BAB 65: Tempat Pertama.

5.3K 552 349
                                    

Kings Alexander Uino menguap lebar saat cahaya matahari menyilaukan matanya, merasakan semilir angin meniup rambutnya, berdiri di atas rumput kering, spontan memejamkan matanya karena silau matahari yang masuk ke retina, kedua tangannya dimasukkan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kings Alexander Uino menguap lebar saat cahaya matahari menyilaukan matanya, merasakan semilir angin meniup rambutnya, berdiri di atas rumput kering, spontan memejamkan matanya karena silau matahari yang masuk ke retina, kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku jeans-nya, cuaca khas negerinya, Indonesia. Panas namun nyaman, hangat dan cerah.

Sesekali angin bertiup membawa suara gemercik khas di antara pepohonan-pepohonan rindang, suara yang menimbulkan rasa nyaman dan menenangkan jiwa. Rasanya ia bisa menghabiskan sepanjang hari ini di sini. Suasana yang damai menentramkan hati dan--

"--brengsek haram anj***tett***tott***bip**bip***bip."

"..."

Kings sampai mana tadi? Oh benar! Suasana yang damai menentramkan hati dan membuat pikiran terasa sangat damai. Udara hangat yang bersih masuk ke rongga dadanya membuat suasana semakin syahdu --

"--si** kasih mati saja para Anj*** Ba*** satwa binatang haram kotor itu! Hah! Kau harus tahu berita baru ini, si Leo anak keturunan Dajjal pembawa bencana dan beban hidup umat manusia itu mulai bertingkat seperti cacing berlendir rabies stadium menunggu mati. Aku hampir saja hilang kendali untuk memotong bip***bip***tet***tot***tet***!"

King, "..."

Lupakan saja soal suasana hangat dan ketentraman hati!

Kings menoleh kepada reinkarnasi bayi bajang yang tengah mengumpat, lalu menangis, dan tertawa menceritakan hari bahagianya, lalu mengumpat lagi, menangis lagi, tertawa lagi, dan fase itu terjadi berulang-ulang kali terus berputar seperti kaset rusak.

Kings sudah melihat adegan ini selama puluhan tahun lamanya, semenjak si gadis bayi bajang itu masih seorang gadis kecil cilik yang cengeng, polos dan sangat lemah sampai kini, sampai saat gadis kecil itu berevolusi seperti sekarang menjadi Pliosaurus Titanus Javanicus Krebeskus of The TinkyWinky Dipsy Lala Po.
Spesies aneh dari umat manusia yang kadang normal, kadang abnormal, kadang bertingkah seperti manusia, kadang-kadang juga seperti bayi bajang, pun juga bisa menjadi baik peri hati sampai jadi malaikat maut.

Sejak anak itu masih bocah kecil bertubuh kurus, tumbuh menjadi remaja yang kian lama menunjukkan keganasan dan kepiawaiannya dalam menutupi sisi gelapnya, dan sekarang saat anak kecil itu kini menjadi gadis menawan yang indah dipandang pun watak buruknya tak berubah.

Andai saja orang-orang di luar sana seperti keluarganya, teman-temannya sampai sahabat The Laws tahu bagaimana cara dia bersikap di sini, mereka pasti akan terkejut bukan main.
Terduduk di depan makam saudari kembarnya yang telah lama meninggal dunia secara tidak wajar, gadis itu bersikap seperti kaset rusak yang memutar adegan yang sama berulang-ulang kali semenjak pertama kali Kings melihatnya sampai kini gadis itu telah dewasa. Mengulangi adegan yang sama seperti menangis, marah, bercerita dengan ceria, menangis lagi, marah lagi dan terus begitu berulang-ulang kali sampai matahari terbenam.

KINGS: ThemisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang