Bab 17 : Semua Sesak di Dada

203 34 4
                                    

Halo semua...

Jangan lupa vote sebelum baca

Happy reading

***



***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***





Tidak seperti biasa, ada tiga orang dewasa yang menunggu kepulangan Rina dan Vano di depan pintu gerbang rumah. Arya, Dony, Fara berdiri dengan gelisah kepulangan putra putri mereka. Tampak raut khawatir di wajah ketiganya. Meski mereka teman sejak di bangku kuliah, hubungan mereka sedikit renggang saat Arya menceraikan Agnes beberapa tahun lalu.

"Gimana, Nda? Diangkat?" tanya Dony kepada satu-satunya wanita yang ada di sana.

Fara menggelengkan kepala. Wajahnya menatap sang suami dengan sendu. "Terhubung tapi nggak diangkat."

"Abang memang kebiasaan. Susah banget ngasih kabar orang tua." Dony menggerutu, kesal dengan sifat putra sulungnya.

"Mereka biasa pulang jam segini?"

Dony yang merasa dipanggil, mengerutkan dahinya, menatap pria berkacamata di sampingnya sedikit ragu. "Kamu tanya aku, Ar?"

Arya mencebik pelan. Teman sekaligus tetangganya itu memang sedikit menyebalkan. Sudah jelas-jelas hanya ada mereka di sini, memangnya dia bertanya kepada siapa lagi?

"Kalau kamu merasa ditanya, ya, jawab. Kalau nggak juga nggak masalah."

Ucapan Arya membuat wajah Dony memerah. "Kamu emang nggak pernah berubah, ya, Ar? Sombong, egois, dan seenaknya sendiri."

"Aku tanya baik-baik, ya, Don. Kok malah nyolot, sih?"

"Kamu yang mulai duluan," ujar Dony tak terima. Wajahnya benar-benar sudah memerah. "Kamu tanya mereka suka pulang jam segini? Kamu sebagai ayahnya Rina emang ke mana aja selama ini? Rina dan Vano memang sering pulang hampir maghrib. Mereka tambah sibuk di kelas XI. Memangnya kamu nggak tahu kesibukan Rina? Oh iya, aku lupa. Kamu kan juga super sibuk kerja atas nama kemanusiaan."

"Jaga ucapan kamu, ya."

"Cukup!" Suara Fara sedikit meninggi hingga membuat dua pria dewasa di sana terdiam. "Kalian bisa nahan diri buat nggak ribut nggak, sih? Kita di sini sama-sama sedang cemas nunggu anak-anak. Jangan buat suasana semakin runyam. Kalau nggak bisa jaga mulut, mending kalian masuk rumah. Biar aku yang nunggu anak-anak."

Tidak ada yang berani membantah Fara. Meski terlihat lemah lembut dan murah senyum, Fara akan menjadi sangat mengerikan jika marah. Menjadi satu-satunya wanita di rumah harus punya power. Jika tidak, Fara akan gila karena mengurus tiga lelaki yang terkadang bersikap kekanakan.

SMK (Suka saMa Kamu)Where stories live. Discover now