BAB 17: Memasuki Panggung Sandiwara

3.9K 799 370
                                    

"Saat sang penulis memasuki panggung sandiwara, saat penggores tinta memasuki lembar kertas, saat sang penulis skenario melangkah masuk, akan ada pemeran sandiwara yang dipaksa turun dari panggung. Mengakhiri perannya"

****

.

.

.

.

.

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****




"Apa yang kau lakukan padaku semalam?"

"..." Seharusnya Aria yang tanya bayi bajang.

Aria bangun di pagi hari dengan mood yang buruk akibat mimpi kampanye "Hidup Dada Rata!" semalam. Dan paginya saat bangun dia melihat Paman yang muncul di mimpi unfaedahnya tadi malam berbaring di sisi kanan ranjang. Oh, jangan mengkhayalkan sesuatu yang romantis atau sesuatu yang manis ....

Satu kakinya naik di atas Aria yang berbalut selimut, tangannya menimpa leher Aria, dan wajah Aria sudah tenggelam di bawah bantal, dia menjadikan Aria guling semalam!

Aria dengan tenang tanpa kata hanya melayangkan tangannya dengan sempurna di wajah tertidur Kings, Kings terbangun, melenguh sebentar dan bersuara serak menguap santai. Saat dia membuka matanya dia melihat mata sengit Aria yang menatapnya seolah dia akan membunuhnya.

Kings langsung menarik selimut yang menutupi tubuh Aria lalu menyelimuti dirinya sendiri seolah dia melindungi dirinya seperti perempuan yang habis diperkosa.

Aria melihat ke knop pintu yang sudah bergelantungan hampir terjatuh, jelas pintunya tidak lagi bisa digunakan. Matanya melirik tajam pada sang pelaku yang menggulung tubuhnya dengan selimut dengan pose seakan dia melindungi dadanya. Ya Tuhan!

"Kings Alexander ...." Aria yang menahan marahnya tidak bisa menyebutnya dengan sebutan Paman seperti biasa.

"Aku punya kebiasaan tidur sambil berjalan, saat bangun tahu-tahu saja aku ada di sini," kata Kings. Dia langsung membuat alasan. Dia keluar dari selimut dan turun dari ranjang, pergi ke pintu seolah siap melarikan diri.

Aria mendengus saat mendengar alasannya, bagaimana bisa dia tidur sambil berjalan dan sempat merusak pintu kamar Aria?

Kings melihat lirikan Aria ke pintu kamar yang rusak, "aku juga punya kebiasaan untuk merusak pintu saat tidur, kata dokter itu jenis sindrom turun terumun di keluargaku, ha-ha ...."

"..." Wah Sindrom yang unik sekali.

"Oh iya ...." Kings menggaruk-garuk kepalanya, dia melangkah mundur menuju pintu keluar, menjauh dari Aria, baru setelah itu dia melanjutkan kata-katanya. "Aku punya satu kebiasaan lagi saat tidur ...."

KINGS: ThemisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang