Bab 5

9.4K 253 11
                                    

"Dharma fix selingkuh.... "

Siang itu Nina menatap prihatin Diajeng yang menangis tertahan di hadapannya. Masih luar biasa terkejut, Dharma yang kebetulan juga merupakan salah satu direktur di perusahaan sebelah, tergoda dengan wanita lain.

Mereka sedang makan siang bersama di salah satu restoran yang tidak jauh dari sekolah Davka. Kebetulan Gistara anak perempuan Diajeng juga bersekolah di sekolah yang sama dengan Davka. Mereka memang janjian mendaftarkan anak mereka di sekolah yang sama, karena memang seumuran.

Selama ini ia bersahabat dekat dengan Diajeng. Dulu Dharma satu kantor dengan Thian sebelum mendapat penawaran menarik di perusahaannya saat ini.

Sebenarnya kenyataan seperti ini bukan cerita baru yang Nina ketahui. Beberapa teman-temannya yang lain juga mengalami hal yang sama. Hanya saja, Nina masih sulit percaya godaan semacam itu akhirnya datang menguji pernikahan Dharma dan Diajeng. Apalagi Dharma selama ini sungguh tampak sangat family man seperti Thian dan tidak pernah macam-macam.

"Lo yakin?" tanya Nina. Berusaha memastikan karena ia tahu diam-diam Diajeng pencemburu. Diajeng tidak pernah menunjukkannya secara terang-terangan tetapi kerap menceritakan kekhawatirannya mengenai sekretaris di tempat Dharma, dokter gigi langganan Dharma, sampai psikolog Dharma. Semua wanita yang berhubungan dengan Dharma, kerap memancing kecurigaan Diajeng. Siapa sangka, sosok gadis yang menjadi selingkuhan Dharma sama sekali di luar radar Diajeng.

Menurut Diajeng, Dharma berselingkuh dengan selebgram berusia 22 tahun. Entah di mana dan bagaimana mereka bertemu. Sosok selebgram itu tidak pernah ada sebelumnya.

"Gue yakin dia simpenannya Dharma! Ini cewek gue nggak ngerti siapa."

"Lo tahu dari mana? Lo yakin semua petunjuk yang lo dapet itu emang ngarah ke dia?"

"Gue udah kumpulin bukti. Mereka sempet liburan ke Bali berdua, yang bulan lalu Dharma ke Bali. Kata dia ketemu investor gede. Eh gue cek mereka satu hotel! Ini cewek bikin konten di hotel yang sama kayak Dharma."

"Cuma itu? Maksud gue petunjuk pasti apa yang bikin lo tahu kalo itu dia?"

"Dharma pernah salah kirim bukti transfer ke gue. Langsung dihapus tapi gue udah terlanjur liat nama penerimanya. Kata Dharma itu uang DP cicilan beli motor Harley, tapi kok ke perempuan namanya Arletta Wenny? Gue awalnya nggak curiga. Dharma bilang itu norek istri yang punya Harley.
Tapi waktu dia mulai aneh, iseng gue googling nama itu. Nggak tahu kenapa gue pas inget banget sama nama itu!"

Diajeng menjelaskan dengan berapi-api dan Nina mengangguk sambil menaruh atensi penuh.

"Dan pas gue googling, muncul selebgram itu!"

"Ya Tuhan Diajeng... " Nina menatap prihatin. Hatinya benar-benar trenyuh saat ini. Ketakutan Diajeng selama ini, benar-benar menjadi kenyataan.

Memang ada semacam kekhawatiran saat memiliki lelaki yang sukses dan mapan seperti Dharma atau Thian. Nina pun sering menyimpan kekhawatiran meski sikap Thian selalu menepis jauh-jauh rasa cemasnya.

Bagaimana tidak, suami mereka bekerja di lingkungan yang dipenuhi dengan wanita-wanita menarik. Beberapa kali ia menyimpan cemas, saat melihat perempuan-perempuan yang pernah menjadi sekretaris Thian. Mereka cerdas, cekatan, menarik, dan melayani suaminya di kantor. Tidak jarang sekretaris juga ikut menemani bepergian bahkan sampai kunjungan dinas ke luar kota. Itu masih sekretaris, belum termasuk staf ahli direksi yang tentu saja juga selalu bersinggungan dengan Thian dalam hal pekerjaan. Nina pernah diperkenalkan pada staff ahli direksi yang luar biasa cantik mempesona. Benar-benar membuat hati istri mana pun cemas.

Mereka semua deretan wanita menarik yang tentu saja mendampingi dan melayani Thian dalam hal pekerjaan di kantor. Bohong jika Nina tidak sempat merasa insecure.

Dessert Rose [END]Where stories live. Discover now