Bab 8 : Pemenangnya Adalah....

220 46 4
                                    

Hai....

Langsung saja baca kelanjutannya ya

Vote dulu sebelum baca!!!

Happy reading

***


Sinar matahari mulai sedikit condong dari arah barat

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Sinar matahari mulai sedikit condong dari arah barat. Meski tak terlalu panas, tetap saja membuat orang-orang enggan beraktivitas di bawah teriknya sang bagaskara. Meski begitu, Rina tetap menjalankan tugasnya secara profesional. Setelah menyebar surat dispensasi ke semua kelas, Rina bergegas menuju tempat berlangsungnya rapat pertama. Kali ini memang Rina melakukannya sendirian karena memang belum dibentuk panitia tetap. Meski pembuatan surat undangan sudah dibantu Asa, Rina tidak ingin memanfaatkan cowok itu lagi. Pada akhirnya, Rina sendiri yang menyebar undangan itu ke kelas-kelas.

Sebelum menghadiri rapat, Rina mampir dulu ke toilet dekat lapangan basket. Setelah menyelesaikan hasratnya, Rina hendak keluar dari bilik toilet. Namun, Rina mengurungkan niatnya keluar dari bilik toilet saat rungunya menangkap dua siswi atau lebih memasuki toilet dan membicarakannya dengan sangat jelas.

“Sial banget gue hari ini,” ucap salah satu cewek dengan suara melengking seperti anak kucing.

“Kenapa lo?” Kali ini suara yang lebih berat menimpali.

“Asa nolak gue.”

“Lagian, lo sih berani banget nembak Asa.” Suara berbeda dari dua sebelumnya menyahuti.

“Namanya juga usaha. Kita nggak akan tahu hasilnya sebelum nyoba. Iya, kan?” Suara melengking menjawab.

“Semua orang yang punya mata juga tahu kalau Asa suka sama Rina.” Suara cewek ketiga menimpali.

“Selama mereka belum jadian, kan masih ada kesempatan. Lagian, si Rina sok kecakepan banget. Udah ada Asa yang bucin banget sama dia, eh, dianya malah nyari-nyari perhatian sama Vano.” Suara melengking itu kembali menjawab.

“Nyari perhatian gimana? Bukannya mereka berdua musuh bebuyutan, ya?”

Tenggorokan Rina tercekat saat mendengar suara berat salah satu cewek itu. Namun, sebisa mungkin Rina menahan diri, diam tanpa melakukan gerakan sedikit pun. Meski tangannya sudah bergetar, Rina benar-benar penasaran dengan apa yang orang-orang bicarakan di belakangnya.

“Dari yang gue denger, Rina sama Vano pernah jadian.” Suara cewek ketiga kembali terdengar.

“Serius!!”

SMK (Suka saMa Kamu)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin