DIA ALSHEILA : THE DANGEOUS GIRL || Part 049

Start from the beginning
                                    

Dethan, mengalihkan pandangannya menatap Sheila yang duduk di sampingnya dengan tangannya yang membawa pulpen berisi racun ular yang tercampur dengan darah.

"Udah. Semua racunnya udah gue pindahin ke pulpen kesayangan lo,"balas Dethan. Sheila mengangguk singkat.

Sheila mengepulkan asap rokoknya dengan tangan kiri yang memainkan rubik kesayangannya, dia menatap beberapa pulpen yang ada di meja dengan tatapan datar. Sheila meloncat turun dari meja sambil menatap anggota Derlasgalions yang berjalan mendekat ke arahnya.

Sheila menaikkan satu alisnya menatap mereka semua dengan satu tangannya yang melempar rubik ke arah mereka.

"What?"

"Udah gue urus."

Sheila menatap Darren dengan tatapan datar, dia menaikan satu alisnya menatap datar itu dengan kedua tangannya yang di masukan ke dalam saku celananya. Sheila mengangguk singkat, dia membasahi bibir bawahnya dan tersenyum sinis.

"Terus lo buat apa?"tanya Zidan.

Sheila melirik mereka sekilas dan melemparkan pulpen ke arah mereka dengan tatapan datar, tangan Sheila mengambil wine yang ada di meja dan menegukknya.

"Vodka gue mana?"

Sheila mengalihkan pandangannya menatap datar Vraka, Tangannya terulur mengambil belvedere vodka yang ada di meja dan melemparnya ke arah Vraka dengan wajah datarnya. Sheila memainkan lidahnya dan tersenyum sinis.

"By the way, Dara mau lo lepasin gitu?"tanya Angga. Sheila menggeleng pelan.

Eza berjalan mendekat ke arah Sheila dengan wajah datarnya, dia segera duduk di meja dengan tatapan yang mengarah ke arah pulpen yang terisi racun. Eza menatap lurus ke depan sambil memainkan lidahnya.

"Racun-racunnya mau lo apain?"tanya Eza.

Sheila melirik Eza sekilas, tangannya meletakan gelas wine di meja dan segera duduk di samping Eza dengan tangannya yang memainkan rambut Eza. Sheila menatap Dethan sekilas dan menatap wajah datar Eza.

"Biar Jack yang urus, lo boleh pergi,"ucap Sheila.

Dethan mengangguk singkat, tangannya mengeluarkan pulpen dari dalam saku jasnya dan memberikan ke Eza.

"Kegunaannya sama, tapi bedanya bisa lumpuh,"balas Dethan menjawab pertanyaan Eza. Eza mengangguk singkat.

Dethan berjalan keluar dari mansion Sheila dengan tangannya yang di masukkan ke dalam saku jas hitam yang dia pakai. Dethan menatap ke depan dengan tatapan datarnya.

Eza memutar pulpen yang ada tangannya dengan tatapan datar, dia melirik Sheila sekilas dan membasahi bibir bawahnya.

"Lo campur darah?"tanya Eza. Sheila mengangguk singkat tanpa membuka suaranya.

Sheila melirik Eza sekilas, dia menatap ke depan dengan tatapan datar. Tangannya terulur mengambil pulpen yang ada di tangan Eza dan memutarnya pelan. Sheila terkekeh pelan.

"Tinggal satu,"ucap Sheila.

"Who?"

Eza menaikan satu alisnya menatap datar Sheila sambil mengerutkan dahinya menatap bingung ke arah Sheila.

Sheila tidak menjawab, dia memainkan pulpen yang ada di tangannya dengan kekehan pelan yang keluar dari mulutnya. Sheila membasahi bibir bawahnya dan tersenyum sinis.

"Listnya udah gue kirim ke lo semua, tinggal lo lakuin aja."ucap Sheila menyeringai sinis.

Eza mengangguk singkat, dia mengalihkan pandangannya menatap racun-racun yang ada di meja dengan tatapan datarnya.

DIA ALSHEILA : THE DANGERAOUS GIRLWhere stories live. Discover now