BAB 42: Patah, Riwayat, Sejarah, Cerita

3.8K 665 175
                                    

Assalamualaikum, Apa kabar semuanya, semoga baik-baik saja. Conan menunda-nunda update bab ini karena edit susah, lama🥲 Bab ini sampai lebih dari 8000word. Pahamilah kalau ada typo bertebaran🙏 tolong tanggapannya, Inn Shaa Allah kalau tanggapannya banyak Co akan update lagi. Mohon maaf apabila ada salah kata atau sesuatu yang mungkin menyinggung, jaga kesehatan, tetap semangat dan semoga bahagia. Selamat membaca 💚😄☺️









⚖️⚖️⚖️⚖️⚖️⚖️

⚖️
⚖️⚖️⚖️


-Katanya Tuhan mematahkan hatimu demi menyelamatkanmu dari orang yang salah.-




********

********

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.








⚖️





















'Kenapa tiba-tiba Canaria?'

"Kenapa memikirkan Canaria tiba-tiba?" tanya Louist. Saat ini Aria dan Louist telah tiba di kediaman Canaria, rupanya rumahnya tidak begitu jauh dari mall yang mereka datangi.

"Tidak tiba-tiba, aku sudah merencanakan untuk bertemu dengannya, kebetulan bertemu denganmu di mall, sekalian saja aku ajak."

"Canaria itu yang terkena skandal kemarin kan?" Louist memastikan lagi pada Aria, ia tidak begitu ingin tahu tentang orang lain, jadi agak sulit baginya mengingat tentang Canaria.

"Iya."

"Kenapa menemuinya?"

"Sebab aku baik hati," jawab Aria.

Mereka berdua berjalan bersama masuk ke dalam rumah Canaria setelah Ibu Canaria menyambut mereka dengan ramah. Ibu Canaria mengatakan kalau Canaria tengah berada di dalam sesi konsultasi rutinnya, dengan seorang konselor yang dikirimkan pemerintah sebagai syarat bebas bersyaratnya dari jerat hukum.

"Aku tahu dia temanmu Aria, tapi berhubungan dengannya sekarang agak—err dia punya reputasi yang buruk sekarang, aku takut kau akan mendapatkan masalah kalau kau dekat-dekat dengannya." Louist sangat mengkhawatirkannya.

"Aku tahu, makanya aku datang."

Jawabannya membuat Louist bingung rupanya.

"Sejak awal dia hanya orang luar yang sialnya tidak sengaja masuk ke dalam skenarioku, saatnya mengeluarkannya dari skenario secara paksa." Aria menghela napas kemudian melanjutkan, "itu yang terbaik untuknya."

Aria dan Louist sampai pada halaman belakang rumah Canaria, ada taman yang rimbun di sana, duduk Canaria dengan konselornya, tengah bicara empat mata.

Aria melihat dari kejauhan bagaimana konselor itu seketika berhenti mengobrol dengan Canaria saat dia melihat Aria muncul. Konselor itu, Abbe Miriam Marvin.

KINGS: ThemisWo Geschichten leben. Entdecke jetzt