68

4 0 0
                                    


  Ruangan bawah tanah itu cukup sunyi ketika Reva dan Reno izin sebentar untuk menerima tamu yang tiba-tiba datang lagi. Para bawahan Reva cukup santai menyesap nikotin mereka di sudut ruangan. Sedangkan polisi Juan, Tuan Grenzo dan Zelo duduk dengan sedikit gugup karena Bastian dan kawan-kawannya menatap tajam mereka sesekali, seseolah tidak mengizinkan mereka untuk bergerak sedikit pun.

  "Lihat, mereka bergerak lagi."

  Ruangan yang sunyi itu terpecahkan oleh suara Jovan yang sedang memperlihatkan ponselnya ke Bastian, sedangkan Bastian hanya terkekeh kecil melihat pantauan cctv di ponsel Jovan yang memperlihatkan beberapa orang berpakaian hitam mengendap-endap masuk ingin melewati pagar tembok bagian belakang markas. Karena cctv yang mereka gunakan kecil, tidak ada yang dapat menemukannya walaupun mereka melihat sekeliling secermat pun.

  Di ponsel, terlihat 5 orang berpakaiam serba hitam sudah melewati pagar tinggi 3 meter itu dengan selamat membuat Bastian mengernyit tidak suka," lo membiarkannya begitu saja?"

  "Markas paruh tidak dapat dijangkau begitu saja," gumam Jovan selanjutnya tertawa jahat. Seperti yang diucapkan, detik berikutnya 5 orang berpakaian hitam itu terlihat terpental jauh menabrak pagar tembok yang tadi mereka lewati dengan keadaan pingsan. Lalu beberapa bawahan Jovan menarik kaki mereka dengan tali dan membawanya pergi entah kemana.

  Bastian tersenyum puas dengan keamanan tim paruh yang markasnya berada di pinggiran tempat tinggal kumuh ibu kota. Tidak seperti markas utama mereka yang ber-label tempat disco, markas tim paruh berpagar tembok dengan tinggi 3 meter dengan keamanan yang tentunya sangat ketat dan tidak ada siapa pun yang dapat mengintip ke dalam. Jika pun ada, drone sekalipun pasti tidak akan dapat terlihat ataupun keluar kembali.

  Walaupun markas tim paruh begitu mencolok, tidak ada pemerintah ataupun warga sekitar yang mencoba mengusir mereka. Karena, pemerintah jarang melihat tempat seperti ini. Tempat ini jarang dilirik pemerintah dan sedikit pula pegawai pemerintah untuk terjun lamgsung ke daerah ini. Apalagi dengan bantuan tim paruh yang sering membagikan bahan pangan dan sejumlah uang beberapa minggu sekali ke warga sekitar membuat warga sekitar cukup senang. Tetapi tim paruh tidak akan memberikan uang lebih untuk warga tutup mulut, karena jika warga-warga ini maju mereka pasti tidak akan bisa menempati tempat ini dengan aman. Ada baiknya mereka mengontrol keamanan seperti ini.

Ceklek

  "Sorry lama," ujar Reva yang memasuki ruangan itu dengan map biru di tangan kanannya diikuti Reno dibelakang.

  "Oke ke inti saja ya, karena aku ada jadwal rapat pukul 7 nanti. Ada apa kalian menemuiku?"

  Ruangan itu sunyi beberapa detik sebelum Bastian bersuara," biarkan mereka duluan, pertemuan kita tidak perlu orang luar tahu."
 
  Polisi Juan menyenggol tuan Grenzo untuk berbicara, tuan Grenzo yang melihat Reva santai pun memberanikan diri walaupun sejujurnya ia takut. Apalagi disini ada Bastian yang kabarnya tangan kanan Reva yang paling kejam dan tidak berperikemanusiaan.

  "Sa-sa-saya, saya menitipkan Zelo pada anda."

  Zelo tidak terlalu terkejut mendengar keputusan sang ayah, karena jika sang ayah tidak mensetujuinya pun maka Zelo sendiri yang akan mengikuti Reva bagaimanapun caranya. Menurutnya, hidup dengan Reva nanti adalah tantangan sendiri di hidupnya yang selalu menyukai segala tantangan baru.

  "Baik, tenang saja tuan Grenzo. Putra anda akan aman dengan saya, saya akan melindunginya sebisa saya."

  "Tapi saya tidak ingin pernikahannya dipublikasikan."

  "Siapa yang akan menikah?"

  Semua orang diruangan itu sedikit bingung kecuali Zelo dan Reno yang sudah mengetahui keputusan Reva lebih awal. Walaupun agak beresiko, Reno tetap mendukungnya dibanding ide gila Reva untuk memperbanyak suami.
 
  "Bukannya anda akan menikahi Zelo nantinya?" Sela polisi Juan membuat Reva terkekeh kecil.

  "Saya tidak akan menikahinya, saya akan menjadikannya tangan kanan saya dengan ikatan kontrak," ujar Reva membuka map biru berisikan surat-surat dan beberapa perjanjian kontrak hidup yang sudah dibuat Reno." Disini, Zelo akan dengan senang hati memberikan hidupnya dengan saya dan segala properti yang ia punyai akan jatuh atas nama saya. Tapi lebih baik anda membacanya sendiri."

  Tuan Grenzo melihat surat-surat itu sementara Bastian sudah berjalan mendekati Reva dengan polisi Juan.

  "Apa yang kamu lakukan?"

  "Itu lebih baik daripada menjadikannya suamiku ke sepuluh. Isi perjanjian kontrak itu sudah seperti perjanjian pernikahan bukan? Lagipula, aku juga tidak mau menambah suami," ucap Reva menatap Bastian yang memiliki ekspresi rumit.

  "Tapi lebih baik menjadikannya suami, mengikat mereka menjadi keluarga dapat menjauhkannya dari si pembunuh itu."

  "Iya karena kita sudah mengambil alih seluruh hartanya makanya mereka aman."

  "Tapi pemerintah akan melirikmu karena kamu mengambil alih harta bawahanmu dan mengikatnya dalam kontrak. Mereka akan menangkapmu karena penuduhan pembudakan, jika mereka diikat dalam keluarga maka jika semua aset miliknya melebur kepadamu itu tidak akan dimasalahkan."

  "Tapi jika semua itu tidak diberitahukan pemerintah maka semuanya akan tetap aman!"

  "Kamu itu bagaimana? Pemerintah tidak sepenuhnya berada di pihak kita, mereka akan terus mencari celah kita untuk hancur. Jika saja tidak ada bantuan dari mafia luar negeri dan kenalan perusahaan besar maka kita sudah musnah di sini."

  "Aku tidak mau tahu, aku tidak ingin menambah suami! Aku yakin kalau cara ini akan berhasil dan tidak ada yang akan mencegahnya apa pun juga, keputusanku mutlak."

  Bastian mengusap wajahnya kasar, Reva yang sekarang sangat sulit diatur dan sering memutuskan suatu keputusan sendiri tanpa berbicara dulu dengannya. Bastian hanya takut, jika Reva tidak mempunyai banyak kekuatan yang tunduk di bawahnya bisa saja pria tua itu akan mampu merobohkan Reva kapan saja.

   Tapi hal yang mengejutkan kembali datang dari pihak tuan Grenzo yang mengatakan kalau ia tidak akan menyerahkan perusahaannya pada Reva. Bastian seketika murka, apa mereka pikir ini tempat penitipan manusia tidak berguna?

  "Lalu apa imbalan kita menjaganya? Kamu pikir ini tempat penitipan?"

  Meja bundar itu digebrak dengan kasar hingga membuat getaran yang membuat bulu kuduk tuan Grenzo berdiri, sedangkan disisi lainnya Reva hampir terjungkal ke belakang jika saja Reno tidak menahannya secara cepat dengan jantung terus berdegup kencang. "Apa yang kamu lakukan hah?"

  "Kami tidak menerima penitipan, lebih baik anda bawa anak anda pulang."

  "Tetapi semua hak waris saya jatuhkan pada Zelo."

  "Ini seperti target-target sebelumnya, apa anda tidak menyanyangi nyawa anda dibanding harta-harta itu?" Sela Reno membuat Zelo berdecih, tentu saja ayahnya tidak akan bisa berpisah dengan perusahaan konyol itu.

  "Saya bisa menghadapi pembunuh itu sendiri, saya hanya ingin Zelo aman."

  "75 persen semua target mengatakan hal yang sama seperti itu."

  "Tapi bedanya anda membuang Zelo terlebih dulu pada kami," lanjut Bastian dengan kedua tangan terkepal.

  "Sudahlah tidak perlu basa-basi, kalian boleh pergi sekarang."

Brakkk

Behind The New LifeWhere stories live. Discover now