Cigara||56||

225 14 0
                                    

Gaes bentar lagi end nih kencangin 𝙑𝙊𝙏𝙀nya yuk biar balance sama view nya.

KALO VOTE NYA MELEBIHI 8K NANTI AUTHOR UPDATE 2 Kali SEKALIGUS DEH:)

KALO VOTE NYA MELEBIHI 8K NANTI AUTHOR UPDATE 2 Kali SEKALIGUS DEH:)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

∆ ∆ ∆ ∆

Flashback on

Hari terakhir ujian yang Cia lakukan di rumah sakit, ia merasa senang telah selesai melakukan ujiannya namun terasa sedih juga mengingat kedua temannya.

"Bu Rita" Panggil Cia

Guru tersebut pun masuk ke dalam ruangan bersama Nita, "udah selesai? Cepet banget emang pinter murid ibu ini" Ucapnya dengan senyuman.

"Oh ya bu nanti kalo semisal ibu ketahuan bawa kertas ujian ini ataupun nanya tentang Cia nanti ibu tolong ya jangan kasih tau walaupun itu temen Cia" Ujar Cia.

"Kenapa gitu? kan kalo temen-temen kamu datang pasti bakal rame dan banyak yang doainnya" Sahut guru tersebut.

"Emm" Kata Cia menatap ke arah Nita.

"Ikutin aja bu apa kata anak saya, itu juga demi kebaikan nya, dia kan nggak terlalu suka rame jadi ya gini males ketemu orang nanti juga kalo sembuh bisa ketemu lagi ya kan sayang" Sarkas Nita membelai kepala Cia.

"Yaudah nanti ibu usahain tapi ibu juga nggak bisa janji" Ucapnya.

"Kalo gitu saya permisi ya, cepat sembuh Cia biar nanti bisa ikut kelulusan bareng lainnya,mari bu" Lanjutnya pamit pergi.

"Iya bu hati-hati" Jawab Cia.

Flashback off

"Ah itu memang milik Cia tapi ibu nggak bisa ngasih tau di mana dia maaf ya" Ucapnya gugup.

"Saya nggak akan berikan kertas ini sebelum ibu ngasih tau di mana Cia sekarang" Tegas Gara menarik kembali kertas tersebut.

"Bandel banget sih kamu! Ibu udah bilang ibu nggak bisa ngasih tau jadi berikan kertas itu sekarang atau kamu saya panggilkan wali kelas kamu" Sarkas guru tersebut.

"Bu tolonglah, saya membutuhkannya " Mohon Gara.

Tak lama Rayhan dan lainnya datang yang juga tak sengaja mendengar obrolan mereka, " Bu kasihanilah temen saya, dia hampir depresi karena kehilangan separuh hatinya, tolong lah ibu kan di kenal baik jadi tolong bantuannya ya" Celetuk Gavin ikut memohon.

Sedangkan Gara yang mendengar nya pun menatap sinis ke arah Gavin yang terlihat senang mengata-ngatainya di waktu yang tidak tepat.

Guru tersebut kebingungan, karena merasa terpojok kan pun ia mengatakan sejujurnya dimana Cia berada.

CIGARA (End)Where stories live. Discover now