"Ada orang nggak? " Ucap Dara dengan lirih.
"Nggak ada" Balas Cia ikut melirihkan suaranya.

Dara pun menghela napas lalu mengeluarkan plastik tersebut dari dekapannya dan memberikannya pada Cia.

"Ngapain bisik-bisik sih biasanya juga teriak-teriak nggak jelas" Ucap Cia seraya menerimanya.

"Kan rahasia jadi nggak boleh ada orang tau, btw lo udah makan kan? "

"Bisa ae lo, baru aja selesai makan tapi lo udah makan juga kan? "

"Udah kok, buruan minum obatnya ntar ada yang datang berabe"

"Iya iya"

Cia pun segera membuka satu persatu obatnya dengan bantuan Dara, lalu ia segera memakannya sekaligus.

"Wihh, emang nggak keselek lo? "

"Gue bukan lo yang nelen obat aja nggak bisa"

"Ck bukan nggak bisa tapi tenggorokan gue yang kekecilan"

"Ngeles terus"

Selagi mereka berbincang-bincang bersamaan pula dengan kedatangan Gavin yang tanpa mengeluarkan suara dan berdiri mematung menatap Cia dan Dara yang sedang asik mengobrol. Ia juga sempat melihat plastik yang berisi obat sebelum Cia menyembunyikannya.

"G-gavin kok lo kesini? " Gugup Dara.

Gavin tersenyum sembari memperlihatkan sebungkus plastik yang berisi makanan dan minuman. Cia menatap gugup ke arah Gavin, lalu ia menyenggol lengan Dara agar berbicara dengan Gavin.

"Ahh, apa ini? " Ucap Dara sembari menggandeng lengan Gavin dan membawanya ke pojok.

"Gue bawain makanan, tadi lo baru makan beberapa suap aja makanya gue bawain ini" Ujar Gavin dan Dara pun menerimanya dengan senyuman.

"Nggak usah repot-repot bawain segala, lagian gue juga udah kenyang" Sahut Dara.

"Apa sih yang nggak buat lo" Ucap Gavin sembari menoel hidung Dara.

"Ada Cia loh malu" Lirih Dara.

"Btw Cia nyembunyiin apa di tangannya? " Tanya Gavin menatap ke arah Cia.

Karena tatapan yang di berikan Gavin padanya membuat Cia gelagapan dengan menatap ke arah lain.

"iihh, nggak ada apa-apa, nggak usah natap temen gue kayak gitu nakutin tau" Sarkas Dara sembari memegang wajah Gavin agar menatapnya.

"Siapa juga yang nakutin, cuman penasaran aja apa yang di sembunyiin temen lo" Ucapnya seraya berjalan mendekat ke arah Cia yang sedang menatap ke arah lain yang membuat Gavin mempunyai kesempatan untuk mengambil benda yang di sembunyikan Cia.

"Eh! " Kaget Cia saat Gavin menyerobot obatnya.

"Jadi selama ini lo mengonsumsi obat? Lo sakit parah kah sampe obatnya sebanyak ini" Celetuk Gavin.

Dara membulatkan matanya melihat ketekatan Gavin karena rasa penasaran nya. Dara segera mengambil alih obat yang ada di tangan Gavin.

"Nggak sopan tau kayak gitu! Seenggaknya lo izin dulu minimal tanya! " Tegas Dara menatap tajam ke arah Gavin yang hanya diam mendengar omelan dari Dara.

"Lagian ngapain juga Cia nyembuyiin tuh barang, kan gue makin penasaran kalo dia nggak nye-" Ujarnya terhenti saat melihat ekspresi berbeda dari Dara yang membuatnya seketika menghela napas.

"Iya iya maafin gue Cia udah main ngambil milik lo, tapi Gara tau nggak soal ini? " Lanjutnya.

Tanpa kata-kata apapun Cia menatap ke arah Dara seakan berbicara dengannya agar membawa Gavin keluar.

CIGARA (End)Where stories live. Discover now