Beberapa menit setelah Cia selesai mandi dan bersiap-siap namun ia di panggil oleh Nathan dan akhirnya ia meletakkan kembali kuas make-up nya.

"Bentar" Teriak Cia.

Cia keluar dari kamarnya lalu berjalan menuju ruang tamu dan ia di suruh duduk di sampingnya.

"Ada apa pa? " Tanya Cia penasaran.

"Minggu kemarin kamu nggak kontrol? minggu kemarin papa ke rumah sakit untuk nemenin temen papa karena rumah sakit kaliansama jadi papa tanya resepsionis dan nama kamu nggak tertera di sana, kamu jangan bohongin papa ya" Ujar Nathan.

Seketika membuat Cia kaget dan gugup menjadi satu, waktu itu ia pergi bersama Gara dan ia lupa kalo hari itu jadwalnya. Tadinya ia hendak berbohong tapi setelah melihat raut wajah yang berbeda dari Nathan membuatnya mengurungkan niatnya.

"Benarkah Cia lupa, ya ampun waktu itu mungkin Cia terlalu sibuk belajar, maaf ya pa Cia nggak bakal ngulangin lagi janji" Ucap Cia dengan ekspresi meyakinkan.

"Hari ini kamu kontrol papa temenin" Ucap Nathan.

"Tapi pa-"

"Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, sehat itu mahal Cia ambil tas mu kita berangkat sekarang" Tegas Nathan lalu melenggang pergi menuju kamarnya untuk bersiap bersamaan dengan Nita yang baru saja turun dari tangga.

Nita yang hendak ke dapur namun tak sengaja melihat anaknya terlihat gelisah dan ia pun menghampirinya. Ia sempat mendengar obrolan mereka namun tidak semuanya ia dengar.

"Kenapa sayang? Papa marahin kamu? " Tanya Nita khawatir.

"Ma, Cia hari ini ada janji sama temen dan itu nggak bisa di batalkan, papa nyuruh Cia buat kontrol hari ini" Ucap Cia gugup.

"Loh bukannya minggu lalu jadwalnya? "

"Iya tapi Cia lupa dan papa marahin Cia tadi tapi itu memang Cia yang salah, mama bisa nggak bujuk papa buat nunda ke rumah sakitnya besok aja" Jawab Cia seraya menunduk lalu menggenggam tangan Nita untuk memohon.

"Mama nggak yakin bisa bujuk papa nak, kamu kan tau papa gimana orangnya mending kamu tunda dulu perginya dan turutin apa kata papa" Ujar Nita membuat Cia semakin gelisah dengan pilihannya.

"Ma plis bantu Cia kali ini" Ucap Cia memohon dengan menyatukan tangannya serta raut wajah yang memelas.

Tak lama Nathan datang terburu-buru dengan membawa laptopnya serta setelah jas yang lengkap sempat membuat Cia dan Nita bingung.

"Loh sayang mau kemana bukannya mau nganterin Cia? " Tanya Nita berjalan mendekat ke arah Nathan.

"kamu berangkat sama mama ya, papa ada urusan mendadak masalah kantor" Pinta Nathan pada Cia yang terlihat lesu.

"Ma, nanti temenin Cia ya " Lanjutnya menatap Nita lalu mengecup kening Nita dan melambaikan tangan pada Cia.

"Papa berangkat" Ucap Nathan seraya berjalan keluar.

"Hati-hati " Teriak Nita.

Di lain sisi terlihat senyuman tipis dari bibir Cia, lalu ia berjalan mendekat ke arah Nita dan memeluknya dari belakang.

"Ma, bantuin Cia ya nanti resikonya bakal Cia tanggung sendiri, ya pliss" Bisik Cia mencoba merayu ibunya.

"Ma jangan diem aja, ya ya kali ini aja "

Nita menghembuskan napasnya kasar lalu mengelus kepala anaknya tanpa membalikkan badan.

"Janji ya kali ini aja tapi besok kamu harus ke rumah sakit sebagai gantinya" Ucap Nita pasrah.

CIGARA (End)Where stories live. Discover now