Dia Aria Ashe Van Amstel.
Anak kandung dari keluarga Van Amstel yang tidak diakui keluarganya karena mereka lebih mencintai anak adopsi mereka, dia hidup dalam penindasan orang tua dan saudari tirinya yang berpura-pura lemah dan baik. Dia tidak berd...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aria dibawa pergi oleh Kings ke pusat perbelanjaan di tengah kota yang biasa Aria datangi. Hujan yang lebat membuat pusat perbelanjaan menjadi sepi, hari juga sudah sangat sore dan bukan jam di mana orang-orang biasanya akan berbelanja.
"Ganti pakaianmu, kau basah semua. Aku tidak mau repot mengurus anak kecil yang hampir mati karena pneumonia," jawab Kings.
"Tidak-tidak. Aku mau langsung pulang saja—"
"Leggo." Kings menyeret Aria sebelum Aria berbalik pergi dan masuk ke dalam salah satu tempat yang menjual baju wanita.
"Aku bisa langsung pulang," kata Aria, masih sopan dan ramah. Toh, ini di depan umum, jadi dia harus jaga image sedikit pada Kings.
"Ganti pakaianmu sebentar, aku pintar dalam mengajak wanita shopping," kata Kings.
Aria memutar bola matanya, "Iya, Paman,kan murah ...."
"Apa kau bilang?"
"Paman seperti Shoppe big sale 12.12."
"Spekulasi macam apa itu," Kings tidak terima. "Aku ini limited."
Aria memutar bola matanya lagi namun masih ia tersenyum, "aku sudah mencari tahu, aku sering lihat di media sosial artis-artislah, model ini, influencer itu dan banyak yang dekat dengan Paman, mengajak wanita shopping, membelanjakan kaum hawa seperti Sugar Daddy. Dan anehnya meski pun itu pemberitaan yang menarik namun tidak ada yang berani mengangkat nama Paman pada pemberitaan mana pun." Aria masih mengingat bagaimana sulitnya dia menemukan semua informasi itu, meskipun ada di akun media sosial seseorang namun itu masih sulit untuk dicari. Mencari informasi soal Kings yang berada di kelas IT tingkat dewa memang beda, dia yang menguasai transaksi informasi teknologi dunia.
