BAB 58: Kecelakaan Pendakian Bag 3: Lembah Gunung.

2.5K 477 224
                                    


**********


Untuk yang rindu Aria 🍁













**************
ooOoo










Di sisi lain pegunungan, jauh dari peradaban para umat manusia, jauh dari riuhnya kehebohan di atas gunung saja, juga jauh dari segala spekulasi orang-orang mengenai pendaki yang hilang ....

PLAK!

"Oi bangun bangsat bego jalang pelacur bajingan idiot keparat brengsek."

Kings tersenyum-senyum menatap Aria yang tengah merapalkan puisi-puisi indah pada laki-laki yang terkulai tidak sadarkan diri tersandar di tembok batu. Seperti Ibu yang bangga pada anaknya yang sudah tumbuh dewasa. "Wah, Bayiku sudah besar rupanya." Ujar Kings menyebut Aria.

"Aria, aku kehilangan satu bidak catur, kuda hitamku tidak ada," rengek Kings seperti Babi kelaparan.

Aria menoleh kepada Kings yang tengah mengobrak-abrik tas besar yang berisi mainan semua. Hell! Aria menyuruhnya membawa barang yang berguna saja tapi dia malah membawa semua mainan sialan itu.

Aria kesal, "orang ini sudah mati suri lebih dari 24 jam!" Aria menunjuk pada Leo dengan menendang-nendang tubuh Leo sampai meleyot dari sandarannya jatuh terkulai bagaikan seonggok ikan sarden.

"Oh, kau takut dia masuk surga ya?" Aria kurang tanggap dengan maksud Kings, Kings menjelaskan, "kau tidak tahu ya Aria, syarat masuk surga itu pertama-tama mati dulu."

"KINGS!"

Kings terlonjak kaget, akhirnya dibentak juga dia oleh Aria. "Jangan berteriak tiba-tiba," keluh Kings, "dan jangan sebut namanya tanpa aba-aba seperti itu, aku kan belum siap."

"Kenapa?"

Kings mendengus, "sok bertanya seperti itu, kau kan tahu jantungku seperti diremas dan sakit kalau kau menyebut namaku."

"Mana aku tahu yang seperti itu," Aria mendorong Kings untuk memeriksa Leo sampai Kings terduduk di sebelah Leo yang sedang healing di akhirat.

"Ck, ya bocah sepertimu mana mengerti sih," Kings mengeluh sendiri.

Kings melihat Leo dan alangkah terkejutnya dia melihat keadaan Leo sekarang.

"Kenapa? Dia mati? Paman jawab!" Aria ikut terkejut juga melihat reaksi Kings.

"Kau apakan ...."

"Iya?"

"Kau apakah wajahnya ...?"

"..." Aria diam seribu bahasa lalu melangkah mundur, bersembunyi di balik batu besar menghindari tatapan menuduh Kings.

Kings mengernyitkan keningnya, keadaan Leo sudah cukup parah hanya dengan melihat sebelah kakinya yang terpelintir, ditambah dengan memar dan darah di sekujur tubuhnya akibat tubrukan batu jurang dan dahan-dahan. Belum cukup dengan keadaanya sekarang-sekujur wajah Leo tertutup oleh masker err-lumpur.

KINGS: ThemisWhere stories live. Discover now