2

155 13 0
                                    

"Elo ngapain disini?"tanya reva setelah berhasil menetralkan detak jantungnya.

"Lo seharian ini kemana?"

Reva mengernyitkan dahinya,ia berpikir dia tidak kemana-mana selain disekolah dan menjalankan hukuman dari beberapa guru.

"Gue disekolah,kenapa?"tanya reva.

"Kenapa gak ngirim bekal?"tanyanya yang membuat reva melebarkan matanya,jangan-jangan......

"Wahh,lo ternyata nyariin gue ya hayoo ngaku"goda reva menyenggol sedikit lengan cowok itu.

"Kenapa?"ulangnya.Ia sebenarnya sedikit bingung saat istirahat tadi cewek ini tidak mengunjunginya untuk memberikannya bekal setiap biasanya walaupun tidak pernah digubrisnya sama sekali,namun ini sedikit ada yang aneh.Dia tidak mencarinya saat ada jamkos tadi,dan juga tidak mencarinya saat istirahat kedua tadi,kemana perginya anak ini?

"Gue kesiangan tadi,sorry ya besok gue bawain nasgor.Tapi apa lo makan masakan gue selama ini hemm?"tanya reva mendekatkan wajahnya ke cowok itu.

"Nggak,gue cuma kasihan temen gue gak gue kasih bekal lo hari ini"sanggahnya memalingkan wajahnya dan mencoba mempertahankan ekspresi datarnya.

"Ah yang bener?masa sih?"

Cowok itu lalu berjalan pergi menuju gerbang sekolah diekori reva yang terus berceloteh tidak jelas,tapi dia rindu itu.

"........nyebelin banget,pagi-pagi udah disuruh muter lapangan,terus dihukum bersihin perpustakaan,belum lagi disuruh bersihin lap komputer.sial banget hari ini"gerutu reva yang sebenarnya tidak ia lakukan hukuman itu dengan sepenuhnya.

"Ah,dan juga si sok buta,bisu dan jangan lupa sok cantik rheva rheva felisya itu,bikin gue mau.......akh"

"Kenapa lo berhenti?"tanya reva sembari mengusap dahinya karena cowok itu berhenti mendadak.

"Kenapa lo ngatain orang?"tanyanya.

"Lha lagian bener kok.Masa iya berangkat sekolah pakai kacamata hitam,diajak ngomong gak ngejawab.Kalau gak buta dan bisu apa?"

Cowok itu mengindahkan celotehan reva lalu berjalan ke motor ninjanya.

"Eh,rumah lo mana sih?gue udah tanya temen lo tapi gak ada yang tahu bahkan sempet ngikutin lo tapi selalu kehilangan jejak hehe......"ungkap reva menunjukkan cengirannya.

Cowok itu memakai helm dan mengeluarkan motornya.Reva yang melihat itu langsung memakai helm dan mengeluarkan motor scoopnya yang entah kenapa bisa berada disamping motor cowok itu,padahal yang ia ingat ia memarkirkannya jauh deh.

"Besok pulang sekolah ikut gue ke toko buku"ujarnya lalu menancapkan gasnya pergi meninggalkan reva yang masih terpaku.

"What?dia ngajak gue jalan?besok?beneran?yeayyyyyy"teriak reva heboh.

"wahh....kayanya lagi seneng neng"ujar pak satpam yang sedang bertugas mengelilingi sekolah,memeriksa apakah kipas atau jendela belum ditutup murid.

"Iya nih pak richard,setelah sekian lama berjalan di gurun pasir yang tandus,akhirnya menemukan oasis juga hah....."

"Bisa aja neng,tapi nama bapak mamat neng bukan rikad"ujar pak mamat yang terlalu jengah selalu dipanggil rikad oleh siswi ini.

"Ih,bapak.Bapak itu mirip richard kyle,jadi jangan salahkan kalau aku manggilnya bapak richard"ujar reva.

"Terserah neng,gak pulang?"

"oh iya,pamit pulang dulu ya pak.Jangan kangen hehe....."reva setelah mengatakan itu lalu menancapkan gasnya keluar sekolah,sedangkan pak mamat yang melihatnya hanya menggelengkan kepala,biasa nak muda mah.





Dihadapan batu nisan bertuliskan " Santi aksani bin hasan" reva tersenyum lebar seraya membersihkan ilalang yang tumbuh di pusara sang ibu,ia bukannya senang tapi ia bangga bisa bertahan sampai sekarang ini.3 tahun hidup tanpa keluarga itu sangat sulit,tanpa mempunyai kerabat yang bisa dia minta pertolongan dan keadaan dia masih kelas 3 smp apa yang bisa ia lakukan dulu?

Sempat terpikir dulu ia berniat menyusul sang ibu,saat ayah dan kakaknya tidak dapat ditemukan.Namun,ketika ia hampir bunuh diri dari atas jembatan,seorang cowok mendekapnya dari belakang dan memintanya untuk bertahan hidup sesusah apa pun dan sebanyak apa pun masalah dalam hidup,ia teringat....

"Tuhan sedang menguji lo karena tuhan tahu lo itu kuat,tapi mengapa lo milih menyerah?hidup lo itu masih panjang.Bertahanlah walau itu terasa susah,sebanyak apa pun masalah hidup pasti ada jalannya.Jangan berpikir lo sendiri,berbaliklah dan lo bakal temui orang-orang yang masih mencintai lo(menghela nafas panjang)gue harap lo milih bertahan,karena gue tahu rasanya kehilangan orang yang dicintai walau itu berat"ujarnya lalu memberikan reva kalung berliontin cincin yang sama dengannya.

"Ini buat lo,gue belum sempet ngasih kalung ini buat adik gue dan gue kasih ke lo aja,semoga lo suka"ujarnya sambil tersenyum hingga ke dua lesung pipinya terlihat.

"Hiks.....ke...kenapa lo kasih ke gue?"tanya reva sesenggukan.

"Adik gue udah bahagia diatas sana,dia pasti sudah mempunyai kalung seperti ini sangat banyak"

"Diatas?"

"Ya,diatas bersama ayah dan bunda gue.Mereka pasti juga sudah bahagia"ujarnya lalu mengusak pucuk rambut reva dan berlalu pergi.

"Gue harap lo milih bertahan!!"Teriaknya melambaikan tangannya ke reva sebelum benar-benar hilang ditelan gelapnya malam.

"Apa ibu diatas juga udah bahagia?reva disini sudah mencoba bertahan sebaik mungkin"lirih reva mengusap batu nisan itu lalu memeluknya.

"Hiks.....reva kangen ibu hiks.....datang ke mimpi reva nanti malam ya bu hiks....reva mau mastiin ibu juga sudah bahagia"ujar reva melepas pelukannya dan mengusap airmatanya kasar,ia tidak boleh menangis didepan ibunya.

"Ibu tahu?perusahaan ayah sudah sukses sekarang,kita bisa mengekspor ke luar negeri dan mendapatkan banyak benefit.Tapi,ibu disana jangan khawatir,reva tidak menghandle perusahaan itu sendiri,tapi reva dibantu asisten ayah dulu,pak hakim "Ujar reva mencoba tersenyum.Percayalah sifat bar-bar dan bad girlnya itu dia lakukan hanya untuk mencari perhatian orang-orang disekitarnya karena ia merasa sangat kesepian.

"Sudah ya bu,reva pergi dulu.jika sudah waktunya reva akan menyusul ibu,ayah dan kakak disana"ucap reva mengecup batu nisan itu dan beranjak pergi.Ia memang sudah menganggap ayah dan kakaknya yang hilang sudah meninggal dan tidak berharap lebih.Lagipula,ia sudah mencarinya selama ini dan tidak mendapatkan jejak apa-pun,mengikhlaskannya itu lebih baik.

Reva mengendarai motor scoopnya itu menuju ke kantor tanpa berganti pakaian terlebih dahulu,lagipula ia hanya ingin mengecek saja dan agar tidak ada yang mengenalnya juga walaupun itu karyawannya sendiri.Ia ada alasan berbuat seperti itu,sekarang banyak sekali CEO perusahaan yang diincar oleh pembunuh bayaran sampai ke akar-akarnya,entah karena apa yang penting ia sudah berjaga-jaga.

"Kok perasaan gue gak enak ya"gumam reva seraya memegang dadanya dengan tangan kirinya,ah jantungnya berdetak sangat cepat.

"Ah,pasti bukan apa-apa"ujar reva mempercepat laju motornya,hingga.....

Ciiiittt.........

Brakkkk.........

Ia menabrak lamborghini berwarna hitam yang tiba-tiba datang dari belokkan jalan,darah keluar sangat banyak dari lengan dan tubuh bawahnya yang tertimpa motor dan badan mobil.Sebelum kesadarannya menghilang ia sempat melihat siluet orang yang menabraknya terluka sangat parah,dia mirip seperti........rheva?









#Jangan lupa ikuti alurnya👉

Behind The New LifeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora