Epilog

445 21 30
                                    

∆

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

∆ ∆ ∆ ∆

Terlihat Gara sedang duduk di tanah menghadap danau yang luas, ia menatap kosong ke arah danau dengan tangannya memegang permen lolipop yang sudah hancur di dalam plastik. Ia meneteskan air matanya saat mencoba mengingat semua kenangan bersama Cia dari kecil. Dengan pakaian masih sedikit basah serta darah yang mengering di tulang jarinya dan mata bengkak, hidung memerah. Ia terus menghapus jejak air matanya saat air mata tersebut mulai turun melalui pipinya.

"Nggak bisa aku nggak mau kehilangan kamu, 10 tahun lebih kita hidup bersama dan teganya kamu pergi tanpa pamit" Gumamnya kembali menghapus jejak air matanya dengan kasar.

"Aku nggak mau nangis tapi aku nggak bisa nahannya, air mata ini nggak bisa bohongin perasaan aku, kalo kamu yang hapus air mata ini nggak bakal keluar lagi tapi nyatanya kamu udah nggak ada berarti nggak ada lagi yang ngehapus air mata aku "

"Seenggaknya first kiss aku ada di kamu hahaha bahkan kejadian itu sangat lucu saat kamu ketagihan bahkan di saat ada nyokap kamu" Ujarnya di iringi tawa kecil.

Gara membuka bungkusan permen lolipop yang sudah hancur dan ia memakannya satu persatu, "aku wakilkan makannya ya, semoga kamu bisa tau rasa permen ini dari mulut aku" Ucapnya mulai mengecapi permennya.

Namun tiba-tiba setelah permen nya habis ia berjalan mendekat ke arah danau dengan tatapan kosong dan terus membuat dirinya tenggelam.

"Aku nggak bisa hidup tanpa kamu dan kamu pasti nggak bisa hidup tanpa aku, gimana kalo aku ikut kamu biar kita hidup bersama pasti kamu kesepian di sana aku pun juga" Gumamnya saat air mulai sedadanya.

Dan sebuah senyuman terukir di bibirnya bersamaan dengan ia menenggelamkan tubuhnya. Namun bersamaan itu seseorang datang dan segera menceburkan dirinya untuk menolongnya dan membawanya ke tepi.

"Lo gila hah!! bosan hidup lo! gue tau lo nggak bisa nerima keadaan tapi nggak gini caranya" Seru Rayhan mencoba membantu Gara mengeluarkan air dari dalam tubuhnya.

"Uhukk... "

Rayhan menepuk-nepuk punggung Gara dengan raut wajah khawatir serta marah. Sedangkan Gara hanya memasang wajah datar dengan tatapan kosong.

"Kalo lo mati siapa yang do'ain Cia di sana siapa yang bakal mimpin kita, ingat orang tua lo Gar terutama adek lo dia masih butuh seorang kakak, kalo bunda lo liat tingkah lo gini dia bakal kecewa sama lo termasuk Cia" Ujar Rayhan begitu khawatir.

Gara memejamkan matanya mencerna setiap kalimat yang keluar dari mulut Rayhan, ia sedikit menyesal namun di sisi lain ia tidak sekuat waktu dulu hatinya begitu rapuh dan fisiknya yang mulai melemah serta pikirannya.

"Gue nggak bakal percaya Cia meninggal sebelum gue liat jenazahnya secara langsung! " Tegas Gara tetap memejamkan matanya.

"Terserah lo!! Yang penting gue udah berusaha ngasih saran buat lo, gue pergi awas lo kalo berani masuk ke danau lagi! " Seru Rayhan menunjuk Gara dengan jari telunjuk nya lalu melenggang pergi.

_-_-_


Di detik-detik terakhir saat di ruang operasi, kedua orang tua Cia enggan untuk pergi dan tetap menemani anak mereka sampai suhu tubuh anaknya mulai dingin serta wajah yang begitu pucat. Nita memeluk anaknya dengan erat seakan tidak ingin kehilangan yang kedua kalinya, sedangkan Nathan terduduk di lantai dengan keadaan yang berantakan. Nathan menyesal telah memarahi anaknya serta tidak memperhatikan nya bahkan ia selalu mengutamakan pekerjaan nya dibanding anaknya yang sakit-sakitan.

Berjam-jam mereka menemani anaknya yang sudah terbujur kaku, Nita selalu membisikkan kata-kata pada anaknya seakan Cia bisa mendengar nya.

"Mama papa kalian di mana? Cia takut di sini sepi " Rengek Cia di sebuah dimensi lain dengan sekelilingnya berwarna putih.

"Sayang, maafin mama ya udah ngecewain kamu, nggak bisa jaga kamu bahkan mama nggak becus ngurus kamu" Bisik Nita yang terdengar oleh Cia.

"Ma? Cia nggak bisa liat mama, Cia takut"

"Mama belum ikhlas kamu pergi ninggalin mama selamanya tapi mama nggak mau bikin kamu sedih di sana mama bakal berusaha untuk nerima kenyataan, kamu baik-baik ya di sana jangan nakal tunggu mama sama papa, kamu pasti udah ketemu sama kakak kamu? Titip salam dari mama buat kakak ya"

"Ma hikss... Hikss... Mama jangan nangis nanti Cia nggak bisa lepasin ini semua kalo mama sedih terus, ma Cia kangen Gara "

"Gara pasti kecewa sama Cia udah bohong, walaupun aku nggak bisa ada di samping kamu tapi aku akan tetap ada di hatimu"

Cia berjalan menyusuri jalan setapak yang kanan kirinya terlihat taman indah namun sepi, ia tak sengaja melihat seekor kucing miliknya yang waktu dulu pernah ia rawat namun meninggal karena penyakit. Ia mengejar kucing tersebut sampai ia melihat sebuah terowongan bercahaya yang ternyata itu sumber suara yang ia dengar tadi, ia berhasil menangkap kucing tersebut lalu menggendong nya dan menciumnya.

"Leo ku makin imut muachh" Gumamnya menatap kucingnya.

Namun tak lama terdengar suara laki-laki dari arah terowongan tersebut yang membuatnya seketika kaget mendengar nya.

"Nggak bisa aku nggak mau kehilangan kamu, 10 tahun lebih kita hidup bersama dan teganya kamu pergi tanpa pamit"

"Aku nggak mau nangis tapi aku nggak bisa nahannya, air mata ini nggak bisa bohongin perasaanku, kalo kamu yang hapus air mata ini nggak bakal keluar lagi tapi nyatanya kamu udah nggak ada berarti nggak ada lagi yang ngehapus air mata aku "

"Seenggaknya first kiss aku ada di kamu hahaha bahkan kejadian itu sangat lucu saat kamu ketagihan bahkan di saat ada nyokap kamu"

"Gara? Gara kamu di sana? Denger aku nggak? Sayang aku disini"

"Aku menyesal telah memilih pergi tapi di sisi lain aku nggak bisa"

Tak lama kucing yang ada di pelukannya terlepas begitu saja dan berlari ke arah terowongan tersebut dan menghilang tertutup cahaya putih. Cia pun ikut berlari hendak mengejar kucingnya yang membuat tubuhnya seketika ikut masuk ke dalam terowongan tersebut yang ter selimuti oleh cahaya putih.

Tittt...titt...

Nita membulatkan matanya kaget mendengar suara monitor hidup kembali bersamaan dengan napas Cia yang terlihat sesak.

∆<<<<<<END>>>>>> ∆

Gimana ceritanya? Terimakasih semuanya sudah meluangkan waktunya untuk membaca cerita ini.
.
.
Banyak-banyakin vote yuk dan share ke teman-teman kalian untuk ikut meramaikan cerita ini.
.
.
Untuk cerita selanjutnya author sudah menyiapkannya,mungkin tunggu cerita ini ke puncak dulu.
.
.
Sedikit spoiler nih untuk cerita selanjutnya,
Kisahnya real life, 2 pasangan yang memiliki pribadi bertolak belakang. Untuk lainnya nyusul ya;) have fun gaes.

JANGAN LUPA RAMAIKAN CERITA INI AGAR AUTHOR SEMAKIN SEMANGAT UNTUK MEMBUAT CERITA SELANJUTNYA.

Follow:
Ig: nona_choco.mint
Tiktok: nona||choco.mint

Mari budayakan 𝙫𝙤𝙩𝙚 dan 𝙠𝙤𝙢𝙚𝙣 guyss
Klik tombol bintang dipojok kiri dulu

Komen untuk kritik dan saran
Sekian Terima kasih

CHOCO. MINT

‌jumat, 21 April 2023

CIGARA (End)Where stories live. Discover now