Bab:5

237K 23K 1K
                                    

Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dahulu ya 🌟

⚠️ Banyak typo berseberan, di mohon untuk hati-hati dalam membaca ⚠️

HAPPY READING!

"Taraaaa! Aku membawakan mu makanan siang." Heboh Eliza sambil mengangkat tinggi paper bag berisikan makanan yang bertuliskan nama suary restoran tempat di mana ia membeli makanan itu.

Eliza berjalan menuju meja Erland, ia menyingkirkan beberapa dokumen yang berserakan setelah itu menata rapi makanan yang ia bawa.

Sedangkan Erland, ia terdiam tak tahu bagaimana harus mengutarakan ekspresi nya,ini sangat mengejutkan untuknya!

"El." Panggil Erland pelan.

"Ya?" Jawab Eliza sambil menyajikan makanan, setelah itu ia tersenyum puas.

"Aku sengaja tidak memberi tahumu bahwa aku hari ini akan berkunjung, jika aku beritahu itu tidak akan menjadi suprise kan?"

Erland terdiam sejenak, ia membuka kacamata nya menatap Eliza lekat. Ia tahu bagaimana betul sifat Eliza, dan seperti saat ini ia tahu bahwa ada yang sedang wanita ini rencanakan.

Ia tak akan lagi mau kecewa seperti tadi malam, maka dari itu meskipun rasa senang tak dapat ia pungkiri tapi ia tak boleh terbuai dengan semua priaku Eliza.

"Mari kita makan!" Ajak Eliza sambil duduk di depan meja Erland.

Erland hanya diam, ia menatap Eliza teliti mencoba untuk mengetahui apa yang sebenarnya Eliza rencanakan saat ini.

"Kenapa diam? Kamu gak suka menu-"

"Er, kamu harus berhati-hati siapa tahu ada racun di makanan itu." Ucap Hendar yang tiba-tiba muncul.

Eliza menatap Hendar tak suka, jika tak salah ini adalah Hendar Zeerpen salah satu sahabat Lucas dan Erland yang lebih memilih bekerja sebagai asisten Erland.

"Hei! Apa yang kau katakan itu, mana mungkin aku mau meracuni suamiku sendiri." Kesalnya.

"Tidak ada yang tahu nyonya, siapa tahu saja anda memberi racun kepada tuan saya agar anda bisa bebas mengejar mantan anda." Ucap Hendar menekan kata terakhirnya.

Eliza terdiam sesaat.

"Oh ya! Mengapa saya baru kepikiran ya, seharusnya saya sudah melakukan itu sejak dulu." Ucapnya baru sadar.

Hendar membelalakkan matanya terkejut mendengar reaksi Eliza. Gila, Eliza benar-benar sudah gila. Karena bagaimana bisa seorang secara terang-terangan mengatakan ingin membunuh suaminya di depan suaminya sendiri.

Sedangkan Erland ia tetap menampilkan ekspresi datar, meskipun dalam hatinya sangat sakit mendengar ucapan Eliza.

"Tapi sudah terlambat. Karena saat ini aku sudah tidak berminat dengan mantan ku itu, bukankah suamiku lebih menggoda Hendar?" Tanya Eliza menopang dagunya di meja Erland sambil menatap Erland genit bahkan ia mengedipkan satu matanya untuk Erland.

"Cih, sebenarnya apa yang sedang kau rencanakan Eliza. Berhenti untuk terus memanipulasi Erland, kau-"

"Memanipulasi apa sih! Aku ini sedang memperbaiki hubungan ku dengan Erland, jadi berhenti untuk terus menuduhku yang tidak-tidak!" Kesal Eliza.

"Kau-"

"Hendar, keluarlah." Potong Erland.

"Tapi-"

The Antagonist's Perfect Husband [TAMAT]Where stories live. Discover now