Cigara||30||

343 17 0
                                    



∆

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

∆ ∆ ∆ ∆

Di pagi hari yang terik, Cia bangun dari tempat tidurnya bukannya langsung ke kamar mandi, ia malah bermain dengan hpnya terlebih dahulu. Namun pintu kini di buka oleh Nita lalu ia menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kamu itu bukannya langsung ke kamar mandi buat siap-siap masih aja di atas kasur " Oceh Nita sembari membuka tirai jendela dan cahaya matahari pun memasuki ruangannya.

Cia pun meletakkan hpnya dinakas lalu menyikap selimutnya dan turun dari tempat tidurnya sembari menggulung rambutnya.

"Setelah bersiap-siap ntar turun mama sudah masakin makanan kesukaanmu" Ucap Nita lalu melenggang pergi dan di balas anggukan kepala oleh Cia.

Cia pun segera bersiap-siap memakai semua atributnya jangan lupa makeup tipis nya.

Sedangkan di kediaman rumah Gara, semuanya sudah ada di ruang makan terkecuali Gara yang baru keluar dari kamarnya. Gara duduk lalu memakan makanan nya yang sudah di siapkan oleh Natasa .

"Bang, nanti pulang sekolah langsung ke rumah ya jagain adikmu" Ujar Natasa.

"Lah kan ada babysitter nya" Balasnya.

"Hari ini babysitter nya nggak bisa lagi sakit dia, ntar kalo rewel kasih aja susu di kulkas udah mama siapin" Ucap Natasa menunjuk ke kulkas.

"Ribet ah, lagian Gara kan ada urusan juga ma" Pungkas Gara.

"Nurut aja Gar, lagian Arka nggak bakal nyusahin amat dia kan hobi tidur" Sarkas Bima.

Dengan berat hati Gara menurutinya, dan ia segera menghabiskan makanannya lalu pergi.

Sampainya di sekolah, kendaraan Cia dan Gara bersamaan masuk gerbang. Saat diparkiran Gara bergegas menghampiri Cia namun Cia malah tidak menghiraukan nya dan lebih memilih pergi.

"Nih bocah kenapa lagi" Gumamnya lalu menyeimbangkan langkah nya dengan Cia.

"Lo kenapa? Masih pagi loh" Ucap Gara.

Cia tetap mengabaikan perkataan Gara. Dengan rasa kesal Gara menarik tas Cia untuk menghentikan langkah nya. Cia menatap ke arah Gara dengan ekspresi kesal.

"Gue mau ngomong sama lo" Pungkas Gara.

"Yaudah ngomong" Ucap Cia.

"Tapi nggak disini, ikut gue" Ujar Gara menarik tangan Cia ke tempat yang tidak terlalu ramai orang.

Gara membawa Cia ke sebuah ruangan latihan musik, yang memang kedap suara agar tidak ada yang bisa mendengar percakapan nya.

"Lo ngapain bawa gue ke ruang musik, kan bisa di taman atau di lapangan" Celoteh Cia sembari meneliti ruangan.

CIGARA (End)Where stories live. Discover now