∆
∆ ∆ ∆ ∆
Jam sudah menunjukkan pukul 2:45 menandakan sekolah telah selesai. Beberapa murid berdesakan untuk pulang, namun tidak dengan Gara. Ia menerobos segerombolan murid-murid dengan wajah yang terlihat marah, ia pergi tepat bel sekolah berbunyi. Teman-teman nya banyak yang kebingungan dengan sikap Gara tiba-tiba seperti ini, seakan ada masalah yang harus ia selesaikan.
"Tumben banget tuh anak udah keluar duluan" Ucap Gilang mendekati motornya.
"Kepo banget gue, kalian liat kan ekspresi nya saat keluar kelas jelas banget kalo dia marah" Ujar Gavin.
"Lo mau ngikutin Gara? Kalo gue sih nggak ancamannya penggal kepala woyy, nggak ngeri apa gue aja yang denger udah merinding gini" Sarkas Keanu sembari memakai helmnya.
"Yaudah lah nggak usah bikin ribet, kita langsung ke markas aja" Timpal Rayhan menghidupkan motornya.
_-_-_
Mobil Cia telah pergi bersamaan dengan geng motornya Gara. Ia berdecak karena ia lupa mengajak kedua temannya. Dara dan Elen telah pulang terlebih dahulu dan Cia pulang terakhir an karena harus ke ruang Bk terlebih dahulu, ia mendapat surat sanksi karena kejadian waktu istirahat. Ia tidak habis pikir ternyata queen cepu juga."Beli bunga dulu kah? Tapi dimana yang jual ya? " Gumamnya.
Ia pun menanyakan salah satu orang yang sedang bermain dengan peliharaannya, orang tersebut pun menunjukkan tempatnya terletak tidak jauh dari ia berhenti.
Sedangkan di waktu yang sama, Gara telah menunggu Raka di tempat yang ia janjikan. Ia berdiri dengan napas yang bergemuruh serta kedua tangan yang mengepal. Tak lama Raka datang sendirian dengan motor sportnya, ia berjalan mendekati Gara dengan senyum smirk.
Tanpa aba-aba Gara langsung memukul wajah Raka dengan tangannya yang sedari tadi sudah siap menghantam Raka.
Bugh...
"Ini balasan karena lo mukul dia! "
Bugh...
"Ini balasan karena lo nglecehin dia! "
Bugh...
"Dan ini balasan karena lo udah buat dia nangis! "
Ia memukul wajah serta perut Raka dengan brutal, ia juga merasakan sakit pada tulang jarinya yang terasa nyeri. Sedangkan Raka tersungkur dengan wajah yang lebam serta bibir yang sobek dengan darah yang menetes pada hidungnya.
Raka tersenyum smirk lalu ia memaksakan untuk berdiri dan berjalan menghampiri Gara. Raka meninju wajah Gara dengan sekali pukulan yang membuat Gara terhuyung kebelakang dan darah yang keluar dari hidungnya. Gara mengelap darah tersebut lalu ia maju dan memukul Raka yang tak kalah keras pada perutnya.
DU LÄSER
CIGARA (End)
Tonårsromaner(Follow sebelum membaca!) 𝙏𝙚𝙡𝙖𝙝 𝙨𝙚𝙡𝙚𝙨𝙖𝙞! #BACA INFO DAHULU YA GES YA! Cerita ini mengisahkan tentang kedua remaja yang terpisah karena sang cowo (Gara) pindah kota dikarenakan orang tuanya mendapat tugas di luar kota. Sedangkan si cew...