A L A M 27

942 149 12
                                    

"HAPPY HOLI!"

Duar!

Duar!

Duar!

Sorakan menggema di lapangan outdoor SMK Dandelion, yang menandakan Vestival Happy Holi resmi dibuka. Sorakan itu disusul oleh petasan asap warna warni, yang meleset memenuhi setiap sudut. Semua orang tampak bahagia mengikuti alunan musik indah yang berasal dari speaker sekolah. Seragam putih abu-abu yang tadinya bersih kini bercampur dengan warna.

Semua tampak rusuh dan saling melempar tepung warna satu sama lain. Tawa bahagia tak bisa lagi dihentikan dari semua mulut. Kilatan kamera pun ikut turut hadir di tengah-tengah.

"RASAIN NIHH HAHAHA." Gabriel tertawa puas saat ia berhasil melempar seember tepung warna merah ke tubuh Alam, hingga sosok itu tidak bisa dikenali lagi. Lelaki itu berjongkok memegang perutnya yang keram akibat terlalu lama tertawa.

Byur

Gabriel mematung. Ia menatap tubuhnya yang sudah basah kuyup dengan cairan bewarna hijau.

"GUYSSS ADA HULK HAHAHA." Alam tertawa puas dan membuang ember yang ia gunakan untuk menyiram Gabriel. Semua mata menatap geli. Tak ayal banyak yang mengambil kesempatan memotret Gabriel yang cosplay menjadi salah satu tokoh marvel.

Alam berjoget saat musik berganti dengan musik yang sedang trend di kalangan muda-mudi. Lelaki itu mengangkat tangan dan melompat-lompat tanpa malu-malu. Lelaki itu menarik tangan Gabriel, lalu merangkulnya. Akhirnya dua bocil kematian Star Gang bersatu dan menghebohkan semua orang. Keduanya naik di atas meja tempat tepung warna berdiri menggunung.

"MANA SUARANYA! UHUYYY." Alam bertepuk tangan dan mulai menggoyangkan tubuhnya.

"Hahahaha."

Kaiser hanya bisa diam. Lelaki itu memilih mengawasi Kaylee yang sedang kejar-kejaran dengan Clea. Sesaat ia menatap ke seluruh penjuru. Ia tidak menemukan seseorang yang ia cari. Ia malahan menemukan Joy yang sedang asik main tepung dengan Arsa dan Willian. Kaiser berinisiatif menepuk bahu William. Lelaki itu langsung menatap Kaiser dengan tatapan bertanya.

"Leonor, dimana?" tanyanya.

Joy mendekat.
"Dia di kelas. Gue udah maksa dia bahkan sampe narik-narik, tapi dia nggak mau. Katanya lagi nggak mood. Wajahnya kek keliatan sedih gitu sih tadi." jawab gadis itu mendahului William. Joy tidak bisa mengurungkan rasa penasarannya. Kenapa Kaiser menanyakan temannya?

Kaiser mengangguk mengerti dan langsung berbalik pergi.

"Bos? Mau kemana?" Sakha yang sedang bersama Elijah bertanya pada lelaki itu.

"Gue..." Kaiser tak jadi melanjutkan perkataannya, saat matanya menatap Alam yang tampak keluar dari kerumunan sambil celingak-celinguk. Lelaki itu langsung mundur dan bergabung dengan kedua lelaki itu.

"Nggak." lanjutnya.

Sementara di dalam kelas, sosok yang menyendiri di bangkunya tampak melamun. Suara dari lapangan hanya samar-samar terdengar, mengingat gedung jurusannya sedikit jauh. Dia Leonor, gadis itu masih tetap di sana di saat yang lain bersenang-senang di lapangan. Leonor bukan tidak mau merayakan Hari Holi. Ia sangat mau malahan. Tapi ketika ia bergabung dengan banyak orang dan bersentuhan dengan tepung warna, memorinya kembali berkeliaran.

Anggap saja ia lebay karena mengungkit-ungkit kebersamaannya bersama sang ayah dan seorang teman di masa lalu. Tapi sekarang, ia tidak memiliki mereka berdua lagi.

"Pisssstttt."

Lamunan Leonor pecah saat kepalanya ditepuk. Gadis itu mengangkat wajahnya untuk menatap sosok yang berani mengusiknya.

A L A M [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang