuk ya stop, Ji"

"Gu~e jugha maaau beer~hnti taapi win~enya enaaaaaa~k" Jawabnya.

"Gue izin telepon Shasa, Lo mabuk berat gini harus Shasa yang ngurus." Ucap Danny memegang kemudinya dengan satu tangan kemudian mengambil ponsel Aji di tasnya. Ponselnya sudah mati pada saat ia pulang dari kampus.

"ja ngan Sha~sa t~ar guwwe di a~muk." Seru Aji dengan mata yang tertutup. Membuka mata hanya sebentar saja rasanya sangat sulit.

"Liat kondisi lo sekarang Shasa gabakal tega marahin lo," Balas Danny menancap gas mobilnya di tenangnya lintang jalan malam ibu kota.

OOO

"Kay gue buat makanan kesukaan lo." Seru Shasa yang baru kembali dari dapur menghampiri Kayla yang masih diam melamun di ruang tengah.

Kayla sudah tinggal bersama Shasa sejak pertama masuk kuliah, Kedua orang tua Shasa tinggal di Inggris sejak Shasa kecil. Dari kecil ia hanya tinggal bersama kakak perempuanya dan seorang bibi yang mengurus rumah besarnya itu. Saat ini kakak Shasa sedang menempuh pendidikan ilmu doktornya di Amerika. 

"Sha kenapa repot-repot, lo tau gue gabakal makan," Balas Kayla memandang lurus kosong televisi yang menyala di hadapanya.

Walaupun Shasa tahu Kayla tidak akan memakan apapun Shasa tetap membuatnya karena ia merasa bersalah atas kejadian tadi dan membuat Kayla menjadi seperti ini lagi. Ia berpikir mungkin akan menenangkan sedikit perasaan Kayla jika membuatkan makanan favorite nya.

"Iya gue tau, gak dimakan juga gapapa kok Kay" Balas Shasa duduk di sofa yang melingkari ruangan tengah keluarga Ridgo.

"Makasih ya Sha,"

"Jangan gitu ah gue udah gapapa" Ucap Kayla tertawa kecil melihat muka murung Shasa sahabatnya.

OOO

Haloo readers! Jika suka dengan cerita ini jangan lupa untuk vote ya!

-xoxocy-

No One Can Remove YouWhere stories live. Discover now