Cigara||08||

546 37 0
                                    

∆

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

∆ ∆ ∆

"Hikss... Hiksss" Tangisan Cia mulai terdengar.

Ia memeluk foto tersebut erat -erat dengan air mata yang terus membanjiri pipinya. Ia sangat menyesalinya karena ia tidak bisa bertemu tante Celin untuk terakhir kalinya. Ia menghapus jejak air matanya dengan punggung tangan sembari meletakkan kembali foto tersebut pada laci nakas. Ia berdiri dan melangkah pergi menuju kamar mandi.

Ia berendam sambil merutuki dirinya, kali ini ia tidak akan menangis kembali.ia tidak selemah itu jadi dirinya akan kembali menjadi Cia yang kuat dan pemberani. Ia keluar dari kamar mandi setelah 10 menit berlalu dengan piyama kotak-kotak hitam yang sudah melekat pada tubuhnya.

Ia mempoleskan lip balm pada bibirnya agar tidak terlihat pucat serta mengoleskan krim pereda pada bagian kantung mata yang terlihat membengkak, tak lupa ia juga mencepol rambutnya yang menjadi kebiasaannya saat di rumah.

Tok... Tok.. Tok..

Suara ketukan pintu terdengar saat Cia akan keluar kamar, ia pun membukanya dan terlihat mama nya yang berada tepat di depannya.

"Kamu udah mandi?" Tanya Nita.

"Udah ma, ini Cia mau turun" Jawabnya dengan suara yang sedikit serak.

"Loh kamu nangis lagi? Kan udah janji sama mama nggak bakal nangis" Ucap Nita sembari mengusap pipi anaknya.

"Maaf ma Cia nggak bisa nepatin janji mama" Kata Cia begitu menyesal.

"Yaudah nggak papa kok, ayo turun nanti mama buatin teh anget biar badan kamu fit lagi" Pinta Nita menggandeng tangan Cia untuk turun kebawah.

"Oh ya dibawah ada yang mau ketemu sama kamu" Lanjutnya.

"Temen Cia? Cowok atau Cewek? " Tanya Cia mengerutkan alisnya.

Saat di anak tangga terakhir, Cia membulatkan matanya saat ia melihat Gara ada di rumahnya. seorang Gara ketua geng datang ke rumahnya? Nggak salah lihat. Nita sedikit terkekeh kecil saat melihat ekspresi Cia yang segitu kagetnya, Ia pun melangkah pergi menuju dapur dan meninggalkan Cia yang masih di tempat.

'Gue nggk salah liat kan? ' batin Cia sembari menampar pipinya sendiri membuatnya meringis.

"Aww tapi sakit sih" Gumamnya mengelus pipinya yang berdenyut.

Gara belum menyadari keberadaan Cia, ia hanya menatap luar jendela yang langsung mengarah pada kolam renang. Cia menghampirinya dan menatap kearahnya, Gara menoleh dan di dapatkan Cia yang berdiri di depannya hanya saja terbatasi oleh meja.

"Lo ngapain kesini? dan lo kok tau rumah gue jangan-jangan lo nguntitin gue! " Seru Cia.

"Ck.. Ngapain gue buang-buang waktu buat nguntitin lo, gue ke sini di suruh bokap gue dan ngasih alamat lo ke gue" Ujarnya dengan tangan yang di tumpu pada pahanya.

CIGARA (End)Where stories live. Discover now