8. Digo Terluka

415 46 7
                                    

Thea berhenti saat ia sudah meninggalkan perbatasan dan kawasan bangsa serigala. Upayanya untuk mengelabui bangsa serigala berjalan dengan lancar. Ia bergerak cepat sehingga pergerakan itu tidak sempat tercium oleh bangsa serigala. Lagipula niatnya baik, ia hanya menolong seekor serigala yang terluka. Tapi benarkah yang ia tolong tadi adalah serigala putih? Thea seperti tidak asing dengan serigala putih, tapi kemunculannya rasanya memberikan suatu pertanda.

Flashback on

Seorang laki-laki melesat setelah berbicara dengan Lestat.

"Bunda?" Panggil Thea sambil memegang pundak Lestat dari belakang.

"Eh iya Thea?" Ucap Lestat sambil berbalik.

Thea merasa asing dengan pria yang berbicara dengan Lestat tadi. "Itu siapa bunda?"

Lestat menatap Thea dan mengelus kepalanya. "Itu Tenggara."

"Kelahirannya adalah salah satu kabar baik bagi bangsa serigala, Thea. Karena ia bisa membantu memperkuat bangsa Serigala."

Thea mengerutkan alisnya. "Apa dia bagian dari bangsa serigala? Tapi kenapa aromanya begitu samar, bunda?"

Lestat menganggukan kepalanya. "Kamu bisa mencium aromanya meskipun samar?" Tanya Lestat heran.

Thea mengangguk ragu. "Entahlah bunda." Thea belum terlalu yakin untuk itu.

"Tenggara itu serigala putih, Thea."

"Serigala putih itu apa bunda? Apa bedanya?"

Lestat mulai bercerita. "Serigala putih termasuk serigala yang istimewa. Terlahir sebagai persilangan antara bangsa serigala dan bangsa vampire. Tidak banyak, Thea. Mungkin satu atau dua dalam ratusan bahkan ribuan tahun sekali. Biasanya tidak akan lebih dari itu. Karena pernikahan antara serigala dan vampire sangat ditentang. Keturunannya pun akan diburu, sebelum mencapai kekuatan penuh dan memilih salah satu di antara keduanya. Jika berhasil bertahan maka akan menjadi pemburu vampire atau pemburu serigala."

"Dalam beberapa hari kedepan, jangan heran kalo kamu menemukan banyak vampire tewas menjadi debu."

Flashback off

Kepingan puzzle itu kini tersusun. Thea jadi bingung sendiri. Benarkah keputusannya untuk menyelamatkan serigala putih itu? Bagaimana jika keputusannya hari ini justru menjadi bumerang bagi dirinya dan keluarga di kemudian hari?

Deg

"Digo."

Wajah Digo terlintas dalam benak Thea. Ini bukan pertanda baik.

***

"Digo." Ucap Thea terkejut begitu tiba di rumah.

Thea melihat Digo sedang dipapah oleh Galang dan Sisi.

"Digo kenapa Lang, Si?"

"Kenapa?"

Agra, Tristan, Yasha, dan Liora terkejut melihat Digo yang terkulai lemah.

Tristan dan Yasha mengambil alih Digo dari Galang dan Sisi, membawa Digo masuk dan merebahkan Digo di kamar.

"Biarkan Digo istirahat." Titah Agra otoriter.

Semua berkumpul di ruang tamu. "Apa yang sebenarnya terjadi, Si?" Tanya Tristan angkat suara. Tristan panik dengan kondisi Digo.

Agra memandang tidak suka akan kehadiran Galang dan Sisi di rumah Keluarga Agra itu. Agra tetap sama. Ia menentang anak-anaknya berhubungan dengan mereka yang bukan vampire.

KITA YANG BEDAWhere stories live. Discover now