Cigara||43||

209 14 0
                                    

∆

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


∆ ∆ ∆ ∆

Brakk....

"Yolan kamu keluar sekarang! Ibu salah pilih kamu jadi saksi! " Bentak bu ketty seraya menggebrak meja.

Yolan pun pergi dengan raut wajah penuh amarah sedangkan Elen dan Cia masih di tempat untuk berbicara lebih lanjut.

_-_-_

Bel pulang sekolah berbunyi dan para murid berhamburan keluar kelas sembari berbisik-bisik di setiap penjuru koridor. Di saat Elen, Cia dan Dara berjalan menyusuri koridor semua murid tertuju padanya.

"Huuu pembunuh lo! "

"Nggak nyangka seorang Elen sekejam ini sama perempuan se aktif Moa"

"Iya padahal kan Moa nggak pernah tuh ganggu Lo Len"

"Ya gimana lagi namanya juga buta akan cinta jadi siapapun yang ngehalangi akan di terjang, ajarin dong Len"

"Bacot kalian semua, bisa diem nggak!! Atau gue aduin kalian atas nama pembullyan! " Bentak Cia.

"Pembullyan sama pembunuhan itu beda jauh Cia, lebih parah membunuh dari pada membully" Sarkas Queen yang tiba-tiba muncul dari arah belakang.

"Elena putri Maharani ck ck ck pinter juga taktik lo, apa jangan-jangan lo keturunan psikopat apalagi kan kita belum tau keluarga lo yang selalu lo sembunyikan" Lanjutnya sembari mensedekapkan tangannya.

"Nggak usah ladenin mending pergi aja" Bisik Cia pada Elen dan memberikan aba-aba pada Dara.

Mereka bertiga pun berlari menabrak Queen dan beberapa murid lainnya.

"Huuu dasar pembunuh! "

"Woo...."

Sampainya di samping sekolah untuk menghindari dari kerumunan, dengan Elen yang berada di tengah-tengah mereka.

"Lo nggak papa Len? " Tanya Cia karena Elen selalu menunduk.

"Maafin gue udah bikin kalian ikut dalam masalah ini, seharusnya kalian pergi aja nggak usah peduliin gu-" Ucapnya terpotong.

"Gue nggak suka lo ngomong gitu Len, kita itu sahabat lo jadi suka ataupun duka kita harus tetep bareng" Potong Cia.

"Ini merupakan ujian buat lo Len, jadi lo harus lawan dan jangan nyerah untuk berkata jujur kita selalu dukung lo walaupun lo salah" Sahut Dara namun kalimat akhir Cia menginjak kaki Dara.

"M-maksud gue walaupun lo salah ataupun bener kita bakal tetep dukung lo" Lanjutnya menahan rasa sakit di kakinya.

Tak lama tiba-tiba Gara datang membawa tasnya dengan permen di mulutnya.

"Len, lo beneran-" Ucap Gara terpotong.

"Lo ngapain kesini? Nggak usah nanyain itu lagi kasihan Elen " Balasnya seraya mendekatkan dirinya untuk berbisik.

CIGARA (End)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora