Tapi takdir menginginkan mom untuk pergi.

Jangan menangis, hapus air mata kalian karena mommy tau Eroz dan Eris adalah anak-anak mommy yang kuat.

Untuk Eroz, apa kamu sudah tumbuh dengan baik nak?

Apa Eroz sudah menjalankan kewajiban Eroz sebagai kakak dengan terus melindungi adikmu Eris?

Mom tau pasti kamu sudah menjalankan nya, karena mommy percaya dengan mu sayang.

Anak laki-laki mommy pasti kini tumbuh dengan tampan seperti Daddy nya.

Untuk Eris, kamu pasti kini tumbuh dengan baik dan penuh semangat kan sayang?

Eris harus terus bahagia, dan jangan terlalu keras kepala dengarkan setiap yang Daddy dan kakak mu perintahkan ya.

Jangan terlalu terobsesi dengan langkah mommy sayang, karena Eris memiliki langkah sendiri dan mommy harap setelah ini Eris bisa menentukan kepribadian Eris sendiri tanpa harus mengikuti mommy.

Mommy tau Eris melakukan itu karena Eris menyayangi mommy,tapi mommy akan lebih bahagia melihat Eris berjalan dengan sesuai hari nurani dan keinginan Eris tanpa harus menjadi mommy.

Percayalah, mommy menyayangi Eris dan mommy selalu menjaga Eris di sini.

Dan untuk yang terakhir, mommy mau Eroz dan Eris selalu jaga Daddy ya sayang.

Daddy mungkin terlihat kuat, tapi sebenarnya Daddy tidak sekuat Eroz dan Eris.

Meskipun Daddy terlihat dingin dan tidak perhatian, tapi Daddy sangat menyayangi kalian sayang.

Itu saja pesan-pesan mom untuk Eroz dan Eris, semoga kalian bisa melakukan dengan baik apa yang mommy katakan tadi.

Selamat ulang tahun yang kelima sayang, semoga kalian terus panjang umur, sehat, dan saling menyayangi satu sama lain.

Salam cinta dari mommy untuk Eroz, Eris dan Daddy.

Mommy menyayangi kalian.

Eliza.

Eroz dan Eris sama-sama menutup kembali kertas itu dengan air mata berlinang, keduanya kini bangkit dari duduk mereka dan langsung berlari ke kamar masing-masing.

Erland melihat itu memejamkan matanya, dan beberapa detik ia membuka matanya kini tampak matanya memerah.

"El sampai sekarang baik aku maupun mereka tidak pernah menginginkan kepergian mu, sampai saat ini kami begitu masih mengharapkan dirimu. Surat itu mungkin menyakiti mereka saat ini."

*****

Eroz dan Eris memasuki kamar mereka masing-masing dengan tergesa-gesa, kini keduanya sama berdiri dan menatap gambar ibu mereka yang terpasang di dinding kamar mereka masing-masing.

"Ke-kenapa mommy hiks bicara kayak gitu hiks." Ucap Eris terisak sambil menatap wajah ibunya yang kini tersenyum indah.

"Mommy jahat." Ucap Eroz sambil terus menghapus paksa air matanya.

"Mommy hiks gak boleh ninggalin kami." Eris

"Mommy harus kembali." Eroz

"Se-selama ini Eris selalu iri dengan teman-teman, mereka bisa pergi belanja bersama mommy mereka sedangkan Eris gak. Mereka di antar sekolah dengan Daddy dan mommy mereka, sedangkan Eris gak. Mereka bisa liburan dengan Daddy dan mommy mereka, sedangkan Eris gak. Mereka terlihat bahagia hiks, tapi Eris jika Eris tidak pernah merasakan itu."

The Antagonist's Perfect Husband [TAMAT]Where stories live. Discover now