05 ~ Because of Snap WhatsApp

12.9K 765 116
                                    

"Mama."

"Apa, By?"

Gadis di samping Hilma itu menatap Hilma dengan seksama. "Mama kemarin ke pantai kan?"

"Iya."

"Sama siapa?"

Hilma mendorong dahi Baby agar wajah gadis itu menjauh. Wajah Baby bahkan semakin mendekati wajahnya dengan ekspresi gadis itu yang sangat kepo. "Gak usah deket-deket, sama sepupu gue."

"Sepupu atau sepupu?"

Hilma mengerutkan keningnya. "Sepupu, Baby. Kenapa sih?"

"SW Mama sama kak Dar mirip soalnya."

Dahi Hilma mengerut. "SW?"

"Snap w-"

"Iya, itu gue tau. Kak Dar gak ada buat."

"Ishh, ada."

"Mana?" Hilma mendekati Baby yang sedang mencari status Daren.

"Nih."

Dahi Hilma mengerut, itu seperti- tapi bukannya tidak mungkin Daren membuat SW tentang dirinya? Tapi itu pantai kemarin yang mereka datangi dan sepertinya itu saat ia bermain air

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dahi Hilma mengerut, itu seperti- tapi bukannya tidak mungkin Daren membuat SW tentang dirinya? Tapi itu pantai kemarin yang mereka datangi dan sepertinya itu saat ia bermain air.

"Liat, capt nya aneh lagi."

Emoticon matahari yang ditutupi awan membuat dahi Hilma tambah mengerut. "Apa maksudnya, By?"

"Gak tau."

"Atau mataharinya mau tenggelam makannya di tutupi awan?" tebak Hilma sambil menatap lekat foto itu.

Baby mengangguk mendengar itu. "Bisa jadi. Mungkin kali ya?" Baby menutup status Daren, ia menatap sahabatnya dengan lekat. "Tapi tuh ya yang Baby bingung kakak lagi luar biasa banget sampai SW-in cewek kayak gini. Baby tanyain orangnya malah cuma ngelus kepala Baby sambil bilang nanti Baby bakalan tau sekarang belum waktunya. Kan kak Dar jelek."

"Kok di gue gak ada ya?"

"Coba."

Hilma membuka whatsapp nya dan chat yang paling atas membuat Hilma langsung dengan cepat mengalihkan ke SW. "Nih, gak ada."

"Itu tadi bukan kak Dar?"

"Yang mana?" tanya Hilma dengan santai, padahal jantungnya berdetak kencang.

Baby menggeleng, ia menggaruk kepalanya. "Gak mungkin sih Mama chat sama kakak, chat paling cuma nanyain Baby. Ya kan?"

Hilma meneguk ludahnya lalu mengangguk. "Itu temen SMP gue, kemarin chat nanyain kabar aja."

Baby tersenyum misterius. "Hayo Mama, bentar lagi ada yang kiw-kiw."

Hilma menepuk lengan gadis di sampingnya ini. "Apaan sih, enggak."

Baby menyengir. "Mama, berarti tawaran yang Baby bilang dulu gak bisa lagi ya."

"Tawaran apa?"

"Yang Mama mau Baby combangin sama kakak."

My DarenWhere stories live. Discover now