Asahi menatap Haruto sendu.
"Ini gak papa kan ya?"
Haruto menarik tubuh Asahi hingga duduk sedikit di pangkuannya, agar bisa melihat lebih dekat, menyentuh beberapa bercak dan bekas gigitannya.
"Asli, dia...Alpha juga?"
Asahi mengangguk.
"K-kok bisa?" Masih dengan intensnya menatap tubuh Asahi.
"Bang Jihoon tau?"
"Gak, jangan sampai tahu."
"Lo Alpha loh Sa, gak mungkin?.. tapi ngelihat kebucinan Lo, wajar aja sih kalo gak nolak."
"Gue udah ngelawan tapi Lo harus tau Ru, feromonnya gak main-main, tenaganya juga. Bahkan Jae nggak segan-segan ngasarin gue."
"Bukannya, dia yang nyembunyiin itu semua udah aneh banget ya? Dia nipu kalian semua. Kalo gue yang koar-koar gini gak bakal ada yang percaya juga sih," lanjutnya.
"..Dan sisi Alpha gue kayaknya suka juga."
Rahang Haruto mengeras.
"Buka."
"Hm?"
"Buka celana Lo."
Asahi menyerngit namun tetap di bukanya, berdiri sesaat.
Yassh.
Tanda-tanda cinta juga tercipta di kulit paha hingga betis.
"Sakit gak?" tanya Haruto.
"Nggak, cuma pegel." Asahi menyentuh pinggang dan pundaknya.
"Bersihin diri Lo, gue cuma punya mie. Kita makan itu aja gak papa?"
"It's okay," kata Asahi hendak berlalu ke kamar mandi. Tapi tangannya di tahan.
"Lo gak trauma kan?"
Asahi tampak menerawang.
"Jaehyuk gak mau di putusin, dan kayaknya gue gak bakal ke kampus dulu." Asahi melepaskan tangan Haruto dan pergi ke kamar mandi.
Pintu tertutup.
Suara gemericik air terdengar.
Beberapa menit kemudian, dia dapat mendengar suara tangisan tertahan di dalam sana di sertai umpatan.
Menghembuskan napas berat, Haruto memilih membuatkan mie untuk Asahi.
Setelah selesai, Asahi menggunakan baju Haruto, duduk di lantai dan menyilangkan kaki menikmati mie hangat yang dibuatkan pria itu untuknya.
Haruto menyandarkan tubuhnya ke tembok sambil menatap Asahi.
"Lo Alpha, Lo gak bisa ditandain."
Asahi melirik sekilas sambil meniup mie nya yang masih panas. Lalu memakannya.
"Hm."
Wajah Asahi sedikit memerah, dia dari tadi membayangkan lubang belakangnya di masukkan milik Jaehyuk. Bahkan masih terasa hingga saat ini.
Terbayang-bayang.
Tapi juga menyesal. Sedih. Campur aduk pokoknya.
"SA?"
"Hmm."
Haruto menaikkan satu alisnya.
"Lo mikirin apa."
"Nggak ada."
"Lo beneran udah pernah seks kan sama Mashi?"
Asahi meletakkan mangkuknya dan meminum air dengan cepat.
"Yaiyalah."
Haruto berdiri, membereskan mangkuk dan gelas lalu ke belakang untuk mencucinya. Oke, berarti salahnya di Jaehyuk.
"Mungkin gak ya kalo Alpha sama Alpha bisa bersatu?" tanya Asahi saat Haruto kembali.
"Itu di larang Asahi..." Haruto melempar sekotak tisu ke pangkuan Asahi. "Hapus, pipi Lo basah. Mulut Lo belepotan."
Asahi mendelik. Menyeka asal wajahnya dengan tisu.
"Alpha tetap Alpha yang punya nafsu besar kalo udah nyium feromon omega. Lo yakin bisa nahan itu semua? Dan hidup sama Alpha yang bahkan feromonnya malah bikin sesak?"
"Atau, Lo yakin Jaehyuk gak akan ngelirik omega? Dan tetap bertahan sama Alpha?... Badan omega lebih bagus loh bukan cungkring kek Lo gini—"
Kotak tisu langsung melayang di muka Haruto.
"Sadar diri tolong," kesal Asahi.
"Ngelihat kondisi badan Lo, gue yakin Lo pihak yang dirugikan. Dan tujuh hari Lo Rut, ngerasa enak kah di tusuk?" tanya Haruto tanpa filter.
"Ha.ru.to," kesal Asahi penuh penekanan mengusap wajahnya sendiri.
Haruto terkekeh.
"Mau clubbing gak nanti malam?"
"Nanti kena marah Bang Jihoon."
"Eitss, gue yang izin main kemana gitu. Cuma gue temen Lo satu-satunya, Bang Jihoon pasti seneng aja ngelihat Lo mau berbaur."
"Oke."
"Ke kasur gue sana, biar gue pijitin."
VOUS LISEZ
Enigma Alpha (Jaesahi)
Fanfiction"You a liar!!" Asahi sangat lega saat tes gender kedua keluar, dia termasuk ke dalam golongan Alpha. Tapi sesuatu terjadi. Asahi kira Jaehyuk itu Beta, namun pengakuannya sebagai omega membuat Asahi gencar mendekatinya. Semua orang percaya. Namun, s...
Enigma Alpha 7
Depuis le début
