"Jangan di tutupin.." Jaehyuk menyingkirkan tangan Asahi yang berusaha menutupi dada dan kemaluannya.

"Aku masih gak percaya kamu itu Jaehyuk," gumam Asahi dengan bibir mengerucut.

Jaehyuk berhenti dengan kegiatannya lalu tersenyum menatap mata bulat Asahi yang bersinar.

"Hey Bee, sayang, cinta. Lihat. Aku masih Jaehyuk yang sama. Jaehyuk yang sama kamu selama satu tahun lebih, mungkin kepribadian aku agak sedikit berubah tapi perasaan aku tetap sama."

"Aku cuma cinta kamu, Sa. Jangan kabur-kaburan lagi yahh, jangan cari pelarian buat pacaran sama omega lain. Aku tau kamu juga sayang aku kan?" ucap Jaehyuk sangat-sangat lembut.

"Gak, itu bukan cinta. Itu obsesi Jae."

"Gak Sa-"

"Kamu cuma cinta sama diri kamu sendiri yang cinta sama aku." Asahi menatap tepat di manik Jaehyuk yang tampak terguncang.

Jaehyuk menggeleng.
"Sayang.."

"Kamu gak mikirin gimana perasaan aku." Ekspresi Asahi tampak terluka.

Jaehyuk mendekatkan diri sambil menggenggam tangan Asahi. Tangan satunya lagi meraih pipi Asahi ragu-ragu.
"Aku gak ngerti apa yang kamu ucapin, aku takut Sa. Jadi, tolong serahin diri kamu ke aku ya?"

Asahi memejamkan mata, dengan air mata yang kembali mengalir.

Jari-jari Jaehyuk bergerak pelan mengusap pipi pria manis itu, menatapnya lamat, dia sangat mengerti apa yang Asahi maksud tapi Jaehyuk lebih takut ditinggalkan daripada dibenci oleh Asahi.

Perlahan wajah Jaehyuk mendekat, tatapannya terlalu fokus pada bibir merah Asahi yang masih terdapat bekas luka samar di bibir bawahnya karena pergulatan panas mereka waktu itu.

🍓🍓🍓

Dengan lift Haruto ke lantai yang di tuju menyusuri lorong sambil mencari nomor kamar yang di tempati Asahi dan Jaehyuk. Jika tidak menemukan mereka di sini, terpaksa Haruto datang ke rumah Jaehyuk untuk melihat kondisi Asahi.

Dia hanya khawatir.

Memastikan sekali lagi nomor yang tertera, Haruto dengan mudah membuka pintunya. Dia menyerngit bingung karena pintunya seperti rusak.

"Ooouhh.." Haruto mengipas-ngipas tangannya di depan wajah. Masih tercium bau sperma dan feromon yang dia kenal meskipun tertutup oleh feromon asing lain.

Mengecek keadaan kamar, Haruto berjalan ke arah kamar mandi yang tertutup dan mencoba membukanya tapi terkunci.

Menempelkan telinganya di sana, Haruto mendengar erangan dan langsung menggedor pintu itu tidak sabaran.

"ASAHIIII."

"JAEHYUK BUKAA! BUKA SEKARANG ATAU GUE DOBRAK?"

"ASAHIIII!!"

Kesal, karena diabaikan.

Haruto mundur dua langkah lalu maju menendang pintu itu.

BUKKK

BUKKK

BRAKKKKK

Pintu terbuka.

"Sssh," ringisnya mengusap bahu kanannya yang digunakan untuk mendobrak tadi.

Enigma Alpha (Jaesahi)Where stories live. Discover now