Bab:12

249K 19.8K 1.5K
                                    

Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dahulu ya 🌟

⚠️ Banyak typo berseberan, di mohon untuk hati-hati dalam membaca ⚠️

HAPPY READING!

Jam sudah menunjukkan pukul lima sore, tapi pasangan suami istri yang tadi malam baru saja melakukan hubungan itu masih setia menutup matanya dengan tubuh yang sama-sama naked yang tertutupi oleh selimut tebal.

Suasana kamar besar ini tampak masih gelap karena semua jendela masih di tutupi dengan tirai tebal dan mewah dan lampu malam masih menyala, meskipun sudah berjam-jam yang lalu tapi bau khas percintaan mereka masih bisa tercium di kamar ini.

Pelayan tak ada satupun berani membangunkan mereka, Erland sedari dulu memang memberi peringatan bahwa tidak ada yang bisa memasuki kamarnya selain dirinya dan istrinya serta madam Solina yang akan membersihkan kamarnya.

Erland yang pertamakali membuka matanya, mengerjakan matanya berulang kali melihat jam dinding yang menunjukkan pukul lima sore membuat matanya terkejut. Ia begitu banyak menguras tenaga Eliza semalaman, dan sampai sekarang Elizanya belum makan?!

Dengan lembut tangannya bergerak mengelus pipi mulus istrinya, rasanya Erland tak pernah bosan memandangi Eliza dari jarak dekat seperti ini.

CUP

Ia mengecup penuh cinta di kening Eliza yang saat ini masih tertidur lelap.

"El, bangun." Bisiknya sambil mengelus wajah Eliza.

"Enghh." Lenguhan panjang Eliza, bukannya bangun justru ia tambah menempelkan tubuhnya dengan Erland bahkan kakinya terangkat satu untuk memeluk pinggang Erland.

"El, bangun sebentar dulu ya. Kamu belum makan seharian, nanti kalau udah makan tidur lagi." Bujuk Erland sambil mengelus surai pirang istri nya yang terasa lembut.

"Hmm lima menit Er." Gumam Eliza yang masih memejamkan matanya.

Erland melihat jam dinding yang masih menunjukkan pukul lima lewat lima belas menit.

"Oke, tidur aja dulu nanti lima menit aku bangunin ya." Ucapnya mengelus punggung mulus istrinya.

"Hmm." Gumam Eliza.

Waktu sudah berjalan dengan cepat, dan ini sudah lima menit lamanya Erland menunggu tapi Eliza masih tetap tertidur.

Saat ingin membangunkan Eliza lagi, Erland terdiam sejenak melihat wajah pulas Eliza.

Ini semua karena nya yang terlalu memaksa Eliza hingga istrinya kelelahan seperti ini, Erland jadi bersalah karena nafsunya yang terlalu besar hingga membuat istrinya seperti sekarang.

"Maafkan aku terlalu memaksamu semalam." Ucapnya pelan.

CUP

Erland mengecup lama kening Eliza, setelah itu ia dengan hati-hati mencoba melepaskan diri dari pelukan Eliza dengan menggantinya dengan guling yang terjatuh di lantai.

Setelah beres, Erland memungut semua pakaian miliknya dan Eliza yang berhamburan di lantai. Kembali memakai pakaian lengkapnya yang tadi malam, Erland berjalan keluar dari kamar mengambilkan sarapan untuk istrinya.

Para pelayan yang melihat kedatangan Erland ke dapur, langsung menundukkan kepala mereka. Bukan menjadi rumor lagi bahwa tuan dan nyonya mereka sudah melakukan hubungan suami istri, karena pagi-pagi saja berita itu tersebar oleh salah satu pelayan yang bekerja malam.

The Antagonist's Perfect Husband [TAMAT]Where stories live. Discover now