BAB 49: Kesudahan Prelude: Penggerebekkan

3.3K 655 259
                                    

Hai semuanya, terima kasih banyak karena sudah menunggu cerita ini. Jangan lupa tinggalkan jejak-jejak keberadaan kalian terutama komentar kalian yang sangat berarti.

Veel leesplezier.










Veel leesplezier

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.












**************








    "Benar tidak mau aku temani?" tanya Lana ketika Aria telah turun dari mobil, di depan club elite terbesar di Amsterdam, Dinasty.

"Tidak usah, kau kembali saja," jawab Aria.

"Sebentar!" Lana memanggil Aria, "ini sudah malam, aku harus beri alasan apa dengan orang rumah?" Ia melihat gedung Dinasty di depan sana. "Tidak mungkin kan aku bilang kalau kau pergi ke Dinasty apalagi malam-malam begini."

"Kita pergi keluar bersama-sama karena Kakek menyuruh kita pergi ke kantornya untuk mengambil dokumen miliknya, masa iya aku pulang sendiri, Kakek bisa marah kalau--"

"Itu hanya alasan Eugene agar aku  mengajakmu main, dia suka denganmu akhir-akhir ini," Aria memotong ucapan Lana.

Lana agak membelalak saat Aria menyebut nama Kakek mereka dengan sebutan namanya. Tapi agak senang ia saat Aria bilang Kakek mereka menyukai Lana.

"Aria, jangan panggil Kakek dengan panggilan tidak sopan seperti itu, aku tahu Kakek menyayangimu, tapi kalau dia tahu sifat aslimu tidak sesuai dengan ekspektasi-nya, dia mungkin akan kecewa, kau harus berhati-hati dalam menjaga sikapmu apalagi di depannya," Lana memberi Aria nasehat. "Apalagi ...." Lana melihat orang-orang yang masuk ke Dinasty, walau bisa dibilang orang-orang berkasta sosial kelas atas yang masuk namun yang datang tidak selalu memakai pakaian formal dan rapi, ada pula pakaian orang-orang yang kekurangan bahan, "... kalau Kakek tahu kau pergi ke tempat semacam ini, dia mungkin tidak akan menyukaimu."

Aria menghela napas, bicara pada Lana yang ada di dalam melalui jendela mobil, "Lana yang malang, aku tidak tahu harus melakukan apalagi padamu."

"Kenapa aku seperti mendengar sarkasme darimu?"

"Karena aku kasihan."

"Kasihan? Kenapa?"

"...karena kau sangat pintar sampai tidak tertolong lagi," sebelum Lana menyalak lagi, Aria segera berbalik untuk pergi, "pulang dan cari alasan untuk orang rumah."

"Aria!" Lana memanggil Aria, hampir berteriak saat Aria berbalik pergi. "aku harus cari alasan apa!?" Lana menjerit agar Aria mendengarnya, namun Aria sudah lebih dulu masuk.

Lana pergi setelah searching di internet untuk mencari alasan yang bagus tentang perginya Aria. Lana menemukan alasan yang sedang populer di internet, alasan agar bisa pergi keluar rumah. Alasannya adalah Aria tidak sengaja bertemu teman dan pergi belajar di rumah teman.

KINGS: ThemisWhere stories live. Discover now