43. Patah

432 51 25
                                    

Jangan lupa like, comment and share!

Minimal 30 vote yuk.

Bab ini sedih, kayaknya.
Tapi panjang sih, aku takut kalian bosan.
Kalau kepanjangan kasih tau aku ya!

Selamat membaca.

***

Begitu mendengar suara motor Galang, Tobi dengan semangat menyambut Galang. "Paku payung," sapa Tobi dengan nada ceria sambil tersenyum lebar.

"Kenapa lo? Abis obat ya? Pasti kumat ini."

"Sembarangan mulut lo, gue lagi seneng Lang. Eh iya, sebelum gue cerita, gue mau marah banget nih sama lo. Lo tuh punya handphone gunanya buat apa coba? Susah banget di hubungin udah kayak presiden aja."

Sejenak Galang melupakan masalahnya. Ia malah meledek Tobi. "Handphone handphone siapa?"

"Yaelah punya lo masa kayak gitu ditanya sih."

"Itu lo tau. Punya gue berarti suka-suka gue," ledek Galang sambil menjulurkan lidahnya, kemudian duduk di sofa ruang tamu.

"Sekate-kate lo emang Lang. Nggak boleh kayak gitu dong. Nggak boleh sesuka hati, nanti kalo ada yang penting gimana? Kan gue jadi susah buat hubungin lo, tansky juga protes nih jadinya sama gue," semprot Tobi. Iya tansky, mamanya Galang.

Sebagai anak, Galang terbiasa memanggil mamanya dengan sebutan mamsky. Sedangkan Tobi memanggil mamanya Galang dengan sebutan tansky. Sedekat itu memang sehingga panggilan-panggilan unik itu pun tercipta.

Galang mengerutkan alisnya. "Bicara apa lo sama mamsky? Nggak bicara yang aneh-aneh kan?" tanya Galang dengan tatapan menyelidik.

Tobi menggeleng dengan senyuman lebar. "Kagak. Gue kan setia kawan orangnya. Tadi tansky nanyain lo sama ada nanyain kabarnya si Nayla."

Galang mengganguk. "Tapi lo nggak cerita yang aneh-aneh kan?"

Tobi mendengus. "Nggak percayaan banget jadi manusia. Lagian ya firasat seorang ibu itu jarang meleset tau. Tansky kan udah tau juga si Nayla cintanya sama si Tristan muka pucet. Udah lo tenang aja."

Ponsel Galang berdering. Incoming Video Call dari Mamsky. Tanpa pikir panjang, Galang langsung menerima telepon tersebut.

"Galang, mau bikin mamsky mati muda ya? Kenapa sih suka banget bikin mamsky jantungan? Khawatir nih Lang."

"Mampus."

Galang yang diomeli malah cengengesan. "Ya maaf mamsky. Tadi Galang biasa ada urusan negara."

"Bukan apa nih Lang, kan mamsky cuma punya lo. Anak satu-satunya."

"Paling juga ketemu sama Thea tansky," ujar Tobi menimpali yang langsung membuat Galang melotot.

"Nggak usah melotot-melotot kayak gitu, nanti tambah jelek. Lagian mamsky bingung kok lo hoki bener ya Lang? Kenapa selalu dikelilingi cewek-cewek bening sih?"

Galang tertawa. "Makanya dari pada jadi ganteng, mending jadi humoris mamsky. Galang kan lucu."

"Ih tapi anak mamsky juga ganteng kok. Paket lengkap," puji mamsky pada Galang.

"Makasih mamsky."

"Tobi, biar kata kayak begitu juga tapi tansky harus bilang makasih nih. Makasih ya udah jagain Galang dengan sangat baik."

"Ih tansky. Tobi juga kan bersyukur bisa tinggal di rumah ini secara gratis. Eh tapi dibayar pake tenaga juga sih tansky. Tapi nggak apa-apa, Tobi seneng kok."

KITA YANG BEDAWhere stories live. Discover now