Cigara||26||

330 21 0
                                    

∆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

∆ ∆ ∆ ∆


Sedangkan Cia mengucapkan kata-kata yang tidak jelas di sertai gelak tawa lalu menangis dan tertawa lagi. Ia tidak sadar akan apa yang kini ia lakukan namun ia mempunyai masalah yang rumit membuatnya merasa senang. Ia mengambil sebungkus rokok yang ada di plastik tadi lalu mengambil sebatang, namun saat ia akan menyalakannya tiba-tiba Gilang dan Gavin datang. Gilang mengambil alih rokok tersebut lalu membuangnya sedangkan Gavin mengecek kembali isi dari plastik hitam yang ada di samping Cia.

"Kalian siapa? Kok permen nya di buang iiihhh ambil ,gue pengen permen, pahit mulut gue" Ucap Cia meracau sembari menunjuk ke arah sebatang rokok yang sudah terlempar jauh ke arah laut.

"Cia sadar woyy" Teriak Gilang .

"Nggak usah teriak teriak suara lo jelek hhehhe, humm hiks hiks" Racau nya kembali.

"Haduhh lama-lama gue lempar juga lo ke laut" Kesal Gavin.

Mereka jongkok menghadap ke arah Cia yang sedang menangis.

"Loh kok nangis, lo sih lang" Ucap Gavin menatap ke arah Gilang.

"Hiks hiks, kenapa sih Gara nggak peka kalo gue tuh sayanggg banget sama dia, apa gue kurang cantik? Atau gue bukan tipe nya tap-tapi aku nggak ada kurangnya kok" Ujar Cia mengeluarkan isi hatinya.

"Pede amat lu nggak ada kurangnya" Gumam Gavin namun di balas senggolan lengan oleh Gilang.

"Lo suka sama Gara? " Tanya Gilang memastikan.

Di balas anggukan oleh Cia. "Hum, tapi gue memang nggak pantas buat dia, gue orang nya banyak masalah banyakkk bebann banyakkk banyakk banyakk masalah besar, segede ini " Racau nya sembari tangannya ia lebarkan dengan wajah yang terlihat lucu dan hampir membuat mereka tertawa namun di tahan.

"Tapi tenang aja gue Cia yang selalu bisa menutupi nya, hikss hikss gue capek pengen rasanya menghilang selamanya biar nggak jadi beban orang tua gue, gue merasa malu sama diri gue sendiri yang suatu saat nanti nggak bakal bisa mewujudkan apa yang di inginkan orang tua gue. Asal kalian tau gue itu cewek peny-" Lanjutnya terpotong dengan mata yang sudah tidak tahan lagi membuka.

"Liattt, Gara ngejek tuh liat muka nya kayak babi" Ucapnya sedikit teriak sembari menunjuk ke arah langit.

Gilang dan Gavin pun reflek memutar kepalanya ke arah belakang sesuai yang di tunjuk oleh Cia. Di waktu yang sama tiba-tiba Cia pingsan dengan sigap Gavin menompang tubuh Cia.

"Yailah malah pingsan segala, udah ngatain bos gue babi" Kesal Gavin.

Dengan terpaksa Gavin mengangkat tubuh Cia sedangkan Gilang membersihkan sampah kaleng bekas Cia minum.

Gilang dengan sigap membukakan pintu mobil. Lalu mereka kebingungan bagaimana pulangnya sedangkan ia membawa motor sendiri dan Cia hanya menyetir sendiri sedangkan yang punya mobil saja sedang tidak sadar.

CIGARA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang