Bab 36 : Kesialan Bersama

176 31 8
                                    


Halo semua

Jangan lupa vote sebelum baca

Happy reading

***



***

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

***




Semua mata tertuju kepada Rina dan Vano. Sejak mereka berdua turun dari mobil yang sama, mendadak, semua yang ada di sana berbisik dengan tatapan mata tajam dan menusuk. Rina menghela napas panjang. Dia sudah tahu konsekuensi yang harus ditanggung saat Vano ikut menumpang di mobil kakaknya.

"Keep going straight. Don't mind them." Vano berbisik saat berhasil menyamai langkah Rina. Dia tahu kalau Rina merasa tidak nyaman dengan segala perhatian berlebihan dari orang-orang di sana. "Ingat, lo jalan bareng Jevano Leon. Jadikan sebuah kebanggaan. Angkat kepala, bersikaplah sombong. Karena lo lebih dari pantes buat sombong."

Rina sedikit terkejut dan tidak percaya dengan apa yang baru saja keluar dari mulut Vano. Dengan percaya dirinya, cowok itu meminta Rina bersikap sombong? Oh, come'on.... Meski hanya dalam pikiran, Rina sama sekali tidak berani melakukan itu.

Rina tidak bisa. Dia tidak akan bisa dan tidak akan mau melakukan apa yang dikatakan Vano. Jika itu Vano, mungkin akan baik-baik saja. Rina tidak akan bisa. Dia tidak siap mental untuk dicibir dan dihujat seluruh warga sekolah.

"Pagi, Na...."

Rina menoleh dan sudah mendapati Asa berjalan di sampingnya. Cowok itu tersenyum lebar hingga menampakkan gigi-gigi putihnya yang rapi. Asa keren seperti biasa, menurut Rina. Cowok itu mengenakan hoodie abu-abu kebesaran dengan earbuds putih yang melekat di kedua telinganya.

"Pagi, Sa," jawab Rina seramah mungkin.

"Hari ini lo dianter?"

Rina menganggukkan kepala.

"Nanti siang biar gue urus motor lo. Gue jamin beres."

"Nggak perlu repot-repot. Gue yang akan urus motor Rina." Vano menjawab ucapan Asa dengan suara dingin.

"Siapa lo?" ujar Asa sinis.

"Mulai sekarang dan seterusnya, apa pun yang berkaitan sama Rina, itu urusan gue."

Asa tertawa mendengar ucapan Vano. "Lo tadi kepentok apa? Ngelantur banget ngomongnya."

"Terserah," ujar Vano dingin. Dia menghentikan langkahnya dan menatap cowok dari jurusan Produksi Film dengan tajam. "Lo itu orang baru, nggak usah sok tau." Setelah mengatakan itu, Vano berlalu begitu saja, meninggalkan Rina dan Asa yang terdiam di tempatnya.

SMK (Suka saMa Kamu)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin