Chapter 81 - Airmata Kyuhyun

Start from the beginning
                                    

Melihat sang ibusuri hanya diam dan menatapnya tajam membuat Sehun menghela nafas kecil sebelum kembali mengatakan semua yang diketahuinya. "Pelayan yang menjadi mata-mata kita di keluarga Go mengatakan jika menteri itu berencana untuk melakukan pemberontakan jika Kaisar Jung tidak mengangkat Selir Go sebagai Permaisuri Jung."

Jari-jari hwangtaehu Jung mengenggam erat cangkir teh-nya. Laporan rahasia yang baru disampaikan Oh Sehun memberinya sebuah ide yang pastinya akan sangat menguntungkan bagi kedua putra kesayangannya. Heechul akan menekan sang kaisar yang pasti akan menuruti semua keinginannya demi mendapatkan restunya di hari penobatan Pangeran Arthemis sebagai Permaisuri Jung 10 hari lagi.

"Habisi Menteri Go secepatnya. Lakukan itu saat dia sedang berpatroli untuk memeriksa perbatasan utara 2 hari lagi! Buat seolah itu dilakukan oleh mata-mata kerajaan lain. Cari tahu juga siapa saja yang bersekutu padanya, tidak ada lagi yang boleh menghalangi kedua putraku untuk menguasai perbatasan barat dan utara sekarang!"

Sejak Menteri Lee dihukum mati, Sehun tahu pada akhirnya hwangtaehu Jung akan memanggilnya dan memberikan perintah kejam ini. Saat ini keberadaan Menteri Go memang tidak berguna lagi bagi Apollo yang sudah memiliki menteri-menteri lain yang akan setia pada sang kaisar atau pun pada sang hwangtaehu. Satu-satu persatu bibit pemberontakan itu dimusnahkan sebelum sempat bersemi dan menimbulkan kekacauan.

"Akan segera hamba lakukan, Yang Mulia!"sahutnya Sehun tegas tanpa ragu atau mempertanyakan perintah dingin itu.

"Pastikan juga semua dayang dan pengawal yang pernah melayani Permaisuri Lee dibunuh! Tidak boleh ada yang tersisa! Panggil juga Daesung kembali, aku ingin dia menghabisi Pengawal Choi sebelum namja itu membuka mulutnya tentang apa yang sudah dilakukan kedua putraku pada sang kaisar!"perintah Heechul lagi tanpa peduli pada suara terkesiap Sehun yang mungkin tidak percaya pada perintah kejamnya yang ini.

Jung Heechul hanya harus memastikan tidak akan ada yang tahu jika sebenarnya Ming Zi dibunuh bukan karena perintah Permaisuri Lee namun karena perintahnya. Dia tidak akan pernah rela membiarkan salah satu dari kedua putra kembar yang sudah dibesarkannya dengan penuh kasih itu jatuh cinta pada seorang dayang rendahan.

Dari tempatnya berdiri, Luhan mengepalkan kedua tangannya yang gemetar saat mendengar sendiri semua perintah kejam hwangtaehu Jung yang sudah merawatnya sejak dia kehilangan satu-satunya keluarga yang dimilikinya. Pertentangan terjadi dalam diri Luhan, apa sekarang dia harus memilih antara kesetiaannya pada sang ibusuri atau persahabatannya dengan Choi Seung Hun yang mengajarinya ilmu bela diri?

.

.

ARES

"Kau marah padaku, Jeonha?"

Mendengar suara lembut yang diikuti dengan pelukan erat dipinggangnya itu sontak mengalihkan perhatian sang kaisar dari secarik kertas yang baru saja diberikan salah satu pengawal pribadinya. Awalnya Yunho memang sedikit marah namun perasaan itu tidaklah terlalu penting karena dia tahu Jaejoong pasti punya alasan kuat kenapa sampai melakukan hal ini tanpa memberitahunya.

"Kenapa kau tidak mengatakannya padaku lebih dulu, Joongie? Apa kau tahu apa yang sedang kutakutkan sekarang?"tanyanya pelan seraya berbalik dan mendekap erat tubuh namja cantik yang malam ini terlihat begitu mempesona dengan rambut panjang terurai dan wajah polos tanpa riasan.

Melihat gelengan kepala Jaejoong itu membuat Yunho yang sedang merasa gelisah menjadi tertawa kecil dan mencium sekilas bibir merah yang sedang mengerucut lucu itu. "Aku takut memikirkan jika hyung-mu yang menyebalkan itu datang dan membawamu pergi. Aku mungkin akan mati jika sampai kehilanganmu, pangeran nakalku."bisik Yunho dengan suara parau sementara tangannya memainkan rambut hitam legam Jaejoong yang sangat disukainya.

APOLLO AND ARTHEMISWhere stories live. Discover now