62

12 1 0
                                    


  David menendang tulang kering Revan namun cowok itu masih tidak bergeming, sedangkan Aluna yang berdiri di samping mereka sudah memekik takut dan menutup matanya saat melihat David ingin memukul wajah Revan. Tapi setelah menunggu beberapa saat tidak terdengar pukulan yang diperkirakan, ia pun menurunkan kedua tangannya dan terkejut saat melihat Rheva menahan tangan David di udara.

  "Tidak ada alasan kamu memukulnya," ujar Reva memblokir tangan David dengan tatapan sengit.

  "Dia membandingkan kita dengan koto..."

  "Sst...amarah bukan solusinya."

  Reva menurunkan tangan David dan mendorongnya mundur, tanpa berbalik ia berjalan pergi yang langsung diikuti keempat suaminya tanpa diperintah. Sedangkan disisi lainnya semua tengah bingung kecuali Revan yang melihat kepergian Zayn dan Naufal ke tim Rheva. Apa keduanya seperti yang mereka sempat pikirkan?

  "Rev, omong-omong apa hukuman buat Rheva? Dia pasti dihukum bukan?"
 
  "Skors 5 hari."

•••

 
  "Jadi cewek itu memilih tidak mengaku?"

  Reva mengangguk dengan malas lalu menyenderkan kepalanya dibahu Axel yang lebar. Ia masih tidak mengerti kenapa Rheva yang menimpakan semua ini padanya? Padahal dirinya sudah bersedia membantu masalah hidupnya.

  "Bingung kenapa? Tinggal hubungi Reno atau Bastian cewek itu bakal beres," ujar Zayn membuat Reva lantas menggeleng."cewek itu bukan tantangan kita dan aku nggak mau berurusan sama dia."
 
  "Baru kali ini aku lihat kamu kalah mengatasi hal beginian," ujar Axel membuat Reva mendengus sebal. Ia sudah berusaha sebaik untuk membela diri, namun guru-guru semuanya terlalu buta untuk melihat dan mendengar kebenaran.

"Kamu harus disiplinin Revan nanti pulang," celetuk David yang sedaritadi hanya diam menyimak.

"Masalahnya apa sih? Kamu bahkan berani mau mukul dia."

  "Dia ngatain kita semua itu menjijikan seperti kotoran anjing!" Seru David meledak.

  "Dia berani ngomong gitu?" Tanya Axel terkejut.

  "Menurut lo gue ngada-ngada? Bahkan Zayn dan Naufal juga tahu."
 
  "Iya, Revan berubah," timpal Zayn dan Naufal disebelahnya mengangguk membenarkan, Revan sudah berubah tidak seperti yang mereka kenal.

  "Aku tambah pusing, jangan ada yang ngomong sebentar."

  Reva menutup matanya dan mengedarkan punggungnya dengan nyaman dikursi mobil. Entah kenapa masalah pagi ini membuat kepalanya yang  pusing sedikit nyeri.

  "Huft, kita bahas di mansion nanti. Aku mau ke kelas."

  Kelimanya langsung turun dari mobil yang dibawa Axel dan David untuk tempat berunding, walaupun awalnya Axel dan David ingin mengajaknya pulang beristirahat tapi Reva dengan tegas menolaknya. Ia hari ini nekad berangkat karena ada ulangan harian, setelahnya ia baru akan izin pulang. Lagian skors nya baru dimulai besok, yang terpenting dari segalanya buat Reva itu pendidikan walau otaknya hanya sebatas itu.

  "Ini sudah pelajaran ke empat, ulangannya di pelajaran ke empat."

  "Kita tungguin?" Tawar Axel menahan pergelangan tangan Reva yang ingin pergi.

"Yaudah, kafe depan sekolah."

•••

   "Ini datanya aman semua, tidak ada yang dibobol," gumam Angga yang sedaritadi pagi sibuk di depan komputer mengecek semua data perusahaan cabang yang dipegang Rheva, namun karena terlalu banyak perusahaan ia memakan waktu berjam-jam dan baru 15 persen dari total  perusahaan cabang yang ia cek.

Behind The New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang