DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 027

715 61 10
                                    

Happy Reading.

Have fun nice day guys.


•••

Sheila yang masuk ke dalam markas dengan membuka kasar pintu markasnya, dia duduk di sofa dengan satu kaki yang terangkat. Sheila menaikkan satu alisnya menatap Arion yang berjalan dengan membawa pisau lipat.

"Hari ini jemput Bara?"tanya Arion.

"Nggak."

Arion mengangguk singkat, dia duduk di depan Sheila sambil memasukkan pisau lipat ke dalam saku jaketnya.

Sheila memainkan permen kaki yang tersumpal di mulutnya dengan tatapan datar saat menatap ke depan.

"Strategisnya di susun kalau Bara pulang kan?"tanya Arion. Sheila mengangguk singkat.

"Kemungkinan Bang Bara pulang besok."

Arion melirik Zidan dan Angga yang berjalan mendekat ke arah mereka berdua, dia mengangguk pelan. Arion menatap ke arah Sheila yang sedang memakan permen kaki.

"2 hari."

Ucapan singkat dari Sheila, membuat Arion, Zidan dan Angga menatap ke arah Sheila. Mereka bertiga menggerutkan dahinya.

"Bara pulang 2 hari lagi?"tanya Arion. Sheila mengangguk singkat.

"Why? Bukannya sekarang?"tanya Angga.

"Di tunda. Karena Bara di suruh Sheila buat selesaiin sedikit masalah."

Mereka bertiga menatap Eza, Sarga dan Vraka yang berjalan mendekat. Mereka bertiga mengangguk pelan.

"Masalah apa?"tanya Zidan.

"Inget Damian?"tanya Eza.

Zidan menggerutkan dahinya dan mengangguk pelan, dia mengerti sekarang. Lalu dia menatap ke arah Sheila yang menggeleng pelan.

"Musuh abadi."

Saat mendengarkan ucapan Sheila, membuat mereka bertiga menggerutkan dahinya. Ketiganya melirik Eza, Sarga dan Vraka yang mengangguk singkat.

"Scaxions?"

Sheila menggeleng, dia menatap ketiganya dengan tatapan tajam. Lalu beralih menatap Eza, Sarga dan Vraka yang duduk di sampingnya.

"Nanti lo tau sendiri,"balas Vraka. Mereka bertiga mengangguk singkat.

Mereka berdiri dari duduknya dan melirik mereka berempat sekilas dengan tatapan.

"Kita ke yang lain dulu,"pamit Zidan.

Tidak ada jawaban dari mereka berempat, membuat mereka berdua segera pergi meninggalkan Sheila, kecuali Arion yang masih duduk di depan mereka berempat.

"Lo nggak ikut mereka berdua?"tanya Vraka. Arion mengangguk singkat dan segera berjalan menyusul Zidan dan Angga.

Vraka, Eza dan Sarga menatap ke arah Sheila yang sejak tadi hanya diam. Mereka bertiga tahu, jika Sheila menyusun segala rencana di otaknya. Otak Sheila banyak menampung rencana dan strategi yang membuat cewek itu senang. Seperti dulu saat mereka berada di Australia, bahkan mereka senang dengan rencana yang di buat Sheila saat menghabisi musuh atau penghianat di antara mereka.

19 tahun bersama Sheila, membuat mereka berempat mengerti bagaimana sifat Sheila. Bahkan mereka cukup tahu sifat asli Sheila.

Psycho, kejam, tidak mempunyai hati, sadis dan licik itulah sifat Sheila. Bahkan mereka berempat bangga mempunyai Sheila. Terlebih lagi Sarga yang memiliki otak yang sangat ambisi dengan rencana Sheila.

DIA ALSHEILA : THE DANGERAOUS GIRLWhere stories live. Discover now